Konten dari Pengguna

Granada dan Sebuah Kastil Terindah di Eropa

Tatang Muttaqin
Fellow di Groningen Research Centre for Southeast Asia and ASEAN, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
31 Mei 2020 12:47 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tatang Muttaqin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Granada dan Sebuah Kastil Terindah di Eropa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Setelah berkuasa sekitar 8 abad, Imperium Umayyah di Andalusia berakhir dengan penyerahan benteng terakhirnya, Granada pada awal tahun 1492 (As-Sirjani, 2011). Sekalipun sudah lebih 500 tahun runtuh, sisa-sisa peninggalan Umayyah masih terasa terutama dengan adanya kastil terindah di Eropa, Al-Hambra. Kemegahan ini menyiratkan dua pesan yang berbeda, di satu sisi kemajuan peradaban Muslim saat itu namun juga kemewahan hidup penguasa saat itu.
ADVERTISEMENT
Pusat kota Granada relatif kecil memungkinkan untuk dijangkau dalam satu hari saja. Berada di kawasan otonom Andalusia, Granada merupakan ibukota provinsi Granada dengan luas kota hanya 88,02 km² atau dua kali lipat luasnya kota Cimahi di Jawa Barat. Kota indah dan bersejarah ini terletak di Spanyol bagian selatan ini memiliki jumlah penduduk yang relatif stabil. Menurut data termutakhir, jumlah penduduk yang tinggal di kota yang berada di muara sungai Beiro, Darro dan Genil ini sekitar 234 ribu, setara dengan jumlah penduduk kecamatan Kemayoran, Jakarta.
Kota Granada dihiasi bangunan indah dan khas arsitektur klasik yang diinspirasi peradaban Romawi dan Magribi (Moor). Dari jejeran bangunan klasik, di pusat kota terdapat gedung yang berbeda sehingga nampak menonjol, yaitu Palacio de Congresos de Granada. Palacio de Congresos yang berada tepat di jantung kota sebagai kawasan pusat konferensi atau biasa dikenal dalam dunia pariwisata sebagai MICE yang menyediakan beragam fasilitas untuk kongres, konvensi, seminar, kursus dan ekshibisi.
ADVERTISEMENT
Kombinasi lokasi yang indah dan bersejarah tinggi sehingga ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan dunia, seperti komplek Alhambra, dan kastil bangsa Magribi [Moor], serta benteng yang menjulang tinggi menjadi magnet bagi wisatawan Spanyol dan juga mancanegara. Keagungan Alhambra akan terlihat dari berbagai penjuru kota karena tepat di atas bukit dengan latar Gunung Sierra Nevada. Nama Alhambra diambil dari bahasa Arab, al-qal’a al-hamra yang bermakna benteng merah. Daya pikat Alhambra ini mengilhami Ahn Gil-ho untuk membesut serial drama Korea bertajuk “Memories of the Alhambra” yang menjadi serial TV papan atas di Negeri Gingseng.
Popularitas Alhambra demikian dirasakan penulis, di saat dua bulan sebelum perjalanan, memesan tiket online di laman resmi Alhambra ternyata sudah habis. Karena sebagian besar tiket Alhambra dijual secara online (70 persen), kami merasa putus asa untuk bisa menikmati indahnya Istana Nasrid. Sesampainya di pintu Alhambra, kami mengantri untuk mendapat tiket dan berhasil kecuali untuk Istana Nasrid yang sudah habis. Pantang menyerah, hari selanjutnya kami ikut mengantri sejak shubuh berkumandang namun setelah hampir sampai di petugas tiket, petugas menginformasikan tiket untuk siang hari sudah habis. Tepat depan kami, sepasang suami isteri paruh baya yang sudah mengantri lebih dulu menangis lunglai karena tak mendapatkan tiket Istana Nasrid di siang hari.
ADVERTISEMENT
Tak ada rotan, akar pun jadi. Kami melanjutkan antrian untuk tiket Nasrid malam hari. Menjelajah Istana Nasrid malam hari lebih terbatas, terutama untuk berfoto. Untuk yang berencana ke Alhambra akan lebih nyaman jika membeli tiket online empat bulan sebelumnya. Ada lima jenis tiket Alhambra dengan harga bervariasi dari €5-€17, yaitu: General Alhambra Entrance, Generalife dan Alacazaba, Nasrid Palaces Day/Night Visit, Generalife Night Visit, dan Alhambra Experience. Akan lebih praktis membeli tiket combined visit untuk masuk ke semua lokasi dengan harga sekitar €40.
Untuk menyusuri Alhambra sekeluarga tak mudah dilakukan dalam sehari karena cukup luas. Di pintu, pengelola menyediakan peta Alhambra secara gratis agar bagian penting dapat dieksplorasi secara utuh, terutama the Generalife, Alcazaba, the Partal, dan Istana Nasrid. The Generalife merupakan area taman dan istana yang luas tempat raja dan keluarga melepaskan penat dan peluh setelah menunaikan pekerjaan keseharian. Di area taman bagian bawah berjejer pohon cemara membentuk terowongan dengan dihiasi taman-taman berhiaskan aneka bunga. Untuk mendinginkan area, di taman tersebut dilengkapi dengan aliran selokan dan tersedia air mancur sebagaimana ilaharnya istana di kawasan Mediterania. Di dalam the Generalife terdapat  the Jardines Bajos, Patio del Cipres de la Sultana, Escalera del Agua, Mirador Romántico, Patio de la Acequia, dan Viewpoint of Ismail. Salah satu area yang cukup memikat adalah taman Patio de la Acequia yang berhiaskan kolam cantik yang memanjang dan di sisinya dilengkapi beragam bunga dan tanaman serta air mancur.
Usai menikmati keelokan Patio de la Acequia, pengunjung akan disegarkan dengan melewati Patio de la Sultana yang memiliki kolam berbentuk U yang dipercantik dengan kehadiran anak kolam dan air mancur. Perpaduan pepohonan nan hijau, yang membuat teduh dipercerah dengah kehadiran bunga dan gemercik air mancur sehingga menambah aura kesejukan. Di kawasan the Generallife ada istana mungil berhiaskan ukiran bangsa Magribi (Maroko). Usai menikmati Istana mungil, mengancik pengelanaan selanjutnya yang tak kalah aduhai, yaitu menjelajahi taman bagian atas melewati Water Stairway yang disisinya ada aliran air dari Royal Canal hingga ke bawah sehingga membawa pengunjung ke lokasi selanjutnya, yaitu menatap Romantic Mirador, sebuah bangunan tiga lantai sebagai bangunan tertinggi di area the Generalife
Usai menjelajahi the Generalife, kita memasuki Alcazaba yang merupakan bagian paling tua sebagai area pertahanan militer yang dilingkupi menara [Torre], semisal Torre del Cubo, Torre de la Vela yang memungkinkan pengunjung untuk menikmati panorama penuh warna pemandangan kota Granada sekaligus melihat indahnya Gunung Sierra Nevada. Di samping itu, kita juga bisa menikmati kokohnya Plaza de las Armas dan juga beranda Puerta de la Armas. Tepat di depan Alcazaba berdiri bangunan yang sangat megah dan kokoh, Palace of Charles V yang berlantai dua dengan arsitektur khas Romawi. Nampak terdapat pilar-pilar kokoh mengelilingi bangunan dan dinding bagian depan dari Istana Charles V ini. Keunikan dari Istana Charles V adalah jika dilihat dari luar berbentuk persegi panjang namun ketika masuk ke dalamnya, ternyata bangunan ini berbentuk lingkaran.
Area selanjutnya, kawasan the Partal yang terdiri dari istana, taman, raudha dan beberapa menara seperti Paseo de las Torres. Di samping Istana Partal yang mungil dengan ukiran nan indah serta tata ruangan yang terbuka, ada juga Raudha yang merupakan tempat makan bersama. Dari atas istana Partal, pengunjung bisa menikmati indahnya kota Granada dengan panorama rumah berdinding putih berbalut genteng berwarna merah bata. Di depan istana Partal, ada kolam yang cukup besar dan air jernih sehingga akan menambah cantik pemandangan dari Istana Yusuf III menatap Istana Partal dan sekitarnya.
Selanjutnya, kami beristirahat di apartemen untuk mempersiapkan kunjungan Istana Nasrid di malam hari. Istana Nasrid merupakan epicentrum Alhambra yang diidamkan pengunjung dengan tiket yang tak mudah. Menjelang pukul 18.00, kami sudah bersiap untuk memastikan tiba di Istana Nasrid tepat waktu karena jadual masuk istana sangat terbatas sesuai waktu yang ditetapkan di dalam tiket. Sekalipun datang lebih awal namun antrian sudah mengular dengan rapi dengan jadwal yang berbeda selisih 30 menit, tepat pukul 19.00 antrian kami diizinkan masuk dengan pemeriksaan yang cukup ketat untuk bisa menikmati 3 lokasi istana, yaitu: 1) Mexuar semacam ruangan serba guna untuk sidang para menteri dengan jalan masuk ruangan dengan ukiran langit-langit yang sangat indah; 2)the Golden Room semacam ruangan Tim Sekretariat Raja, dan ; 3) Comares sebagai tempat tinggal raja yang berhiaskan ukiran dengan akurasi tinggi dan detail sebagai buah mahakarya zaman itu yang dilengkapi kaligrafi Islam. Sungguh masterpiece yang luar biasa!
ADVERTISEMENT