Meneropong Pemanfaatan Riset Samudra di Prancis

Tatang Muttaqin
Fellow di Groningen Research Centre for Southeast Asia and ASEAN.
Konten dari Pengguna
19 Mei 2023 17:57 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tatang Muttaqin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu kapal yang dioperasikan IFREMER. Foto: dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kapal yang dioperasikan IFREMER. Foto: dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Institut Français de Recherche pour l'Exploitation de la Mer (IFREMER) atau French Research Institute for Exploitation of the Sea merupakan lembaga ilmu pengetahuan kelautan Prancis. IFREMER menjadi pelopor dalam ilmu kelautan yang penelitian termutakhirnya didasarkan pada pembangunan berkelanjutan dan ilmu pengetahuan terbuka yang didirikan pada 5 Juni 1984.
ADVERTISEMENT
IFREMER memiliki misi untuk melakukan dan mempromosikan penelitian dasar dan terapan serta penilaian ahli dan pengembangan teknologi dan industri untuk: (1) mempelajari, menilai, dan mengembangkan sumber daya laut dan pemanfaatannya secara berkelanjutan; (2) meningkatkan metode untuk memantau, memperkirakan, dan membangun penatagunaan untuk melindungi lautan dan meningkatkan nilai lingkungan laut dan pesisir; (4) mendorong pembangunan sosial-ekonomi sektor maritim.
Selain sebagai pelopor dalam penelitian oseanografi, Perancis juga merupakan zona ekonomi eksklusif terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan domain bawah airnya diperluas lebih dari 500.000 km² melalui program Prancis untuk perpanjangan landas kontinen melalui Extension of the Continental Shelf atau EXTRAPLAC, yang dipimpin oleh IFREMER. Wilayah ini memiliki potensi besar dalam hal penemuan, inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan sumber daya untuk sektor-sektor dengan kepentingan masyarakat yang tinggi seperti energi, makanan, kesehatan, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan semakin banyaknya pemanfaatan laut, lingkungan laut mengalami tekanan yang semakin meningkat: tingginya permintaan bahan baku dan makanan yang bersumber dari laut, populasi pesisir yang berkembang, polusi laut, dan sampah laut.
Mengingat perubahan global, meningkatkan pengetahuan kita dalam ilmu kelautan sangat penting untuk pembangunan sumber daya laut yang berkelanjutan. Untuk melakukannya, IFREMER mengembangkan pendekatan terpadu untuk meningkatkan pengetahuan tentang lautan dan sumber dayanya. Orisinalitas IFREMER terletak pada gabungan misi, pendekatan, dan keahliannya yang beragam.

Kelembagaan, Infrastruktur dan Pembiayaan

Depo arsip sampel tanah beragam dasar laut di IFREMER. Foto: dokumentasi pribadi.
IFREMER memiliki empat departemen sains yaitu: Infrastruktur Kelautan dan Digital, Oseanografi dan Dinamika Ekosistem, Sumber Daya Hayati dan Lingkungan, dan Sumber Daya Fisik dan Ekosistem Laut Dalam. Di Armada Infrastruktur Riset Besar (très grandes infrastructures de recherche [TGIR] Flotte), IFREMER memiliki dan beroperasi di bawah bendera Perancis melalui Genavir GIE, tiga dari lima kapal laut nasional, tiga dari tujuh kapal pesisir dan semua kendaraan bawah air serta alat berat lainnya.
ADVERTISEMENT
Di IFREMER, armada dikelola oleh sekitar 10 orang di Direction des Moyes et Operations Navals (DMON) yang berfungsi mengarahkan operasi angkatan laut dan strategi pengembangan armada untuk IFREMER. Operasi tersebut juga didukung 65 orang di departemen IMN yang misinya termasuk melaksanakan proyek TGIR Flotte baru. Operasi dipercayakan kepada Genavir yang juga mengelola dua kapal untuk IRD yang sudah berdiri sejak tahun 1976.
Pengembangan pengetahuan dan sistem bergantung pada ketersediaan infrastruktur dan fasilitas pengujian yang membutuhkan investasi berkelanjutan mencakup tangki uji, laboratorium metrologi, pabrik perakitan, dan platform komputasi. Penelitian juga membutuhkan infrastruktur pengamatan laut untuk mengumpulkan data (kapal penelitian oseanografi dan satelit) dan infrastruktur digital untuk mengumpulkan, berkonsultasi, dan bertukar informasi dalam jumlah besar dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Secara umum ada empat infrastruktur penting yang mencakup. Pertama, infrastruktur observasi laut yang melakukan pengukuran melalui satelit dan pengukuran in-situ dari berbagai parameter seperti: suhu, salinitas, pH, konsentrasi oksigen, yang sangat penting untuk pemahaman yang baik tentang proses fisik, kimia, biologi, dan iklim yang mengatur lautan.
Kedua, Infrastruktur Riset Besar Armada oseanografi yang merupakan kapal penelitian oseanografi Perancis dan layanan bersama untuk membentuk Flotte océanographique française (FOF) Infrastruktur Penelitian Besar yang didirikan tahun 2008.
Ketiga, Infrastruktur Digital yang berfungsi untuk menyimpan semua data nasional dan internasional yang dikumpulkan sebagai bagian dari operasional oseanografi. Ada beberapa infrastruktur digital yang menyediakan akses yang mudah yang membantu para peneliti ke informasi lautan dunia yang sangat luas.
ADVERTISEMENT
Keempat, Infrastruktur Pengujian berupa tangki uji, metrologi, pabrik perakitan, fasilitas eksperimen untuk sumber daya hayati, dan ruang kompresi. IFREMER memiliki beragam fasilitas pengujian yang berkontribusi pada penelitian dan pengembangan inovasi teknologi.
Sebagai Lembaga riset bereputasi global, setiap tahun IFREMER menerima peneliti asing dari semua negara yang ingin berkolaborasi dengan tim penelitiannya dengan dukungan pendanaan internasional yang mencakup tema: (1) bagaimana melindungi dan memulihkan lautan yang menjadi agenda global; (2) bagaimana memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk memberi manfaat bagi masyarakat; (3) membuat basis data dan menyebarluaskan data dan informasi serta pengetahuan laut.
Salah satu Laboratorium Pengujian IFREMER. Foto: dokumentasi pribadi.
Pengalaman Prancis menjadi negara maritim dunia dan menempatkan riset maritime sebagai penopangnya bisa menjadi pembelajaran Indonesia untuk merealisasikan visi 2045 untuk menjadi negara maritim dunia dengan berbasis sains (evidence). Hal ini selaras dengan yang disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, “cara berpikir maritim akan berbeda dengan cara berpikir kontinental. Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, cara berpikir maritim harus kita kedepankan, harus di-streamline, bagaimana maritim menjadi visi di dalam 2045” (13/1/2023).
ADVERTISEMENT
Dalam mengoperasikan armada kapal risetnya, IFREMER bersama de l'Institut de recherche pour le développement (IRD), Le Centre national de la recherche scientifique (CNRS), Cemagref, dan Bourbon Offshore Surf mendirikan Genavir pada tahun 1976 dan pada Januari 2020 Genavir menjadi perusahaan saham gabungan sederhana dengan pemegang saham tunggalnya adalah IFREMER. Genavir didukung oleh sekitar 330 orang pegawai yang terdiri dari 250 pelaut dan 80 orang insinyur dan teknisi.
Genavir mengelola, mengoperasikan, dan memelihara kapal pesisir dan lepas pantai, kapal selam berawak Nautile, remotely operated vehicle (ROV), autonomous underwater vehicle (AUV), peralatan seismik, coring, dan peralatan lain yang didedikasikan untuk operasi penelitian ilmiah, mengemudi di laut dengan menjamin perolehan, kualifikasi, dan pemrosesan data oseanografi, hidrografi, dan perikanan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Genavir memiliki keahlian yang andal dalam pengoperasian peralatan penelitian, termasuk multibeam sounder, current meter, gravimeter, thermosalinograph, dan kemampuan lainnya. Dalam konteks Indonesia, pengelolaan kapal riset yang mulai terintegrasi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diharapkan mampu meningkatkan efektivitas, efisiensi dan keandalan dalam pemanfaatan beragam infrastruktur riset, termasuk kapal riset.