Urgensi Menyiapkan Lulusan Unggul dan Adaptif

Tatang Muttaqin
Fellow di Groningen Research Centre for Southeast Asia and ASEAN.
Konten dari Pengguna
26 September 2023 15:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tatang Muttaqin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wisudawan dan wisudawati Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Foto: Tatang Muttaqin
zoom-in-whitePerbesar
Wisudawan dan wisudawati Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Foto: Tatang Muttaqin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada 23 September 2023, sebanyak 1260 wisudawan dan wisudawati Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang yang ke-86 dengan mengenakan gaun kebesaran academic regalia dengan rincian sebanyak 1224 orang sarjana, 32 orang magister dan 4 orang doktor. Perjalanan kerja keras yang panjang dibarengi ketekunan, keuletan dan dukungan dari orang tua sehingga para wisudawan bisa menyelesaikan studinya.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan semangat transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang yang didirikan 13 November 1964 2014 berubah menjadi UIN dengan merujuk Peraturan Presiden No. 129 Tahun 2014 tentang Perubahan IAIN menjadi UIN Raden Fatah yang juga berdampak pada pengembangan kampus, baik dari sisi perluasan akses dan peningkatan kualitas.
Dari sisi akses, UIN Raden Fatah saat ini menampung sekitar 21.857 mahasiswa aktif yang tersebar di beragam program studi. Ditilik dari ikhtiar meningkatkan kualitas, saat ini UIN Raden Fatah telah memiliki 10 program studi yang terakreditasi unggul dan 14 Program Studi Terakreditasi A.
Dalam pidato Wisuda ke-86, Rektor UIN Raden Fatah, Prof. Dr. Nyayu Khodijah menyampaikan beberapa pesan penting untuk para wisudawan agar mampu menjadi sarjana muslim yang berkualitas di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bercirikan: Pertama, mampu mengoptimalkan kecerdasan intelektual sehingga para lulusan memiliki kemampuan intelektual yang multidisipliner dengan memperkaya khazanah keilmuan di dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Kedua, memiliki kreativitas dan inovasi untuk menciptakan sebuah karya yang bermanfaat sekaligus bernilai ekonomis yang sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Ketiga, memiliki kemampuan intelektual, kreativitas, dan inovasi sehingga mampu menjadi mercusuar kearifan di tengah globalisasi dengan senantiasa mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan kearifan budaya di setiap aspek-aspek kehidupan.
Wisudawan dan wisudawati Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Foto: Tatang Muttaqin
Di sinilah, alumni harus menjadi problem solver di Tengah masyarakat dengan menjadikan nilai-nilai keislaman dan kearifan budaya sebagai bingkai kehidupan untuk membendung arus sekularisasi dan liberalisasi. Di samping itu, Rektor UIN Raden Fatah juga menekankan pentingnya lulusan UIN untuk mampu mengombinasikan kecerdasan intelektual, kreativitas dan juga kecerdasan emosional, serta kecerdasan spiritual agar dapat berdaya saing di Tengah arus globalisasi dan mampu merespons tantangan Mega Trends 2045.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut ditandai dengan: (1) teknologi berkembang semakin cepat dan membawa perubahan di semua bidang pembangunan dan kehidupan Masyarakat; (2) tren teknologi ke depan yang didominasi teknologi digital, seperti: internet seluler, otomatisasi, cloud technology yang mampu mengurangi keterbatasan fisik dan jarak dengan hadirnya Internet of Things, nano technology, dan sejenisnya; (3) kebutuhan teknologi energi terbarukan seperti: surya, angin, nuklir, biomas, geothermal dan juga teknologi kesehatan yang berkaitan dengan genetika, pengobatan dan pemulihan, serta pelayanan kesehatan. Kehadiran ketiga arus teknologi tersebut mampu meningkatkan efisiensi dan kesempatan baru sekaligus berdampak pergeseran kebutuhan tenaga kerja.
Seiring dengan itu, melalui Visi Indonesia 2045, pemerintah bersama seluruh komponen bangsa bertekad untuk melewati jebakan negara berpendapatan menengah menuju negara berpendapatan tinggi sehingga pada peringatan seabad kemerdekaan, Indonesia Emas, mampu mencapai pendapatan per capita sekitar US$ 23,199 dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sekitar 5,7% yang ditopang pertumbuhan manufaktur sekitar 6,3% dan sektor pariwisata yang mampu mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, diperlukan tiga upaya keras yang mencakup: (1) pemanfaatan revolusi industri 4.0 sesuai karakteristik masing-masing industri untuk peningkatan efisiensi; (2) meningkatkan produktivitas tenaga kerja ditingkatkan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempercepat pembangunan ekonomi; dan (3) menyiapkan respons yang tepat terhadap impliukasi perubahan struktur ekonomi dan kemajuan teknologi yang akan berpengaruh pada struktur tenaga kerja. Kunci untuk keberhasilan ketiga ikhtiar tersebut adalah ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas, produktif dan menguasai teknologi dan di sinilah peran penting lulusan perguruan tinggi, termasuk lulusan UIN Raden Fatah yang baru diwisuda.
Merujuk Global Talent Competitiveness Index (INSEAD 2022), Indonesia memiliki modalitas yang cukup baik dengan skor menengah (medium) dalam penguasaan keterampilan digital dasar, seperti: keterampilan komputer, koding dasar, dan membaca digital. Hal ini menjadi modal dasar yang penting untuk merespons era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan industri digital, teknologi kecerdasan buatan, dan big data, mengakibatkan perubahan lanskap lapangan kerja.
Wisudawan dan wisudawati Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Foto: Tatang Muttaqin
Modalitas tersebut akan lebih optimal apabila didukung oleh pembangunan sumber daya manusia, termasuk pendidikan. Misalnya, kurikulum dan metode pengajaran harus adaptif mengejar perubahan progresif, termasuk penyesuaian kurikulum dan mengintegrasikan keterampilan digital dalam proses pembelajaran sebagaimana dilansir dalam Future of Jobs Report 2020 yang dikeluarkan World Economic Forum.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka ditujukan untuk merespons beragam perubahan tersebut sehingga lulusan perguruan tinggi semakin adaptif terhadap perubahan dan mampu merespons tantangan era Revolusi Industri 4.0. Secara khusus lulusan perguruan tinggi keagamaan Islam perlu terus memperkuat: (1) kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman: unggul di bidang ilmu agama sekaligus menguasai Iptek; (2) memiliki motivasi kuat untuk memberi sumbangsih prestasi dan inovasi bagi pembangunan bangsa; dan (3) semangat berikhtiar menjadi kekuatan penggerak dalam transformasi sosial.
Setelah empat tahun menimba ilmu di perguruan tinggi, alumni perlu terus merawat semangat untuk berprestasi. Menurut psikolog Rachman dan Jacob (2023), ada tiga elemen kunci untuk berhasil dalam berkiprah di mana pun berada. Pertama, pentingnya persepsi positif terhadap kehidupan yang mengejewantah dalam citra diri yang terus dibangun menjadi kepercayaan diri. Sebagian besar perubahan akan banyak ditentukan oleh perubahan cara pandang individu sebagaimana dilansir psikolog Rosenthal dan Jacobson yang menunjukkan bahwa “guru-guru yang memiliki harapan tinggi terhadap anak-anak didiknya ternyata dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi.”
ADVERTISEMENT
Perubahan individual menjadi kunci keberhasilan sebagaimana disampaikan Leo Tolstoy, semua orang berpikir untuk mengubah dunia, tetapi tidak ada yang berpikir untuk mengubah diri mereka sendiri. Kedua, komitmen merupakan kata kunci untuk memastikan apa yang kita inginkan dapat tercapai karena komitmen yang kuat akan memandu kita untuk secara konsisten melakukan ikhtiar yang tak mudah namun berkesinambungan. Perilaku yang berkesinambungan untuk meraih keberhasilan akan tertanam kuat menjadi kebiasaan (habbit) dan bahkan menjadi budaya.
Ketiga, kemampuan menghadapi tantangan menjadi sangat krusial karena upaya setiap orang tak selalu cepat mencapai tujuan dan akan banyak rintangan dan tantangan yang mengadang. Di sinilah daya tahan dan pantang menyerah menjadi keniscayaan sebagaimana dikemukakan Ruth, pemain bisbol legendaris, anda tidak bisa mengalahkan orang yang tidak pernah menyerah. Selamat untuk para wisudawan, semoga sukses berkiprah di dunia nyata.
ADVERTISEMENT