Konten dari Pengguna

Transportasi Umum dan Kepekaan Sosial

Tatum Septianing Laras
Sarana menulis opini dan cerita. Sarjana Sains, Universitas Gadjah Mada.
17 Desember 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tatum Septianing Laras tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menunggu kendaraan umum. Sumber gambar: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menunggu kendaraan umum. Sumber gambar: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Transportasi umum. Banyak hal dan presepsi yang mungkin terlintas di benak kita mengenai hal ini. Menggunakan transportasi umum bagi sebagian orang mungkin menjadi salah satu hal yang menjemukan. Tapi percayalah, menggunakan transportasi umum bukanlah hal rendahan, bukan hal yang memalukan, tidak akan mengurangi value kita, malah justru mengajarkan kita berbagai value, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Sehat-sehat teruntuk pengguna transportasi umum yang setiap harinya berkutat dengan segala hiruk pikuknya. Di balik hiruk pikuknya transportasi umum inilah kita bisa memandang miniatur kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Menggunakan transportasi umum berarti berbagi dan menghargai. Secara nyata kita berbagi tempat dengan banyak orang, secara kasat mata kita berbagi udara, menghirup udara yang sama di ruang yang sama. Secara kasat dan kasat mata lagi, kita dilatih untuk menghargai sesama. Menghargai orang lain sebagai sesama pengguna, menghargai kebijakan untuk mendahulukan prioritas. Namanya juga umum, bukan pribadi, ketika kita memutuskan untuk menggunakan segala yang ‘umum’ berarti harus siap berbagi dan siap menghargai.
Dulu, ketika di bangku sekolah, kita memandang transportasi umum dari sudut pandang logika yang logis, benar dan tidak terelakkan. Menggunakan transportasi umum berarti ikut menyumbang dalam rangka mengurai kemacetan, membantu menurunkan emisi gas rumah kaca, dan lebih membantu berhemat. Disamping hal-hal umum yang kita pelajari di sekolah, ternyata ada hal yang kita pelajari di luar sekolah. Dihadapkan langsung dengan kehidupan nyata yang mungkin membuat kita berpikir, ternyata ada hal lain yang kita mungkin kita pelajari di luar sekolah.
ADVERTISEMENT
Sadar atau tidak sadar menggunakan transportasi umum berarti bertemu dengan banyak orang, bertemu dengan berbagai kalangan, latar belakang hingga berbagai lapisan masyarakat. Di sini lah titik yang terkadang kita kurang menyadarinya. Mungkin saja orang kita temui adalah pekerja yang setelah seharian lelah bekerja, mungkin saja orang yang kita temui adalah penyandang disabilitas yang selalu semangat menjalani hari yang ironisnya kita pandang kasian tetapi jangan-jangan malah kita yang lebih kasian karena kalah semangat dengan mereka.
Mungkin saja yang kita temui adalah nenek-nenek yang tubuhnya sudah renta menggendong dagangannya untuk dijajakan yang kita merasa iba ternyata beliaulah yang lebih kuat dari kita. Mungkin saja orang yang kita temui adalah orang yang sedang merasa berat dengan hidupnya tetapi tetap memilih melangkah maju demi keluarga. Mungkin saja kita temui adalah para penuntut ilmu yang sedang berjuang demi mengangkat derajat pendidikan negeri ini, dan berbagai kemungkinan tak terduga lainnya. Dari sinilah transportasi umum bisa memberikan sisi lain, mengasah kepekaan sosial, mengasah sense of humanity, bahkan mengasah untuk tetap menghargai di tengah lelahnya diri dan orang lain.
ADVERTISEMENT
Ya, inilah miniatur kehidupan. Berbagai kalangan, berbagai latar belakang, dan berbagai lapisan masyarakat. Berbagai cerita di setiap kesempatan. Semoga kita lebih bisa banyak mengambil sisi positif ketika menggunakan transportasi umum dan mungkin fasilitas umum lainnya.