Gerindra: Elektabilitas Prabowo Semakin Naik, Jokowi Turun

21 Juli 2017 18:58 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Riza Patria (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Riza Patria (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan masih terlalu dini membicarakan mengenai koalisi antar partai politik dalam Pemilihan Presiden tahun 2019 mendatang meski Undang-Undang Pemilu sudah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
"Koalisi pilpres masih lama. Kita jangan terlalu jauh bicara koalisi parpol. Sekalipun orang memetakannya ada 6-4. Mungkin Pak Jokowi dengan Pak Prabowo. Itu kan peta bacaan orang," kata Riza di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/7).
Riza mengatakan belum tentu 6 partai yang tergabung dalam koalisi pemerintah akan kembali melanjutkan koalisinya pada 2019 mendatang. Menurut dia, bisa saja partai dalam koalisi tersebut justru tidak lagi mendukung Jokowi, melainkan mendukung Prabowo.
"Belum tentu juga 6 itu dukung Jokowi. Partai itu akan memperhitungkan, eksistensi 2019. Kalau popularitas Jokowi menurun, partai tidak akan mempertaruhkan nasibnya kepada yang tidak terpilih. Kan bisa dimungkinkan 6 ini pindah ke Prabowo, atau ke calon yang lain," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Riza menyebut Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra masih enggan menjawab bila ditanya mengenai pilpres 2019. Sebab Prabowo menilai belum waktu yang tepat menanggapi hal tersebut.
Namun Riza meyakini bahwa pada saat ini elektabilitas Prabowo semakin naik. "Pak Probowo sendiri kalau ditanya, dia selalu jawab belum waktunya. Sekalipun survei elektabilitas prabowo semakin tinggi," ujar dia.
Riza menyebut hal terbalik dialami oleh Jokowi yang menurutnya semakin menurun dari sisi elektabilitas. Ia menilai hal tersebut diakibatkan oleh beberapa alasan seperti utang negara hingga persoalan rasio kemiskinan yang tinggi.
"Sementara Jokowi semakin menurun. Utang negara, sembako mahal, persoalan lain, gini rasio tinggi. Ini akan menyebabkan elektabilitas Jokowi turun. Sebaliknya, Prabowo naik," kata dia.
ADVERTISEMENT
6 fraksi partai koalisi pemerintahan yang mendukung presidential threshold 20 persen dalam penetuan UU Pemilu adalah PDIP, Demokrat, PPP, PKB, Hanura dan Nasdem. 4 Fraksi lain yang tidak mendukung itu adalah PAN, Demokrat, PKS dan Gerindra.