Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
IDCI: Indonesia Perlu Tegakkan Kedaulatan Pikiran
28 April 2025 10:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Taufiq A Gani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta, 27 April 2025 — Indonesia perlu membangun sistem ketahanan kognitif nasional guna menegakkan kedaulatan pikiran di tengah dominasi arsitektur algoritma global. Demikian temuan kajian terbaru dari Indonesia Digital Cyber Institute (IDCI) yang menyoroti urgensi pengelolaan ruang pikiran kolektif sebagai bagian dari strategi ketahanan nasional yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Menurut Taufiq A. Gani, peneliti IDCI, masyarakat Indonesia saat ini tidak hanya dibentuk oleh akses data dan konektivitas, tetapi juga oleh cara berpikir yang dikondisikan melalui sistem algoritmik yang tidak dibangun secara mandiri.
"Kita terlalu lama menaruh fokus pada aspek teknis digital. Yang terabaikan adalah arah berpikir publik yang hari ini dikendalikan oleh sistem algoritma global yang tak kita desain dan tak kita kuasai," ujarnya.
Dominasi Kognitif Lewat Algoritma
Kajian IDCI menggarisbawahi bahwa kekuatan platform digital global kini bekerja melalui kurasi informasi, personalisasi konten, dan penguatan ruang gema digital (echo chamber) yang memperkuat bias pengguna. Hal ini dinilai berdampak pada polarisasi sosial dan penyempitan ruang dialog di masyarakat.
Sejumlah studi, termasuk yang ditulis oleh Asma Mir di platform Medium, menunjukkan bahwa algoritma media sosial cenderung menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi emosional pengguna. “Konten yang bersifat provokatif atau emosional lebih mudah viral daripada konten faktual,” tulisnya, sebagaimana dikutip dalam kajian tersebut.
ADVERTISEMENT
IDCI menyatakan bahwa dominasi semacam ini dapat melemahkan keragaman pandangan serta menurunkan kemampuan masyarakat untuk berpikir kritis dan terbuka terhadap perbedaan.
Kehidupan Digital Semakin Dominan
Mengutip laporan gabungan dari We Are Social dan Meltwater, kajian ini menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan 7 jam 22 menit per hari di internet. Ini mencerminkan proporsi waktu yang signifikan dalam ruang digital dan menunjukkan bahwa ruang pikir publik kini banyak terbentuk melalui platform daring.
"Ruang siber telah menjadi ruang hidup baru—bukan hanya tempat informasi, tapi juga tempat interaksi dan pembentukan identitas," tambah Taufiq.
Usulan Empat Pilar Strategis
Sebagai bagian dari hasil kajian, IDCI mengusulkan empat pilar strategis untuk memperkuat kedaulatan pikiran nasional:
ADVERTISEMENT
Menurut IDCI, langkah-langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa ruang pikir masyarakat Indonesia tidak sepenuhnya ditentukan oleh kepentingan eksternal, melainkan berpijak pada nilai-nilai kebangsaan, keberagaman, dan kemerdekaan berpikir.