Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kasus Pengangguran di Kalangan Pemuda
9 November 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhamad Taufiq Qurrahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengangguran di kalangan pemuda merupakan salah satu masalah sosial yang kian meningkat, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, namun salah satu yang paling dominan adalah faktor ekonomi. Ketidakstabilan ekonomi, kurangnya lapangan kerja, serta kesenjangan antara pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, telah menjadi penyebab utama banyaknya pemuda yang tidak terserap ke pasar tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Faktor Ekonomi sebagai Pemicu Pengangguran
Faktor ekonomi memiliki peran besar dalam menentukan tingkat pengangguran di kalangan pemuda. Salah satu masalah utama adalah kurangnya pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada terbatasnya penciptaan lapangan kerja baru. Pertumbuhan ekonomi yang rendah membuat perusahaan-perusahaan sulit berkembang dan menciptakan lebih banyak pekerjaan. Akibatnya, banyak lulusan baru yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
Selain itu, krisis ekonomi global yang sering terjadi juga memperparah situasi pengangguran. Ketidakpastian ekonomi menyebabkan perusahaan-perusahaan menunda perekrutan atau bahkan melakukan PHK massal untuk menekan biaya operasional. Hal ini berdampak langsung pada pemuda, yang sering kali lebih rentan karena kurangnya pengalaman dan keterampilan dibandingkan pekerja yang lebih senior.
Dampak Pengangguran di Kalangan Pemuda
ADVERTISEMENT
Pengangguran di kalangan pemuda memiliki dampak yang luas baik secara individu maupun secara sosial. Bagi individu, pengangguran dapat menyebabkan masalah psikologis seperti stres, rendah diri, dan hilangnya rasa percaya diri. Pemuda yang tidak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kualifikasinya juga rentan mengalami frustrasi yang bisa memicu berbagai perilaku negatif, seperti kriminalitas dan penyalahgunaan narkoba.
Secara sosial, tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda dapat meningkatkan ketimpangan ekonomi dan memperburuk masalah sosial lainnya. Pengangguran juga berdampak pada rendahnya daya beli, yang pada akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, pemuda yang menganggur dalam jangka waktu yang lama berpotensi mengalami “scarring effect,” di mana kemampuan dan keterampilan mereka menurun seiring waktu, sehingga mempersempit peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Upaya Pemerintah dan Solusi yang Diperlukan
Pemerintah memainkan peran penting dalam mengatasi masalah pengangguran di kalangan pemuda. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menciptakan lebih banyak lapangan kerja melalui program pembangunan infrastruktur dan industri. Selain itu, pemerintah juga dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor yang memiliki potensi menyerap banyak tenaga kerja, seperti sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Penting juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan. Lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi harus dibekali dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, termasuk kemampuan digital dan keterampilan kerja teknis. Program pelatihan vokasional yang berfokus pada keterampilan praktis juga perlu diperbanyak agar para pemuda memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, program magang dan pelatihan kerja harus lebih difasilitasi oleh pemerintah dan sektor swasta, sehingga pemuda bisa mendapatkan pengalaman kerja sebelum benar-benar terjun ke pasar kerja. Program kewirausahaan juga bisa menjadi solusi untuk mendorong pemuda menciptakan pekerjaan mereka sendiri melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Pengangguran di kalangan pemuda akibat faktor ekonomi adalah tantangan yang memerlukan solusi komprehensif. Selain menciptakan lebih banyak lapangan kerja, perlu ada upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan dan pelatihan, agar pemuda memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja juga sangat diperlukan. Dengan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, masalah pengangguran di kalangan pemuda dapat diatasi secara bertahap, sehingga menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.