Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pemilu, Teknologi dan COVID-19
24 September 2020 17:16 WIB
Diperbarui 5 Oktober 2020 14:42 WIB
Tulisan dari M Taufiqurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyebaran global COVID-19 (penyakit virus corona baru) sangat berdampak pada penyampaian layanan publik dan acara rutin yang merupakan bagian integral dari masyarakat inklusif, proses pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satunya kesempatan bagi masyarakat untuk mengukuhkan pejabat di jabatan terpilih atau memberhentikan mereka, dalam konstitusi yang ditentukan time frame, merupakan pilar nilai dan standar demokrasi.
ADVERTISEMENT
Proses melakukan ini adalah proses komunal, dan komunal peristiwa secara intrinsik menyatukan orang suatu proses yang bertentangan dengan saran yang diinformasikan untuk membatasi transmisi dari virus, seperti yang menyebabkan COVID-19.
Keputusan harus dibuat untuk memastikan lembaga-lembaga demokrasi berfungsi sebagaimana biasanya, selama waktu-waktu yang luar biasa, seperti wabah pandemi kesehatan global. Maka dalam opini yang saya tulis adalah menawarkan tinjauan awal tentang poin-poin penting untuk pemilu administrator, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil dalam menyelenggarakan pemilihan di tengah penyebaran COVID-19 yang terus berlanjut.
Pemilihan umum dan Teknologi
Pengenalan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ke dalam proses pemilu menghasilkan minat dan perhatian di antara para pemilih, serta praktisi, di seluruh dunia. Saat ini, sebagian besar badan penyelenggara pemilu di seluruh dunia menggunakan teknologi baru dengan tujuan meningkatkan proses pemilu.
ADVERTISEMENT
Teknologi ini berkisar dari penggunaan alat otomatisasi kantor dasar seperti pengolah kata dan spreadsheet hingga alat pemrosesan data yang lebih canggih, seperti sistem manajemen basis data, pemindaian optik, dan sistem informasi geografis.
Salah satu penerapan teknologi yang sangat penting untuk pemilu adalah e-voting, penggunaan teknologi elektronik dalam memberikan atau menghitung suara. E-voting memiliki banyak kegunaan, termasuk meningkatkan partisipasi di antara pemilih di luar negeri dan membuat pemilu menjadi lebih inklusif bagi pemilih dengan disabilitas dan aman dari penyebaran COVID-19. Beberapa negara, terutama di Eropa, mulai melakukan e-voting lebih dari satu dekade lalu.
Sementara teknologi ini membuka batas baru dan menawarkan kemungkinan baru untuk proses pemilu, terutama untuk operasi pemungutan suara, mungkin ada risiko tak terduga yang terlibat, seperti peningkatan penjualan suara atau kesulitan dalam mengaudit hasil pemilu.
ADVERTISEMENT
Pertimbangan yang cermat juga perlu diberikan untuk risiko pengenalan teknologi yang tidak tepat atau tidak tepat waktu, terutama jika berpotensi mengganggu transparansi, kepemilikan lokal, atau keberlanjutan proses pemilu. Keamanan siber dalam pemilu telah dan akan terus mendapat perhatian dari publik, pemerintah, dan media.
Meskipun peningkatan teknologi pada penyelenggaraan pemilu dapat menjadi substansial, perolehan ini harus diimbangi dengan potensi kerentanan dan masalah baru. Banyak negara yang bereksperimen dengan e-voting, misalnya, sekarang kembali ke pena dan kertas atau membatalkan proyek percontohan mereka karena masalah keamanan. Ketika meninggalkan teknologi tidak memungkinkan, persiapan yang baik dapat membantu mengurangi risiko keamanan siber yang serupa.
Solusi E-Voting untuk Demokrasi Digital dalam Mengurangi Penyebaran COVID-19
Teknologi yang muncul khusus untuk masyarakat informasi dan pengetahuan saat ini, dan sosial jaringan memengaruhi setiap aspek keberadaan kita, dari aktivitas yang menguntungkan hingga aktivitas rekreasi.
ADVERTISEMENT
Tidak ada bagian dari hidup kita yang tidak terpengaruh oleh ledakan perkembangan umum teknologi informasi dan komunikasi. Kami menyaksikan yang spektakuler dan hingga saat ini metamorfosis alam kerja yang tidak terbayangkan, rekayasa ulang proses bisnis, kontroversial evolusi jaringan sosial dan arah baru pemerintahan elektronik.
Lebih dari ini latar belakang perubahan, kami mengemban tugas memperdalam pemahaman bidang itu sebagian besar belum terjamah, yaitu pemungutan suara elektronik dalam demokrasi digital, tanpa memihak siapa pun, pro atau terhadap jenis casting opsi elektoral kami. Mencakup konteks saat ini aspek teknologi, legislatif, politik, ekonomi dan sosial. Bahkan lebih dari itu, konteks Pemungutan suara elektronik dalam demokrasi digital melibatkan aspek mengenai globalisasi, teknis tantangan terkait interoperabilitas, standardisasi data, dan keamanan, dengan penerapan E-Voting dalam Proses Pemilu maka akan dapat mengurangi penyebaran Covid-19.
ADVERTISEMENT