Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
3 Jenis Pelatihan Petani yang Paling Dibutuhkan
8 Mei 2019 18:48 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Techno - Geek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyuluhan dan pelatihan pertanian dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan para petani. Baik itu dari segi pengetahuan, keterampilan, hingga pengelolaan pertanian. Pelatihan pertanian terbagi menjadi beberapa jenis. Untuk jenis pelatihan petani yang paling dibutuhkan oleh para petani, di antaranya sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Era teknologi digital memang membawa perubahan yang sangat signifikan di berbagai sektor, termasuk pula pada sektor pertanian. Sebenarnya, para petani sangat diuntungkan dengan adanya teknologi digital seperti saat ini. Oleh karena itulah, pemanfaatan mengenai teknologi digital untuk pertanian perlu digalakkan di berbagai tempat di Indonesia.
Para stakeholder, khususnya Kementerian Pertanian, bisa menggandeng startup untuk melakukan pelatihan ini. Pelatihan petani untuk memanfaatkan teknologi digital diharapkan mampu meningkatkan daya saing sektor pertanian terhadap sektor lainnya, seperti sektor industri.
Misalnya saja, melakukan pelatihan penggunaan aplikasi pertanian. Di sini, para petani tidak hanya mendapatkan informasi pertanian secara lengkap dan cepat, tetapi juga bisa melakukan penjualan produk secara langsung kepada pembeli. Dengan begitu, kesejahteraan petani semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Selain teknologi digital, pelatihan petani yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana menggunakan alat mesin pertanian. Sebab, perkembangan teknologi juga menyebabkan alat mesin pertanian semakin memiliki inovasi baru. Misalnya saja, mesin penanam padi, yang mungkin baru dikenal di Indonesia, mengingat masih banyak petani yang menggunakan cara tradisional saat menanam padi.
Apabila hal tersebut tidak dibarengi dengan keterampilan petani, maka akan ada hambatan dalam pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan pelatihan alat mesin pertanian, perlu adanya pendampingan dari Kementerian Pertanian dan dinas terkait di daerah serta melibatkan petani.
Para petani ini bisa diwakili oleh kelompok tani. Nantinya, kelompok tani yang sudah mendapatkan pelatihan penggunaan mesin pertanian baru tersebut dapat melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada kelompok tani lainnya.
ADVERTISEMENT
Diharapkan, pelatihan terkait peralatan mesin pertanian dapat meningkatkan produksi hasil pertanian. Tidak hanya itu saja, para petani juga dapat melakukan perawatan terhadap peralatan mesin pertanian tersebut agar bekerja dengan baik.
Petani pun tidak lagi mengeluarkan banyak tenaga seperti yang dilakukan sebelumnya dengan cara tradisional. Dengan begitu, para petani dapat melakukan kegiatan produktif lainnya dan itu membantu meningkatkan taraf hidup petani.
Pelatihan pertanian berikutnya yang juga dibutuhkan di kalangan petani adalah terkait pengelolaan hasil pertanian. Saat memasuki musim panen, tidak jarang para petani mengalami kesulitan memasarkan produk pertaniannya. Sebab, kehadiran para tengkulak dapat mempersulit kehidupan petani.
Para tengkulak tersebut membeli produk pertanian langsung dari petani dengan harga murah dan menjual kembali di pasaran dengan harga tinggi. Alhasil, keuntungan yang diperoleh petani menurun.
ADVERTISEMENT
Melalui pelatihan pertanian pengelolaan hasil tani, nantinya, para petani juga dibekali dengan kemampuan manajemen produksi. Pelatihan juga dapat dikolaborasikan dengan pelatihan pemanfaatan teknologi digital. Dengan begitu, lewat aplikasi dan marketplace pertanian, para petani bisa memasarkan hasil taninya kepada pembeli langsung dengan harga bersaing dan memutus mata rantai para tengkulak.
Di samping itu, pelatihan pengelolaan juga terkait bagaimana menciptakan produk baru dari hasil pertanian. Misalnya saja, pelatihan mengenai pengolahan produk pertanian menjadi produk makanan siap saji. Langkah ini untuk menciptakan diversifikasi produk hasil pertanian dan masyarakat lebih mudah mendapatkan produk dengan kualitas terbaik. Para petani juga mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Pelatihan pertanian tersebut memang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Baik itu pemerintah, sektor swasta, para petani, dan masyarakat luas. Jika pelatihan berjalan dengan baik dengan dukungan berbagai pihak maka bisa dipastikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan manajemen pertanian terbaik di dunia di masa mendatang.
ADVERTISEMENT