Konten dari Pengguna

5 Teknologi Pertanian yang Diterapkan di Indonesia

Techno - Geek
Yuk ikuti channel kita agar tidak ketinggalan jaman dengan teknologi dan gadget terkini!
17 Maret 2019 1:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Techno - Geek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Photo credit: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Photo credit: Pexels
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pertanian juga kian canggih, hal ini tentu memiliki dampak yang postif bagi para petani. Dengan bantuan teknologi pertanian, efektifitas penanaman, perawatan, hingga panen bisa lebih meningkat. Selain itu, biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh petani semakin menurun dengan hasil produksi yang meningkat.
ADVERTISEMENT
Ketahui apa saja teknologi pertanian yang digunakan di Indonesia melalui artikel ini!
Transplanter
Teknologi pertanian transplanter direkomendasikan oleh Litbang (Penelitian dan pengembangan) Kementerian Pertanian untuk memberikan jarak yang pas antar padi yang ditanam. Konsep teknologi pertanian ini menganut sistem jajar legowo dari Jawa Timur dalam proses penanaman padi. Transplater dipercaya bisa meningkatkan produksi padi hingga 30%. Jarak yang tepat antar padi lebih memudahkan petani dalam hal perawatan.
Harga satu unit mesin transplanter ini sekitar Rp 75 juta. Tapi, Anda tak perlu khawatir karena pemerintah akan memberikan bantuan mesin ini kepada para petani. Ketika digunakan untuk menanam padi, mesin ini tidak akan tenggelam di lumpur sawah karena sudah dilengkapi dengan pengapung. Meski begitu, transplanter dirancang dengan berat seringan mungkin agar tidak menyulitkan petani.
ADVERTISEMENT
Indo combine harvester
Dengan menggunakan teknologi pertanian indo combine harvester petani akan dimudahkan dalam urusan panen padi mulai dari pemotongan, pengangkutan, perontokan, pembersihan, sortasi, hingga pengantongan. Dengan indo combine harvester, Anda tidak lagi membutuhkan banyak orang untuk memanen padi, karena satu mesin ini hanya butuh tiga orang saja, dengan kapasitas kerja empat sampai enam jam per hektar.
Teknologi ini akan semakin baik performanya jika digunakan pada lahan yang basah. Indo combine transplanter memiliki gaya tekan ke permukaan tanah 0.13kg/cm2, memperkecil kemungkinan bagi mesin untuk terperosok dalam tanah. Hebatnya lagi, teknologi pertanian ini mampu menghasilkan gabah dengan tingkat kebersihan 99.5%.
Mesin pemilah bibit unggul
Bibit unggul akan menghasilkan tanaman dengan kualitas yang baik pula. Jika dulunya petani tidak bisa menentukan bibit mana yang akan menghasilkan tumbuhan terbaik, kini dengan teknologi pertanian, hal tersebut bisa diketahui. Penggunaan mesin pemilah bibit unggul ini banyak digunakan oleh perusahaa penyedia bibit.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja pemilihan bibit jagung hibrida. Bibit jagung ini memiliki kualitas yang terbaik, Tanaman yang akan dihasilkan akan memiliki kualitas tonggol unggul dan biji jagung yang semakin banyak. Dengan adanya mesin pemilah bibit unggul, tentu Anda sebagai petani tidak perlu lagi khawatir menanam bibit dengan kualitas yang buruk.
Alat pengering kedelai
Teknologi pertanian ini sangat membantu Anda untuk mencegah penurunan kualitas kedelai akibat proses pengeringan yang terlambat. Dengan alat pengering ini, proses pengeringan kedelai yang biasanya berlangsung selama delapan hari, bisa dipersingkat menjadi satu hari saja. Tak hanya itu saja, mesin ini juga akan meningkatkan daya tumbuh benih kedelai hingga 90.3%.
Instalasi pengolah limbah
Limbah ternak seringnya tidak terkelola dengan baik oleh para petani. Padahal, limbah ternak ini bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih baik. Daripada mencemari lingkungan, lebih baik limbah ini digunakan untuk pupuk organik. Jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk mengolah sendiri limbah menjadi pupuk, ada instalasi pengolah limbah. Dengan mengggunakan instalasi pengolah limbah, barang yang awalnya tidak bermanfaat bisa diubah menjadi pupuk organik dan biogas.
ADVERTISEMENT
Semua teknologi pertanian di atas sengaja dirancang dan dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi kerja petani. Di samping itu, penggunaan teknologi pertanian tersebut membuktikan bahwa petani zaman sekarang bisa go digital seiring dengan perkembangan teknologi.