Konten dari Pengguna

Beras Hitam Boyolali Tembus Pasar AS, Apa Istimewanya?

Techno - Geek
Yuk ikuti channel kita agar tidak ketinggalan jaman dengan teknologi dan gadget terkini!
22 September 2019 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Techno - Geek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
	Photo Credit: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Photo Credit: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2018 lalu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah berhasil menorehkan rekor baru dalam dunia pertanian. Yakni mengekspor beras hitam ke pasar Amerika Serikat sebanyak 20 ton dengan nilai total mencapai Rp800 juta. Beras hitam tersebut diangkut dengan menggunakan kapal melalui pelabuhan Tanjung emas. Sebenarnya apa keistimewaan beras hitam ini dan mengapa para petani perlu untuk menanamnya
ADVERTISEMENT
Kaya kandungan nutrisi untuk kesehatan
Beras hitam bagi masyarakat Indonesia mungkin masih terdengar kurang familiar bila dibandingkan dengan beras putih atau beras merah. Padahal beras hitam memiliki kandungan gizi dan nutrisi tinggi untuk kesehatan. Maka tidak heran permintaan pasar internasional seperti Amerika Serikat terhadap komoditas ini cukup tinggi.
Peneliti Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, M.Sc menyebutkan jika beras hitam mengandung antosianin. Di mana antosianin ini berfungsi sebagai antioksidan dan antikolesterol. Kandungan antosianin pada beras hitam mencapai 200-400 miligram per 100 gram. Kandungan ini bahkan lebih tinggi bila dibandingkan beras merah.
Beras hitam juga mengandung zat besi yang jumlahnya tiga kali lipat dibandingkan beras putih. Dari segi cita rasa, beras hitam enak dan pulen. Namun, perlu diingat beras hitam ini berbeda dengan ketan hitam dan ini bisa dilihat dari aroma, tekstur, dan rasanya.
ADVERTISEMENT
Dikembangkan di beberapa daerah percontohan
Beberapa daerah kini juga tengah mengembangkan proyek budidaya beras hitam untuk berbagai ragam kebutuhan. Selain di Kabupaten Boyolali, di propinsi lainnya seperti Bali tepatnya di Kabupaten Tabanan mengembangkan komoditas beras hitam dengan kapasitas produktivitas lima hingga 6,5 ton per hektarnya. Masa panen untuk beras hitam ini berumur enam bulan.
Kabupaten lainnya yang mengembangkan budidaya beras hitam adalah Kabupaten Sleman di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Cianjur di Jawa Barat dan beberapa kabupaten lainnya di Indonesia yang merupakan sentra komoditas padi. Tidak hanya di ekspor ke luar negeri saja, repson pasar di tanah air juga terlihat mengalami tren positif untuk beras hitam ini. Beberapa di antaranya meliputi Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor dan beberapa kota besar di Jawa.
ADVERTISEMENT
Sebagai peluang besar dan motivasi kepada para petani
Beras hitam ekspor dari Kabupaten Boyolali di sisi lain juga membuka peluang pangsa pasar ekspor Indonesia untuk komoditas pangan di Amerika Serikat. Nilai ekonomis beras hitam ini cukup tinggi. Sebagai perbandingan, untuk pasar dalam negeri saja harga beras hitam per kilogramnya adalah Rp37.000, sementara di luar negeri harga per kilogramnya mencapai 13.6 dolar atau setara dengan Rp190.000.
Dengan tingginya harga dan nilai ekspor beras merah tersebut, diharapkan para petani dapat termotivasi untuk menenam komoditas tersebut. Diharapkan dengan para petani menanam beras merah secara massif, maka akan meningkatkan produktivitas komoditas tersebut.
Perlu dukungan penuh dari pemerintah
Keberhasilan Kabupaten Boyolali dalam mengekspor beras hitam ke pasar Amerika Serikat memang patut di apresiasi. Akan tetapi di sini bukan lantas di masa mendatang negara kita dapat mengekspor kembali beras hitam tersebut dengan mudah. Hal ini dikarenakan tantangan ke depan dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Faktor pertama adalah, bagaimana menjaga produktivitas beras hitam unggulan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi pangsa pasar ekspor.
ADVERTISEMENT
Faktor kedua, di sini dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah. Baik itu dari segi regulasi di tingkat pembuatan kebijakan agar proses ekspor dapat berjalan dengan baik. Kemudian, pemerintah perlu menggandeng instansi-instansi terkait untuk mengadakan pelatihan kepada para petani untuk mengembangkan komoditas beras hitam unggulan berkualitas baik untuk kebutuhan ekspor.
Dengan demikian, jika hal-hal di atas dapat dijalankan dengan baik bukan tidak mungkin di masa mendatang Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor beras hitam terkemuka di dunia di pasar pangan internasional.