Keuntungan Sistem Rotasi Tanaman

Techno - Geek
Yuk ikuti channel kita agar tidak ketinggalan jaman dengan teknologi dan gadget terkini!
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2019 21:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Techno - Geek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo Credit: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Photo Credit: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pola rotasi tanam atau menggilir tanaman dalam satu kali periode tanam memiliki banyak manfaat bagi para petani maupun kesuburan lahan. Meski cara ini sepintas sederhana dan sudah diterapkan sejak dahulu, namun masih efektif hingga saat ini. Bahkan menjadi rekomendasi dalam menghadapi masa paceklik dan mampu mengurangi risiko gagal panen.
ADVERTISEMENT
Untuk budidaya tanaman organik pola sistem rotasi tanam, sangat dianjurkan. Apa saja keuntungan sistem rotasi tanaman bagi para petani maupun area pertanian tersebut? Berikut beberapa di antaranya yang perlu Anda ketahui.
Dapat mengurangi serangan hama dan penyakit
Manfaat dan keuntungan rotasi tanaman paling besar adalah mampu mengurangi hama dan penyakit secara drastis. Berkembangnya hama dan penyakit dikarenakan adanya pola pertanian yang bersifat monokultur atau menanam satu jenis tanaman dari famili yang sama sepanjang tahunnya. Misalnya saja di sebuah area pertanian hanya ditanami jagung atau padi saja.
Famili tanaman pertanian memiliki unsur hama dan penyakit yang relatif sama. Pada kasus ini dapat dicontohkan ketika Anda menanam tomat, maka hama ketika menanam cabai setelah tomat relatif sama dengan hama tomat tersebut. Dengan adanya pola rotasi tanam dapat memutus mata rantai siklus hama yang menyerang sebelumnya. Jika Anda menanam kacang-kacangan sebelumnya, untuk jenis tanaman berikutnya yang bisa ditanami ialah komoditas dari sayur-sayuran atau komoditas daun-daunan seperti kangkung dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan kesuburan tanah
Keuntungan rotasi tanaman berikutnya ialah untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah di area pertanian. Komoditas tanaman tertentu memiliki sifat yang rakus terhadap unsur hara, sementara itu ada pula tanaman yang justru dapat memberikan kesuburan unsur hara dalam tanah. Misalnya saja untuk tanaman yang rakus unsur hama ini adalah umbi-umbian sedangkan yang mampu meningkatkan kesuburan adalah kacang-kacangan.
Dengan demikian jika pada siklus tanam pertama Anda menanam umbi-umbian, maka dianjurkan untuk siklus tanam berikutnya menanam kacang-kacangan. Hal ini untuk memulihkan kembali unsur tanah yang habis oleh umbi-umbian. Setelah stabil, maka setelah kacang-kacangan bisa ditanami dengan sayur-sayuran atau buah-buahan. Apabila Anda menerapkan pola siklus tanam seperti ini, manfaat lainnya adalah kestabilan hara dan ekosistem mikro di dalam tanah dapat terjaga dengan baik dan mampu merotasi kesuburan secara alami.
ADVERTISEMENT
Permintaan pasar dapat stabil
Keuntungan rotasi tanaman selain mampu menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman pertanian, di sisi lain juga mampu membuat permintaan menjadi stabil. Pola rotasi tanam dapat memproduksi beragam varian komoditas tanaman dalam satu area lahan pertanian. Mengenai teknisnya, Anda dapat melihat apa yang sedang dibutuhkan pasar dan menyesuaikan dengan pola tanam yang ada.
Dengan adanya pola tanam seperti ini membuat kebutuhan pangan di pasar tetap stabil. Semisalnya, jika dalam satu area lahan pertanian hanya fokus untuk menanam komoditas pangan tertentu seperti jagung dan padi, sementara di sisi lain komoditas sayur dan buah juga dibutuhkan. Tentu hal ini akan membuat pemenuhan kebutuhan konsumen menjadi terganggu dan tidak terpenuhi. Berbeda jika Anda menerapkan sistem pola rotasi tanam seperti yang disebutkan di atas.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa keuntungan rotasi tanaman yang perlu Anda ketahui. Ingat, dalam sistem pola rotasi tanaman juga terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kesuksesannya. Beberapa di antaranya adalah pemilihan bibit unggul, pemupukan dan memperhatikan faktor iklim serta cuaca pada saat melakukan penanaman. Semoga bermanfaat!