Mengenal Apa Itu Resistensi Hama

Techno - Geek
Yuk ikuti channel kita agar tidak ketinggalan jaman dengan teknologi dan gadget terkini!
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2019 21:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Techno - Geek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo Credit: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Photo Credit: Pixabay
ADVERTISEMENT
Hama tanaman baik itu hewan, bakteri maupun tanaman pengganggu dianggap sering mengganggu produktivitas hasil pertanian. Untuk membasminya, para petani cenderung menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida memang cukup efektif, namun ada beberapa jenis hama yang memiliki sifat resistensi hama. Lalu, apa yang dimaksud dengan resistensi hama, penyebab dan cara mengatasinya? Anda bisa simak ulasannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Pengertian resistensi hama
Secara umum resistensi hama bisa diartikan sebagai salah satu fenomena perubahan hama. Biasanya dari hama yang tidak kebal terhadap pestisida menjadi didominasi hama yang kebal terhadap pestisida dalam sebuah area pertanian. Untuk kasus di Indonesia, resistensi hama pertama kali diketahui pada tahun 1910 silam dan kemudian berkembang dari tahun ke tahun.
Beberapa hama yang memiliki sifat resistensi terhadap pestisida ini di antaranya adalah hama yang terdapat pada sayuran kubis seperti plutella xylostella dan crocidolomia pavonana. Hama lainnya juga bisa ditemukan pada umbi kentang yakni phthorimaea operculella maupun ulat dari jenis spodoptera litura. Tidak hanya itu saja beberapa hewan lainnya pun memiliki kekebalan pada pestisida di antaranya adalah wereng cokelat. Walang sangit dan ulat penggerek batang juga masuk dalam kategori hewan yang memiliki sifat resistensi hama.
ADVERTISEMENT
Penyebab terjadinya resistensi hama
Resistensi hama disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah efektivitas dari pestisida yang menurun, sehingga tidak mampu mencegah hama dan kurang tepat sasaran. Selain itu, faktor penyebab resistensi hama ini adalah karena daya tahan hama itu sendiri. Memang, beberapa hama dapat dibasmi dengan sekali penggunaan pestisida.
Akan tetapi, di sisi lain ada pula beberapa jenis hama yang kebal terhadap pestisida ini. Akibatnya, pestisida ini akan terus berkembang biak membentuk sel dan gen baru. Kemunculan gen baru inilah yang juga mampu kebal dari serangan pestisida. Hal tersebut terjadi karena adanya adaptasi genetik akibat adanya tekanan lingkungan hama berada. Jadi, secara teknis bila hama jenis ini ditekan maka tingkat resistensinya semakin tinggi. Banyak petani akhirnya mengganti pestisida mereka dengan jenis baru. Namun, penggantian pestisida baru justru dapat menyebabkan hama sebelumnya semakin resisten pada pestisida yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Cara mengatasi resistensi hama
Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir untuk mengatasi resistensi hama yang ada tersebut. Setidaknya ada dua cara yang bisa Anda gunakan. Cara pertama adalah dengan menggunakan pestisida yang tepat sasaran dan cara kedua adalah dengan mengembangkan produk. Berikut penjelasan dari cara mengatasi hama yang resisten terhadap pestisida ini.
• Menggunakan pestisida dengan tepat
Menggunakan pestisida dengan teratur dinilai mampu untuk mengurangi tingkat resistensi hama secara perlahan. Asalkan penggunaan tersebut harus berdasarkan waktu yang tepat dalam pengaplikasiannya. Semisalnya Anda dengan mengetahui perubahan hama yang menyerang tanaman. Anda pun perlu menghitung dan memperkirakan kepadatan populasi yang tepat. Kemudian, hindarilah menyemprotkan pestisida saat kondisi cuaca hujan ataupun berangin.
Penting pula bagi Anda untuk memperhatikan dosis pestisida yang diberikan. Anggapan pemberian pestisida dalam jumlah besar dapat mencegah hama, tidaklah sepenuhnya benar. Maka, Anda perlu menggunakan pestisida dalam jumlah sedikit. Harapannya, dengan penggunaan pestisida yang sedikit semakin sedikit atau berkurang juga resistensi hamanya.
ADVERTISEMENT
• Pengembangan produk
Bila cara pertama berhasil untuk mengurangi resistensi hama, maka Anda bisa melanjutkannya dengan melakukan pengembangan produk pestisida baru. Penggunaannya pun haruslah diawasi secara ketat. Agar berjalan lebih efektif dan dosisnya pun tetap terjaga dengan baik. Sebab bila dosis dalam jumlah terlalu besar maka dikhawatirkan akan muncul resistensi hama baru yang lebih besar. Pengembangan produk pestisida bisa Anda lakukan juga dengan teknik penjernihan atau saturasi. Tujuannya untuk memanipulasi sifat resistensi hama baik dari sifat biokimianya maupun secara genetik.
Itulah ulasan singkat mengenai resistensi hama, penyebab dan cara pencegahannya. Semoga dengan Anda mengetahui tentang resistensi hama tersebut dapat melakukan langkah terbaik agar tanaman pertanian dalam kondisi baik terutama dari segi kualitasnya.
ADVERTISEMENT