Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Lebih Jauh soal Pola Tanam Polikultur
26 Juni 2019 15:24 WIB
Tulisan dari Techno - Geek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pola tanam monokultur masih sering diterapkan oleh petani di sebagian besar daerah di Indonesia. Akan tetapi, pola tanam seperti ini memiliki kekurangan. Salah satunya adalah hasil panen yang hanya terdiri dari satu jenis tanaman saja. Sehingga, jika harga hasil panen di pasaran anjlok, maka kesejahteraan petani pun menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, saat ini mulai digalakkan kembali pola tanam polikultur. Pola tanam ini menitikberatkan pada penanaman berbagai ragam jenis komoditas pada satu bidang lahan. Penanaman ini dilakukan secara terencana dan tersusun, dengan mengedepankan aspek lingkungan yang lebih baik. Berikut ulasan singkat mengenai pola tanam polikultur yang perlu diketahui.
Keuntungan Polikultur
Meskipun pola tanam polikultur membutuhkan banyak tenaga pada saat penanamannya, namun di sisi lain juga memberikan keuntungan yang lebih kepada para petani. Bila dibandingkan sistem monokultur, polikultur dirasa lebih baik dalam hal mencegah terjadinya penyakit menular pada tanaman.
Di samping itu, pola tanam polikultur membuat tanah semakin subur. Hal ini disebabkan karena keragaman tanaman bisa menciptakan habitat baru bagi mikroorganisme tanah, yang mana ini sangat menguntungkan dalam proses pertumbuhan tanaman.
ADVERTISEMENT
Dari segi keuntungan pendapatan, jelas polikultur memberikan dampak positif bagi petani ketika musim panen tiba. Sebab, petani akan mendapatkan komoditas hasil panen yang berbeda-beda. Misalnya ketika harga satu komoditas turun, masih ada komoditas hasil panen lainnya yang masih stabil. Dengan demikian, para petani tidak terlalu rugi baik dari segi waktu maupun finansial.
Jenis Pola Tanam Polikultur
Pola tanam polikutur berdasarkan jenisnya terbagi menjadi lima metode. Metode tersebut di antaranya adalah tumpang sari, tumpang gilir, bersisipan, campuran, dan bergiliran. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai jenis tersebut:
• Tumpang sari
Pola tanam polikultur tumpang sari adalah, menanam lebih dari satu jenis tanaman pada waktu yang sama selama periode tanam yang juga sama. Pola tanam ini mengurangi risiko gagal panen dan menekan pertumbuhan gulma. Contohnya saja pada tanaman jagung, bisa dilakukan tumpang sari dengan tanaman kedelai.
ADVERTISEMENT
• Tumpang gilir
Bila tumpang sari dilakukan pada periode tanam tertentu, maka tumpang gilir dapat dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun. Namun, perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kondisi lahan, cuaca, dan sebagainya. Pola tanam polikultur jenis ini juga sering disebut dengan multiple cropping.
• Tanaman bersisipan
Relay cropping atau tanaman bersisipan dalam pola tanam polikultur dilakukan dengan cara menyisipkan satu maupun beberapa jenis tanaman berbeda selain tanaman pokok. Untuk jenis satu ini dapat dicontohkan pada tanaman jagung yang bisa disisipkan di antara tanaman kacang tanah. Kemudian saat jagung memasuki masa menjelang panen bisa disisipkan dengan kacang panjang.
• Tanaman campuran
Tanaman campuran, lebih menekankan pada pola tanam yang terdiri dari berbagai macam jenis, dengan memperhatikan jarak tanam di setiap lariknya. Jadi, semua jenis tanaman tersebut bercampur menjadi satu dalam sebuah lahan pertanian. Keunggulannya adalah memang lebih efisien, namun cara ini juga riskan terhadap hama dan penyakit. Tanaman yang cocok menggunakan pola seperti ini adalah jagung, kedelai, dan ubi kayu.
ADVERTISEMENT
• Tanaman bergiliran
Jenis pola tanam polikultur berikutnya adalah dengan cara bergiliran. Caranya adalah dengan menanam dua jenis tanaman atau lebih, yang dilakukan secara bergiliran. Jika salah satu tanaman berhasil dipanen, maka lahan pertanian tersebut akan ditanami dengan jenis tanaman baru lainnya dan begitu seterusnya.
Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pola tanam polikultur memang memberikan banyak manfaat bagi para petani. Baik dari segi penyuburan lahan, hingga keuntungan secara finansial. Dampak positif dari hal tersebut ialah, kesejahteraan petani menjadi semakin meningkat, dan dalam tahap lebih lanjut sistem pola tanam polikultur bisa menjadi solusi alternatif bagi kelangkaan bahan pangan.