Menelisik Sejarah Maritim dan Keindahan Pulau Kelapa dan Harapan

Teddy Triyadi Nugroho
Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2020 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Teddy Triyadi Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pribadi
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri Indonesia memiliki sejarah yang tidak bisa lepas dari kehidupan maritimnya. Laut merupakan salah satu sumber penghidupan masyarakat Indonesia dari dahulu kala hingga kini. Bahkan laut sangat dilindungi oleh nenek moyang bangsa Indonesia, karena laut sudah menjadi sumber penghidupan mereka. Sejarah yang dapat kita ketahui misalnya dahulu Kerajaan Sriwijaya, sebagai suatu kerajaan maritim mengembangkan ciri khas tradisi diplomasi untuk mempertahankan perannya sebagai pusat perdagangan.
ADVERTISEMENT
Kekuatan utama Kerajaan Sriwijaya adalah penguasaan terhadap daerah Selat Malaka sehingga memegang kunci pelayaran perdagangan ke Cina dan negeri-negeri barat. Sektor perdagangan dan pelayaran yang menjadi sektor andalan Kerajaan Sriwijaya membutuhkan pengawasan langsung dari penguasa kerajaan. Kerajaan Sriwijaya mempunyai kekuatan angkatan laut untuk melakukan ekspedisi ke luar negeri sekaligus memastikan jalur pelayaran aman dari bajak laut.
Tak terkecuali di daerah kepulauan seribu seribu utara , yaitu pulau kelapa dan harapan yang juga memiliki sejarah maritimnya yang cukup unik karena saling berkaitan dengan daerah-daerah disekelilingnya, yaitu banten dan Sulawesi. Tak heran kebanyakan penduduk di pulau kelapa dan harapan adalah suku mandar dan bugis. Kekayaan budaya dan sejarah membuat potensi wisata bahkan ekonomi sangat menjanjikan ditengah ekonomi yang kian resesi. Potensi sumber daya di wilayah pesisir nampakya akan menjadi sumber kekuatan ekonomi Indonesia masa depan.
ADVERTISEMENT
Daya tarik yang ada di Pulau Kelapa dan Pulau Harapan dapat terlihat dari keindahan pantai yang dihiasi dengan pohon mangrove, deretan pulau-pulau kecil yang ada di sekeliling Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, deretan perahu nelayan, dan kapal yang ada di dermaga bagian selatan Pulau Kelapa, dan di bagian utara Pulau Harapan.
Setiap pulau termasuk pulau kelapa dan harapan mempunyai sejarahnya sendiri. Pulau kelapa pun memiliki sejarah mengenai asal mula pulau kelapa itu sendiri, terdapat peninggalan berupa makam dan masjid yang hingga saat ini dipercayai sebagai sejarah pulau tersebut. Namun sayangnya peninggalan berupa prasasti tidak ditemukan didaerah tersebut, sehingga sulit untuk mengetahui tahun berapa dan siapa yang pernah tinggal lebih awal di pulau tersebut. Terlebih banyak dari penduduk disana sangat sedikit memahami tentang sejarah pulau mereka karena keterbatasan peninggalan yang ada. Namun memang terlepas dari hal itu kita akan dihadapkan kepada keindahan dan kemegahan laut yang disajikan di kedua pulau tersebut.
ADVERTISEMENT
Sumber : Pribadi
Tradisi yang berkembang di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, khususnya di daerah pulau kelapa dan harapan tidak membentuk suatu kesatuan budaya yang khas, namun lebih mencerminkan nilai-nilai dari kebudayaan kelompok etnik masing-masing. Warga di wilayah ini sendiri tidak banyak melakukan praktek-praktek kebudayaan yang mewakili identitas kelompok etnik mereka. Tradisi atau adat istiadat yang masih dijalankan oleh masyarakat adalah tradisi yang berhubungan dengan daur hidup. Misalnya saja tradisi arak-arakan yang terjadi ketika terdapat masyarakat yang menikah.
Sumber : pribadi
Kegiatan rutin sebagian besar masyarakat disana adalah melaut untuk mencari ikan. Kegiatan melaut tidak mereka lakukan pada setiap hari Jumat. Hal tersebut terkait dengan agama Islam yang dianut oleh mayoritas warga. Hari Jumat merupakan hari ibadah (sholat Jumat) sehingga mereka menghentikan kegiatan keseharian mereka pada hari Jumat. Di saat istirahat melaut, mereka melakukan interaksi sosial di masjid serta tempat-tempat tertentu sambil memperbaiki dan membuat jaring maupun memperbaiki perahu.
ADVERTISEMENT
Keunikan yang dapat terlihat adalah ketika masyarakat disana bercerita mengenai bagaimana cara mereka menangkap ikan di laut yang tidak menggunakan alat penditeksi ikan, namun dengan kekuatan insting mereka yang tajam. Setiap harinya masyarakat dapat mengambil 1 ton ikan yang dapat dijual melalui jalur muara angke dan tak jarang hasil laut terlebih dahulu diolah, hingga menjadi makanan khas daerah tersebut.
Masyarakat Pulau kelapa dan harapan memiliki pola kekerabatan yang khas mengingat masyarakatnya merupakan percampuran dari beberapa kelompok etnik. Banyaknya masyarakat Mandar dan Bugis ke wilayah ini dilatarbelakangi oleh kebudayaan mereka. Kedua kelompok etnik ini menjadikan laut sebagai sumber kehidupan mereka. Sedangkan kehadiran masyarakat Betawi yang berasal dari daerah Tangerang Utara didasari oleh kedekatan geografisnya dengan Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
Kondisi pulau-pulau yang jauh dari daratan dan pusat kota menyebabkan banyaknya terjadi pernikahan sesama penduduk pulau yang memiliki latar belakang kebudayaan dan etnis yang berbeda. Kelompok-kelompok etnik tersebut bertemu dengan kebudayan yang dibawa oleh masing-masing. Hal tersebut terus berlangsung hingga saat ini, sehingga mayoritas masyarakat kebanyakan tidak membedakan diri mereka dengan yang lainnya berdasarkan identitas etnis yang melekat pada diri mereka. Mereka menganggap diri mereka sebagai ‘orang pulo’.
Masyarakat disana biasanya bergantung pada unsur hubungan personal untuk memperoleh informasi-informasi yang bersifat umum maupun khusus. Forum yang biasanya digunakan warga dalam berkomunikasi antara lain pada saat mengobrol santai di warung, dermaga, dan tempat pelelangan ikan. Bila ada pertemuan warga biasanya akan dilaksanakan di tempat seperti balai warga, aula, mesjid, serta rumah tokoh masyarakat (RT, RW, dll.).
ADVERTISEMENT
Yang menarik disana adalah terdapat taman nasional yang didalamnya merupakan penangkaran penyu-penyu albino yang langka. Setidaknya keindahan alam pulau kelapa dan harapan merupakan harapan untuk daerah pesisir lain yang akan menumpu ekonomi Indonesia saat ini.