Menyoal Pemuda, Staf Khusus Milenial, dan COVID-19

Teddy Triyadi Nugroho
Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
1 Mei 2020 1:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Teddy Triyadi Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Teddy Triyadi Nugroho
Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang pemuda tidak dapat lepas dari sejarah berdirinya republik ini. Pada era perjuangan kemerdekaan dan baru terbentuknya negara Indonesia, Presiden Soekarno mengasosiasikan pemuda sebagai pejuang revolusi dan penggerak mobilisasi politik.
Di masa tersebut, pemuda juga berperan dalam politik. Istilah pemuda pada masa ini dekat dengan gagasan yang bersifat politis dan revolusioner. Pemuda di zaman ini memiliki kesadaran politis. Hingga berdirinya pemerintahan Orde Baru, orang-orang muda masih memainkan peranan politiknya dalam sejarah Indonesia.
Kemudian setelah era orde lama digantikan oleh orde baru, istilah pemuda menjadi erat kaitannya dengan pembangunan. Pemuda masa itu didorong untuk menyukseskan pembangunan dengan berpedoman pada Pancasila. Di masa reformasi hingga sekarang nampaknya makna pemuda mulai dikonstruksi ulang dari konteks sosial dan politik saat ini.
ADVERTISEMENT

Pemuda saat ini

Istilah pemuda sekarang lebih sering dikenal dengan kaum milenial atau pemuda milenial, di era saat ini pemuda sangat berpengaruh juga bagi negara, karena perannya terhadap media sosial yang cukup besar. Bahkan juga saat ini terdapat staff khusus presiden milenial yang sekarang menjadi sorotan.
Sebagai perwakilan kaum milenial dalam pemerintahan mereka pasti memiliki jaringan dan wawasan yang luas yang pastinya berguna bagi bangsa dan negara. Kita pun sebagai pemuda harusnya mendukung berbagai usaha yang mereka lakukan dalam melakukan kegiatan yang aktif terhadap bangsa ini dalam mengembangkan potensi dan semangat anak muda.
Sebagai pemuda kita juga harus dituntut untuk selalu meningkatkan potensi,minat dan bakat kita untuk setidaknya memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat luas agar kita dapat beriringan dengan pemerintah untuk sama-sama membangun bangsa ini menjad lebih maju. Karena bukan waktunya untuk saling salah menyalahkan, ini waktunya untuk bergerak bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya di saat ini nampaknya kita harus berperan aktif dalam melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat ditengah pandemic ini. Terlebih saat ini peranan kaum muda/kaum milenial dalam menghadapi COVID-19 ini sebenarnya sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan sosial tersebut tentunya harus berpihak dan memiliki kebermanfaatan langsung kepada masyarakat.
Pemuda dan Kebermanfaatannya
Pemuda sebagai salah satu komponen dalam masyarakat modern mempunyai posisi yang dilematis. Menurut Jones (2009) misalnya melihat pemuda mempunyai dua sisi sebagai pahlawan (heroes) maupun penjahat (villains). Pemuda begitu dipuja karena kemudaan serta potensi kreatifnya, namun di sisi lain mereka belum matang dan harus diberikan bimbingan. Oleh karenanya pemuda selalu dikaitkan dengan sebuah hal yang dilematis, di sisi lain dibutuhkan dan sisi lainnya tidak diharapkan.
ADVERTISEMENT
Secara sosiologis, menurut Kenneth (1971) pemuda merupakan transisi antara masa remaja dan dewasa dalam perjuangan antara membangun pribadi yang mandiri dan menjadi terlibat secara sosial. Pemuda dilihatnya sebagai sebuah actor yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.
Hal ini sejalan dengan Taufik Abdullah yang mengatakan bahwa pemuda merupakan generasi baru dalam sebuah komunitas masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, mengubah struktur dan system sosial sehingga muncul istilah agent of change, dinamis yang selalu melakukan perubahan.
Terlebih lagi pemuda menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang berusia 16 sampai 30 tahun yang merupakan periode penting usia pertumbuhan dan perkembangan. Pemuda termasuk dalam kelompok usia produktif jika dilihat dari sudut pandang demografi penduduk.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain pemuda adalah tulang punggung bangsa dan penentu masa depan bangsa. Pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak dalam mengantarkan kemerdekaan bangsa.
Dari semua pengertian tersebut kita dapat mengambil poin penting tentang pemuda, bahwa pemuda merupakan aset berharga bangsa yang mesti dipertahankan. Perannya sangat penting dalam membawa perubahan bagi bangsa.
Oleh karenanya di era pandemic seperti sekarang ini pemuda harus kritis dalam setiap kebijakan yang diambil pemerintah, pemuda mempunyai peran aktif dalam mengawasi pemerintahan saat ini. Pemuda harus dituntut kritis terhadap situasi saat ini.

Pemuda Seharusnya Berpihak Pada Masyarakat

Saat Tujuh staf khusus (stafsus) dari kalangan pemuda milenial diresmikan oleh Presiden Jokowi pada November lalu, kita menunggu gagasan apa yang akan diberikan pemuda tersebut terhadap bangsa.
ADVERTISEMENT
Namun memang kita harus sabar menunggu gagasan yang segar dari mereka, karena pada dasarnya dalam membuat keputusan tidak boleh terburu buru dan sembrono agar terhindar dari kesalahan. Apalagi ketika pandemi COVID-19 tengah berlangsung, situasi krisis seperti sekarang ini haruslah Sebagai pemuda kita harus bergerak lebih cermat untuk mengatasi pandemic ini. Bisa dimulai dari lingkungan kita dan secara bersama-sama dengan tetap #dirumahaja serta saling meningkatkan solidaritas diantara sesama.
Staf khusus milenial yang merupakan representasi anak muda yang memiliki wawasan dan jaringan sosial yang luas, harus berhasil untuk setidaknya menggerakkan pemuda dalam rangka mengatasi Pandemi ini. Peran mereka yang dinantikan tentang terobosan segar dan signifikan, yang mewakili aspirasi kaum milenial juga harus dijalankan.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya sebagai pemuda kita harus mempunyai semangat yang tinggi dalam menangani kasus COVID-19 ini, bersama-sama anak muda lainnya , yang memiliki wawasan luas serta memberikan alternatif kepada masyarakat dalam mendukung program pemerintah, dan ikut serta dalam kerelawanan untuk ikut serta melawan COVID-19 ini.
Menjadi pemuda haruslah berpihak kepada masyarakat, bukan kepada oligarkis ataupun kepentingan pribadi. Di tengah situasi kritis seperti sekarang jangan sampai memanfaatkan momen untuk mengambil keuntungan yang besar demi keuntungan pribadi.
Staf Khusus Milenial Harus Berpihak Pada masyarakat
Dalam hal ini Institute for Developement of Economic and Finance (Indef) melakukan riset terhadap percakapan yang paling banyak diperbincangkan mengenai kiprah staf khusus (stafsus) dan Kartu Prakerja di media sosial.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, 94,97 persen berupa perbincangan dengan sentimen negative. Inilah yang seharusnya diubah oleh mereka dengan memberikan tindakan nyata kepada masyarakat, agar memberikan kepercayaan publik yang utuh kepada mereka. Karena pada dasarnya persepsi publik adalah penilaian yang tidak bisa dihindari dalam negara demokrasi.
Oleh karenanya dalam perannya sebagai perwakilan anak muda dipemerintahan, peran mereka di media sosial haruslah dapat menggerakan pemuda dengan memberikan sebuah aksi nyata yang dapat memberikan kesadaran kaum muda dalam menebarkan manfaat dilingkungannya.
Dan juga mereka haruslah menunjukkan performance yang konkret dan empiris terhadap permasalahan bangsa saat ini. Melakukan aksi solidaritas bersama anak muda lainnya dengan capital social yang kita punyai, untuk bersama melawan COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT
Jika staff khusus milenial memiliki tupoksi yang layak dan bermanfaat di tengah negara yang mengalami pandemic saat ini, pastilah kita mendukung untuk terus bertahan dengan jabatan tersebut sambil terus mereka memberikan aksi konstruktif untuk negeri ini, sebagai bentuk pembuktian.
Karena saat ini pemuda tidak perlu hanya sekedar nasihat-nasihat atau sekadar inspirasi dari mereka staff khusus presiden milenial. Namun juga saat ini tidak ada waktunya untuk saling salah menyalahkan,tetapi saat ini kita harus bersama-sama secara kolektif untuk menggerakkan jutaan pemuda lainnya di Indonesia untuk bersama menghadapi COVID-19 ini yang berpihak kepada masyarakat.