Konten dari Pengguna

Etika: Menjadi Manusia Yang Baik

Dwi Tegar Prakoso
Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
19 Agustus 2024 8:58 WIB
·
waktu baca 13 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Tegar Prakoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: https://pixabay.com/id/photos/patung-plato-angka-batu-3399957/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: https://pixabay.com/id/photos/patung-plato-angka-batu-3399957/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendahuluan
Etika menjadi pembahasan yang menarik pada masa sekarang. Semenjak kejadian pada pemilu kemarin orang-orang mulai meneriakkan soal etik. Orang pada masa sekarang menganggap remeh etika yang menyebabkan kemanusiaan mulai luntur dari manusia.
ADVERTISEMENT
Bukti bahwa pada saat ini etika mulai dilupakan yaitu banyak murid yang mulai membangkang bahkan sampai tega melukai guru. Padahal melalui guru mereka bisa mendapatkan ilmu. Walaupun mereka berkata, “kita bisa mendapatkan ilmu dari internet.” Maka secara tidak langsung internet itulah gurunya dan murid memiliki kewajiban untuk menghormati guru.
Selain murid yang memiliki kewajiban terhadap guru, guru juga memiliki kewajiban terhadap murid yaitu menyampaikan murid kepada pemahaman tentang sebuah ilmu. Semua kewajiban perlu dilakukan agar seseorang bisa mendapatkan haknya.
Pembahasan etika secara khusus membahas tentang moral manusia secara umum. Apakah seseorang bisa dikatakan baik? Apa itu hak? Apa itu kebebasan? Apa itu tanggung jawab?
Moralitas adalah ciri khas manusia yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Karena perbuatan manusia itu selalu dinilai baik atau buruk walaupun tidak semuanya.
ADVERTISEMENT
Selain etika yang mulai dilupakan ada beberapa orang yang justru menyalahgunakan etika. Mereka menggunakan kata etika untuk menutupi kebejatan mereka. Berapa banyak kejadian kekerasan seksual justru banyak terjadi di sekolah asrama bahkan di pondok pesantren yang notabene merupakan tempat menuntut ilmu agama. Biasanya kekerasan yang terjadi di pondok pesantren terjadi karena senioritas yang disalahgunakan. Mereka merasa lebih tinggi dari juniornya sehingga mereka merasa bebas untuk melakukan apa pun kepadanya.
Etika bisa berjalan dengan baik apabila orang-orang mulai menyadari hak dan kewajibannya masing-masing. Jika seseorang sudah menyadari hak dan kewajibannya dan mulai menjalaninya maka dia sudah menjadi manusia yang berperikemanusiaan.
Pembahasan
Pengertian Etika, Moral, dan Etiket
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan, karakter, dan adat. Yang berarti pembahasan etika berfokus pada watak dan adat manusia. Sedangkan menurut KBBI etika memiliki 3 arti: ilmu tentang yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban, kumpulan asas nilai yang berkaitan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu masyarakat. Dalam pembahasannya etika selalu disandingkan dengan kata moral dan etiket.
ADVERTISEMENT
Moral secara bahasa memiliki makna sepadan dengan etika namun dalam aplikasinya moral digunakan untuk menilai etika. Misalnya ada orang yang suka membantu orang lain. Kemudian ada orang lain yang berkata, “Wah dia itu orang baik.” Kelakuan yang suka membantu orang lain disebut etika dan kata baik yang dikatakan itu merupakan moral.
Dalam moral ada dua kata yang berkaitan dengan moral yaitu amoral dan immoral. Amoral berarti tidak berhubungan dengan moral. Contoh amoral yaitu seseorang mencari makan. Biasanya amoral ini ada pada perbuatan yang memang sudah selayaknya dia lakukan. Immoral berarti tidak memiliki moral. Contoh immoral yaitu seseorang membunuh orang lain.
Ciri-ciri moral: berkaitan dengan tanggung jawab dan hati nurani dan selalu bersifat mewajibkan dan formal. Moral selalu dikaitkan dengan tanggung jawab walaupun berbeda tetapi dalam aplikasinya tanggung jawab digunakan sebagai tolak ukur dari moral. Hati nurani juga digunakan sebagai tolak ukur dari moral. Moral juga selalu bersifat mewajibkan karena moral merupakan tolak ukur dari etika yang mana etika merupakan salah satu bentuk pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Tolak ukur bukanlah sebuah kebolehan tetapi sebuah kepastian oleh karena itu moral bersifat mewajibkan. Moral juga bersifat formal karena moral hanya melihat etika dari segi praktik.
ADVERTISEMENT
Etiket adalah sopan santun yang dilakukan manusia. Contoh dari etiket yaitu ketika seseorang menyapa orang yang lebih tua darinya dengan sebutan yang hormat.
Perbedaan etika dengan etiket: etiket menyangkut sesuatu yang harus dilakukan oleh seseorang sedangkan etika memberikan norma tentang suatu perbuatan, etiket hanya berlaku dalam sebuah pergaulan sedangkan etika tetap berlaku walau tidak ada saksi mata, etiket bersifat relatif sedangkan etika bersifat absolut, etiket memandang manusia secara lahiriah saja sedangkan etika dari segi dalam.
Pendekatan Kajian Etika
Etika dalam kajiannya memiliki tiga pendekatan yaitu etika deskriptif, etika normatif dan metaetika.
Etika deskriptif membahas etika secara luas dan mempelajari moralitas yang terdapat dalam setiap individu, dalam kebudayaan tertentu, dalam periode sejarah dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Etika normatif merupakan bagian terpenting dalam pendekatan, karena di dalamnya berlangsung diskusi-diskusi tentang permasalahan moral. Etika normatif dibagi menjadi etika umum (membahas etika secara umum) dan khusus (berusaha menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum atas wilayah perilaku manusia yang khusus).
Metaetika adalah pembahasan etika melalui bahasa yang digunakan di bidang moral, yang diperhatikan dalam metaetika adalah bahasa yang digunakan seseorang dalam berkelakuan.
Hakikat dan Peranan Etika
Hakikat etika secara filosofis adalah praktis dari berbagai pemikiran filosofis. Jadi setelah seseorang mendapatkan kesimpulan dari proses berpikir filosofisnya maka dia mengaplikasikannya melalui etika. Epicuros menganggap tujuan manusia hidup untuk mencapai ataraxia yaitu ketenangan hidup. Sehingga mereka mempraktikkan pemikiran itu dalam kehidupan mereka.
Dalam dunia modern ada tiga ciri kehidupan modern yaitu pluralisme moral, timbul banyak masalah etis baru, dan tampak jelas suatu nilai etis yang universal. Dalam kehidupan modern ini etika berperan untuk menyelesaikan permasalahan etis baru dan untuk menetapkan aturan etis yang bersifat universal.
ADVERTISEMENT
Hubungan Moral dengan Agama, Etika Filosofis, dan Hukum
Hubungan antara moral, agama dan etika filosofis yaitu setiap agama pasti memiliki ajaran moral di dalamnya dan mewajibkan manusia untuk menjalankan moral. Kemudian setelah mempelajari moral dalam agama manusia harus mempelajari moral yang terdapat dalam sebuah kebudayaan yang kemudian dipadukan dengan moral agama dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan antara moral dengan hukum yaitu hukum dibentuk berdasarkan moral yang berlaku bahkan hukum yang membentuk moral baru. Hukum pula yang mengatur moral masyarakat.
Kepribadian dan Hati Nurani
Kepribadian menurut Sigmund Freud terdiri dari tiga yaitu id (alam bawah sadar), ego (diri sendiri), dan superego (instansi yang lebih tinggi dari ego dan terletak di antara id dan ego). Superego sering dikaitkan dengan hati nurani. Hati nurani memiliki fungsi untuk menjembatani antara alam bawah sadar dengan diri. Hal itu yang membuat seseorang ketika hendak melakukan sesuatu seperti merasakan gejolak di dalam hati. Ada kalanya alam bawah sadar tidak setuju dengan diri untuk menengahi hal tersebut biasanya orang lain akan berkata, “Dengarkan kata hati nurani.”
ADVERTISEMENT
Hati nurani adalah instansi dalam diri kita yang menilai tentang moralitas perbuatan-perbuatan kita secara langsung, kini dan di sini. Hati nurani langsung menilai moralitas seseorang atas perbuatan yang dilakukannya. Biasanya hal tersebut terjadi ketika seseorang hendak melakukan sesuatu mereka seakan merasa ada yang berbisik, “Ini baik tidak ya?”
Hubungan antara hati nurani dengan superego yaitu hati nurani digunakan untuk menilai sebuah etis apakah itu pantas atau tidak. Sedangkan superego digunakan untuk menilai hal yang lebih luas daripada etis karena superego memiliki fungsi observasi yang luas dan ideal dari ego dengan cara menilai sebuah etis apakah itu pantas bagi aku.
Tahap Kesadaran Moral
Menurut Lawrence Kohlberg, kesadaran moral memiliki 3 tingkatan yang mana setiap tingkatan meliputi dua tahap. Tahap prakonvensional (orientasi hukuman dan kepatuhan, orientasi relativis-instrumental), tahap konvensional (penyesuaian dengan kelompok, orientasi hukum dan ketertiban), tahap pasca konvensional (orientasi kontrak-sosial legalistis, orientasi prinsip etika yang universal).
ADVERTISEMENT
Pada tahap prakonvensional anak mengakui adanya baik dan buruk. Pada tahap ini anak mendasari perbuatannya atas otorisasi orang tua dan guru dan atas hukuman yang menyusul. Kemudian pada level selanjutnya anak mulai menyadari kepentingan orang lain tapi hubungannya dengan orang lain seperti orang di pasar.
Pada tahap konvensional perbuatan anak mulai dinilai atas dasar norma-norma umum dan kewajiban serta otoritas dijunjung tinggi. Pada tahap ini anak cenderung mengarahkan diri pada keinginan serta harapan dari para anggota keluarga atau kelompok lain. Kemudian pada level selanjutnya paham kelompok menurut anak harus diperluas menjadi ke yang lebih abstrak seperti suku bangsa, negara dan agama.
Pada tahap pasca konvensional hidup moral dianggap sebagai penerimaan tanggung jawab pribadi atas dasar prinsip-prinsip yang dianut dalam batin. Pada tahap ini disadari terdapat relativisme nilai-nilai dan pendapat-pendapat pribadi dan kebutuhan akan usaha-usaha untuk mencapai konsensus. Kemudian pada level selanjutnya orang mulai mengatur tingkah laku dan penilaian moralnya berdasarkan hati nurani pribadi.
ADVERTISEMENT
Kebebasan dan Tanggung Jawab
Kebebasan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan hal yang diinginkan. Ketika seseorang mampu melakukan maka dia boleh melakukan. Banyak orang yang salah dalam mengartikan kata kebebasan. Mereka malah mengartikan jika sudah bebas berarti dia benar-benar lepas dari nilai apapun sehingga tidak jarang ada orang yang bertindak seperti orang barbar dengan dalih kebebasan.
Kebebasan memiliki dua macam ada kebebasan negatif contohnya bebas dari penyakit dan kebebasan positif contohnya kebebasan untuk berekspresi. Cara membedakan keduanya dengan memperhatikan kalimat awalnya jika diawali dengan bebas dari maka itu adalah kebebasan negatif dan jika diawali dengan kebebasan untuk maka itu adalah kebebasan positif.
Batasan-batasan kebebasan yaitu faktor dari dalam lingkungan, kebebasan orang lain dan generasi mendatang. Jadi apabila ada seseorang yang berkata “kan bebas ya suka-suka saya.” Tetapi merusak lingkungan dan kebebasan orang lain maka itu bukan kebebasan.
ADVERTISEMENT
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung sesuatu. Biasanya tanggung jawab ini terjadi ketika seseorang merasa mampu dan bersedia untuk melakukannya. Oleh sebab itu kebebasan dan tanggung jawab tidak terpisahkan. Seseorang bisa bertanggung jawab apabila dia memiliki kebebasan.
Tingkat-tingkat tanggung jawab: pertama jika seseorang berbuat karena tidak tahu maka dia harus melakukan sesuatu untuk membetulkan kekeliruannya contohnya jika seseorang memasuki wilayah yang sebenarnya dia tidak boleh memasukinya kemudian dia memasukinya karena tidak mengetahui hal tersebut maka dia harus memperbaiki kesalahannya. Biasanya cukup dengan meminta maaf. Kedua jika seseorang berbuat karena suka maka dia harus bertanggung jawab walaupun kurang dibanding orang yang normal (dalam tanggungannya) contohnya seseorang suka dengan kegiatan menulis maka dia pasti akan dibebani dengan kegiatan menulis namun tanggungannya tidak seberat orang normal yang memang dibebani dengan kegiatan menulis. Ketiga jika seseorang berbuat karena disangka boleh maka dia harus bertanggung jawab penuh atas perbuatannya contohnya ketika seseorang membangun sebuah sekolah maka dia harus bertanggung jawab penuh atas sekolahnya. Keempat jika seseorang berbuat karena terpaksa maka dia tidak bertanggung jawab contohnya jika seseorang mencuri karena dia belum makan selama satu minggu sehingga dia terpaksa mencuri untuk dirinya makan agar tidak mati maka dia tidak perlu bertanggung jawab. Kelima jika seseorang berbuat karena tidak bisa mengendalikan nafsu bahkan hingga kecanduan maka dia kurang bebas dan dia kurang bertanggung jawab dalam berkelakuan contohnya jika seseorang mabuk sehingga dia menjadi kecanduan maka dia kurang bebas dalam berkelakuan dan tanggung jawab yang dapat dipikulnya pun menjadi berkurang.
ADVERTISEMENT
Nilai dan Norma
Nilai adalah sesuatu yang kita benarkan dan selalu mempunyai konotasi positif. Jadi ketika seseorang berkata kita harus memiliki nilai dalam diri kita berarti kita harus memiliki hal yang dikonotasikan dengan positif seperti memiliki kepedulian terhadap diri sendiri dan lingkungan, kemampuan dalam penyelesaian masalah, dan kesenangan dalam membantu orang lain.
Nilai memiliki tiga ciri: berkaitan dengan subjek, tampil dalam konteks praktis, dan menyangkut sifat-sifat yang ditambah oleh subjek pada sifat-sifat yang dimiliki oleh objek. Maksudnya seseorang dalam memberikan nilai terhadap sesuatu dia akan menambahi penilaiannya terhadap objek yang dia nilai contohnya ada seorang ibu melihat seorang remaja yang sedang membantu seorang nenek menyeberang jalan kemudian si ibu berkata “remaja itu baik dia membantu nenek itu menyeberang.” Dari contoh tersebut dapat dipahami juga bahwa setiap nilai dapat memperoleh bobot moral.
ADVERTISEMENT
Norma adalah aturan yang menjadi standar yang diterima dan diharapkan oleh suatu kelompok atau masyarakat. Norma sangat berkaitan dengan moral karena keduanya sama-sama menjadi tolak ukur dalam etika yang membedakannya hanya cakupannya etika berlaku bagi semua orang sedangkan norma hanya berlaku dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Moral sudah berlaku semenjak seseorang sadar bahwa dirinya manusia sedangkan norma berlaku ketika dua manusia bertemu dan saling bergaul yang kemudian mereka menetapkan aturan dalam kehidupan mereka.
Hak dan Kewajiban
Hak adalah pengakuan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang satu terhadap yang lain atau masyarakat lain. Orang yang memiliki hak itu boleh menuntut orang lain untuk memenuhi dan menghormati haknya. Hak adalah pengakuan yang dibenarkan.
ADVERTISEMENT
Macam-macam hak: pertama hak legal yaitu hak yang didasarkan hukum contohnya hak guna bangunan yang disahkan oleh sebuah badan hukum. Kedua hak moral yaitu hak yang didasarkan pada prinsip etis saja contohnya orang yang sudah membantu orang lain berhak untuk dibantu lagi. Ketiga hak khusus yaitu hak yang timbul dalam suatu relasi khusus antara beberapa manusia contohnya seorang anak yang berhak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Keempat hak umum yaitu hak yang dimiliki karena semata-mata dia manusia contohnya seseorang itu berhak mencari makan dan pakaian. Kelima hak negatif yaitu hak yang orang lain tidak berhak berbuat sesuatu untuk saya contohnya orang lain tidak berhak mengambil harta saya. Keenam hak positif yaitu hak yang orang lain berhak berbuat sesuatu untuk saya contohnya orang lain berhak membantu saya dalam melakukan pekerjaan. Ketujuh hak individual yaitu hak yang dimiliki perseorangan contohnya harta pribadi. Kedelapan hak sosial yaitu hak seseorang yang didapatkan dalam kehidupan bersosial contohnya dia berhak mendapatkan bantuan dari tetangganya. Kesembilan hak asasi yaitu hak yang didapatkan karena dia makhluk hidup contohnya dia berhak untuk hidup sejahtera, aman dan selamat.
ADVERTISEMENT
Hak didapatkan setelah seseorang melakukan kewajibannya kecuali hak asasi. Hak asasi memang seharusnya didapatkan setiap makhluk hidup walaupun dia tidak melakukan kewajibannya. Karena bisa jadi makhluk hidup tersebut sebenarnya tidak ingin hidup tetapi menjadi hidup. Oleh karena itu untuk membayar pemaksaan yang dilakukan oleh pemberi kehidupan maka setiap makhluk hidup diberikan hak asasi. Hak asasi bersifat absolut. Hak itu dimiliki oleh setiap makhluk hidup.
Menjadi Manusia Yang Baik
Etika terbagi menjadi dua yaitu etika wajib dan etika keutamaan. Etika wajib adalah etika yang harus dilakukan manusia kepada manusia lain contohnya menjaga hak dan melaksanakan kewajiban. Etika keutamaan adalah etika yang jika dilakukan maka dia mendapatkan keistimewaan di antara manusia contohnya senang membantu dan peduli terhadap lingkungan. Untuk menjadi manusia yang baik seseorang harus mengamalkan etika keutamaan dan kewajiban.
ADVERTISEMENT
Teori-teori Etika
Menurut Hedonisme etika sangat berkaitan dengan kesenangan. Baik itu adalah yang dapat meningkatkan kesenangan dan mengurangi ketidaksenangan kita.
Menurut Eudemonisme etika adalah salah satu cara untuk mencapai suatu tujuan. Baik itu ketika mencapai tujuan akhir dengan menjalankan fungsinya dengan baik, dan keutamaan adalah keseimbangan antara kurang dan terlalu banyak.
Menurut Utilitarianisme kodrat dari tingkah laku manusia yaitu terarah pada kebahagiaan, maka suatu perbuatan bisa dikatakan baik atau buruk jika bisa menambah atau mengurangi kebahagiaan.
Menurut Deontologi, etika dibahas disini dengan memperhatikan hasil perbuatan. Baik tidaknya perbuatan dianggap tergantung pada konsekuensinya.
Etika Terapan
Etika terapan membahas tentang etika secara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Bidang garapan etika penerapan, makroetika (membahas masalah-masalah moral pada skala besar) dan mikroetika (membahas etika secara individu).
ADVERTISEMENT
Peranan etika di tengah-tengah ilmu pengetahuan lain mempunyai dua efek, di satu pihak kita lihat bahwa etika terapan sering dipraktikkan tanpa mengikutsertakan etikawan profesional di lain pihak dapat kita saksikan bahwa etika semakin terlepas dari konteks akademis yang eksklusif dan memasuki suatu kawasan yang lebih luas.
Dalam etika terapan kasuistik (penalaran berbasis kasus) sangat berperan penting dalam menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum. Kasuistik berusaha memecahkan kasus konkret di bidang moral dengan menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum. Bentuk etika terapan dalam profesi biasanya diletakkan pada kode etik profesi.
Etika di depan ilmu dan teknologi memiliki peran: ambivalensi kemajuan ilmiah, menyelesaikan masalah bebas nilai, mengendalikan teknologi yang tidak terkendali, dan etika dianggap sebagai tanda-tanda yang menimbulkan harapan.
ADVERTISEMENT