Konten dari Pengguna

Budaya Kerokan di Indonesia

Tegar Hari Mukti
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi dan penyiaran islam
16 Desember 2021 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tegar Hari Mukti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hello readers!
Pasti pernah dong merasakan sakit?
Penyakit sudah pasti pernah dirasakan oleh semua orang, apalagi jika daya tahan tubuh seseorang sedang kurang baik, kuman dan virus seperti diberi akses untuk masuk kedalam tubuh kita. Ketika kuman dan virus masuk kedalam tubuh, maka disitulah akan timbul penyakit.
ADVERTISEMENT
Banyak penyakit yang sering diderita masyarakat Indonesia, terutama masuk angin. Masuk angin merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh kondisi tubuh yang terlalu capek, atau bisa juga dari asupan makanan yang kurang bergizi.
Oh iya, kalian tahu tidak? Apa sih yang harus dilakukan untuk mengeluarkan angin tersebut?
Salah satu cara yang harus dilakukan ketika masuk angin adalah kerokan. Ya, kerokan merupakan salah terapi tradisional untuk menangani gejala masuk angin. Terapi sederhana, tetapi bisa mengatasi gejala. Bagaimana tidak, kerokan hanya dengan menggosokan koin sambil menekan permukaan kulit menggunakan balsem, minyak telon, minyak kayu putih, minyak zaitun, ataupun lotion dipercaya dapat meredakan gejala masuk angin. Semakin lama koin itu digosokkan ke permukaan kulit orang yang sedang masuk angin, maka akan keluar semburat merah pada permukaan kulit tersebut.
ADVERTISEMENT
dokumen pribadi
Meskipun caranya sederhana dan sangat tradisional, kerokan termasuk kedalam kategori terapi lho readers! Apakah kalian pernah merasakannya?
Menurut pengalaman saya, rasa nyaman setelah kerokan itu akan memberikan efek tidur yang sangat nyenyak dan merasa lebih segar setelahnya. Mungkin hal itu yang membuat masyarakat Indonesia percaya kerokan lah yang menyembuhkan segala keluhannya.
Lalu bagaimana ya sudut pandang medis tentang kerokan? Yuk kita simak penjelasannya!
Kerokan diyakini sebagai praktik untuk mengeluarkan angin dingin penyebab penyakit dengan menggosokan kulit di bagian yang terkena angin sampai bagian tersebut terasa panas. Tanda merah di kulit sebagai penanda hilangnya angin dari dalam tubuh, keluarnya keringat serta buang angin diyakini sebagai tanda hilangnya angin dingin dari dalam tubuh. Dari sudut pandang ilmiah hal ini tidak masuk akal karena tidak mungkin angin bisa keluar masuk tubuh manusia melalui cara tersebut.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia mempunyai logika tersendiri dalam menyembuhkan suatu penyakit, kerokan dipelajari secara turun temurun biasanya oleh anggota keluarga terutama ibu. Akan tetapi, di balik kenikmatan kerokan bisa saja muncul sebagai efek samping yang sulit dicegah diantaranya adalah memar dan bengkak di area yang dikerok. Risiko lainnya yang sudah terjadi adalah dapat menyebabkan infeksi apabila koin yang digunakan tidak steril dan telah digunakan oleh banyak orang.
Tapi, kalian harus tahu bahwa kerokan tidak serta-merta membuat kita menjadi sehat karena angin yang masuk kedalam tubuh kita sudah keluar. Di samping itu, harus didukung dengan mengonsumsi vitamin, makan-makanan yang bergizi, sampai pola hidup yang sehat agar tubuh kita menjadi terkontrol dan mempunyai daya tubuh yang kuat sehingga persentase terkena penyakit atau masuk anginnya sedikit.
ADVERTISEMENT