Konten dari Pengguna

Perkembangan dan Prestasi Esports di Indonesia

Tegar Wibisono
Sedang kuliah di IT Telkom Purwokerto
15 Mei 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tegar Wibisono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ruangan bermain game (sumber: https://www.istockphoto.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ruangan bermain game (sumber: https://www.istockphoto.com/)
ADVERTISEMENT
Pengertian esports
Persaingan terjadi antara pemain karena adanya kontak tertentu secara spesifik yang disebut juga olahraga kompetitif. Olahraga dengan tingkat kompetitif tinggi menjadi sangat populer dan menjadi salah satu cara untuk menghabiskan waktu. Olahraga tidak hanya menunjukkan jiwa yang sehat, kuat, dan terampil, saat ini olahraga memiliki ekosistem tersendiri yang banyak memberi suatu hasil.
ADVERTISEMENT
Jenis olahraga dengan tingkat kompetitif tinggi dengan minat yang cukup banyak yaitu olahraga elektronik atau disebut dengan esports. Asosiasi esports Jerman “eSport-Bund Deutchland e.V.” (ESBD) mengartikan esports adalah kompetisi langsung antar pemain menggunakan permainan berbasis daring yang sesuai diberbagai perangkat dan platform digital di bawah aturan yang ditentukan.
Perkembangan esports di Indonesia
Sejarah esports di Indonesia pertama kali ketika Eddy Lim mendirikan sebuah komunitas bernama Liga Game dengan tujuan mengumpulkan Gamers se Indoneia dalam platform seperti Facebook dan Twitter. Seiring berjalannya waktu, Liga Game dipercaya menjadi event organizer pada kejuaraan World Cyber Games (WCG) tahun 2002 yang diselenggarakan di 8 kota di Indonesia. Beberapa game yang dipertandingkan yaitu 2022 FIFA World Cup, Age of Empires II, Counter-Strike, dan StarCraft: Blood War.
ADVERTISEMENT
Industri esports di Indonesia tumbuh populer ketika adanya tim dengan semua pemain yang berasal dari Indonesia bernama Rex Regum Qeon diundang untuk kualifikasi kejuaraan dunia dari game Dota 2 Di Seattle, Amerika Serikat. Namun, sayangnya tidak lolos ke kejuaraan dunia The International 4 karena hanya menduduki peringkat 8 klasmen dengan 4 kali kemenangan dan 5 kali kekalahan. Kejadian tim Rex Regum Qeon diulang oleh tim Boom Esports dengan lolosnya ke kejuaraan dunia The International 11 pada tahun 2022. Walaupun tidak menghasilkan sesuatu yang bagus dalam permainan.
Langkah awal diundangnya tim Rex Regum Qeon membuat berbagai perusahaan seperti produsen perangkat keras, perangkat lunak, dan penyedia jaringan internet mulai melirik dan menawarkan berbagai investasi. Investasi dari berbagai perusahaan membuat industri esports di Indonesia mudah berkembang pesat dan menghasilkan prestasi gemilang.
ADVERTISEMENT
Esports di Indonesia juga mendapat dukungan dari Kemepora (kementrian Pemuda dan Olahraga) dalam bentuk pemberian infrastruktur jaringan internet yang lebih baik. Selain itu, Kemenpora memberi dukungan finansial dan promosi dalam perkembangan industri esports di Indonesia.
Prestasi esports di Indonesia
Beberapa tim Indonesia mampu menjuarai kejuaraan dunia seperti Rex Regum Qeon yang menjuarai 3 gelar juara dunia dalam game kejuaraan Point Blank International Cup (2017), PUBG Mobile Star Challenge (2018), dan Point Blank World Cup (2019). Selain itu terdapat Bigetron Esports yang menjuarai PUBG Mobile Club Open: Malaysia tahun 2019. Evos Esports dengan menjuarai 2 kejuaraan di antaranya, yaitu M1 Championship (2019) dan Free Fire World Cup (2019). Prestasi gemilang yang diraih tim Indonesia membuat esports di Indonesia mencapai masa kejayaan pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Kejayaan esports di Indonesia juga terjadi saat membawa nama negara. Gelaran acara SEA Games Tahun 2021 Indonesia menjadi juara kedua umum dalam kategori esports dengan 2 medali emas, 3 medali perak, dan 1 medali perunggu. Indonesia mengalami peningkatan pada gelaran SEA Games tahun 2023 karena meraih gelar juara umum kategori esports dengan 3 medali emas dan 2 medali perak.
Saat ini, atlet esports terhimpun dalam satu nama yaitu IeSPA (Indonesia eSport Association) yang saat ini berada dibawah organisasi FORMI (Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia). Adanya IeSPA membuat esports di Indonesia lebih terstruktur agar terwujudnya Indonesia sebagai negara berprestasi dan disegani dalam bidang ini.
Peran Teknik Industri
Teknik Industri bisa berperan pada kesuksesan yang diraih oleh Indonesia di bidang esports tidak lepas dari dua peranan penting dalam tim, yaitu peran Manager dan Analyst. Kedua profesi baru mulai berkembang ketika organisasi sadar bahwa ada serpihan puzzle yang belum terpecahkan.
ADVERTISEMENT
Manager berperan dalam segala sesuatu yang berkaitan dalam game, seperti mengelola aktivitas para pemain, berkomunikasi dan membentuk tim, dan yang terpenting adalah mengatur jadwal latihan yang efisien. Sudah menjadi hal yang wajar jika Teknik Industri membuat segala sesuatu menjadi lebih efisien. Pengalaman yang relevan terutama dalam esports membuat nilai tambah bagi teknik Industri yang bekerja sebagai manager di esports.
Analyst berperan sebagai pengepul data dalam permainan dari berbagai tim. Biasanya data tersebut akan digunakan sebagai panduan untuk menghasilkan sesuatu agar dapat membaca strategi tim lawan. Data adalah hal lumrah yang biasa dikelola teknik Industri dalam mencari atau menghasilkan objektif tertentu. Kelebihan lain yang dimiliki analyst adalah problem solving, mereka bisa menciptakan terobosan untuk mencapai objektif tertentu, dalam konteks esports objektifnya adalah memenangkan pertandingan.
ADVERTISEMENT
Tegar Wibisono, mahasiswa Teknik Industri, Institut Teknologi Telkom Purwokerto