Konten dari Pengguna

Awal musim Penghujan, Waspada Demam Berdarah Dengue

Teguh Budiharjo
Staf Pengajar pada Politeknik Kesehatan Semarang
19 Oktober 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Teguh Budiharjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saresehan Jumantik Kelurahan Pedurungan Tengah dengan Analis Kesehatan Poltekkes Semarang
zoom-in-whitePerbesar
Saresehan Jumantik Kelurahan Pedurungan Tengah dengan Analis Kesehatan Poltekkes Semarang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semarang, 18 Oktober 2024 - Semarang sebentar lagi akan memasuki musim penghujan, beberapa hari ini telah mengalami hujan. Selain banjir, satu hal lain yang patut diwaspadai menjelang musim penghujan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada musim hujan kasus DBD biasanya meningkat, karena populasi nyamuk akan meningkat, telur nyamuk yang belum menetas akan menetas Ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Hal ini yang menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD. Kota Semarang, tidak terkecuali Pedurungan Tengah masih merupakan wilayah endemis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Albocpitus bisa menyerang siapa saja dari berbagai usia yang dapat berujung kematian jika tidak tertangani dengan baik.
ADVERTISEMENT
Upaya preventif yang masih relefan mengatasi DBD adalah Pembrantasan Sarang Nyamuk ( PSN ), dengan terus mengedukasi seluruh warga masyarakat untuk melakukan PSN dan kegiatan 3M Plus : Menguras, Menutup dan Mengubur. Menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas plus mencegah keberadaan sarang nyamuk disekitar kita. Fogging tidak dianjurkan karena mempunyai dampak kurang baik dan hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik-jentiknya tidak terbunuh dan sangat potensial berkembang biak dan menjadi penyebar virus dengue penyebab penyakit DBD.
Upaya mengerakkan warga berkegiatan PSN dan Pemantauan Jentik Nyamuk, dilakukan oleh Civitas Akademika Analis Kesehatan Poltekkes Semarang, berkolaborasi dengan Para Jumantik (Juru Pemantau Jentik nyamuk), Kader Kesehatan dan warga Kelurahan Pedurungan Tengah. Kegiatannya antara lain : Pada Jumat 18 Oktober 2024 melakukan kegiatan PSN bersama, pemantauan jentik nyamuk di tempat-tempat potensial untuk berkembangnya nyamuk DBD, melaksanakan edukasi ke seluruh warga RW tentang pentingnya PSN dan bahaya DBD, menggerakan kegiatan 3M, melaporkan hasil pemantauan jentik nyamuk ke koordinator Jumantik Kelurahan Pedurungan Tengah guna bahan pemetaan kondisi sebaran jentik nyamuk, sebagai dasar tindak lanjut kegiatan berikutnya. Kegiatan ini dilakukan dari rumah ke rumah warga di Wilayah RW XIV Pedurungan Tengah.
ADVERTISEMENT
Kegiatan optimalisasi PSN dan Pemantauan Jentik nyamuk, diawali pada tanggal 12 September 2024 melalui kegiatan Sarasehan Diskusi diikuti oleh Jumantik, Kader Kesehatan, Penaggung Jawab Kesehatan tingkat Kelurahan, Jumantik Mahaiswa Analis Kesehatan, Dosen dan Staf Analis Kesehatan. Sarasehan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi, menyatukan tekad dan mengelorakan semangat dalam mengoptimalkan kegiatan PSN dan Pemantauan Jentik Nyamuk di Kelurahan Pedurungan Tengah, mengingat mereka semua adalah motor penggerak, motivator untuk suksesnya kegiatan PSN dan Pemantauan Jentik Nyamuk sebagai upaya mewujudkan wilayahnya Bebas Jentik Nyamuk. Kegiatan lanjutannya adalah kegiatan PSN dan pemantauan Jentik nyamuk serentak bergilir di setiap RW setiap hari Jumat pagi, diawali di RW IX pada tanggal 13 September 2024.
Gerakan PSN dan Pemantauan Jentik Nyamuk rutin, diharapkan dapat menjadi upaya preventif mencegah berjangkitnya DBD di wilayah Kelurahan Pedurungan Tengah , terutama menjelang musim hujan ini, yang biasanya kasus DBD meningkat , dapat di tekan bahkan dieliminasi.
ADVERTISEMENT