Israel Siap Berperang Dua Sisi

Teguh Imam Wahyudi
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga.
Konten dari Pengguna
9 Januari 2024 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Teguh Imam Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://pixabay.com/id/photos
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://pixabay.com/id/photos
ADVERTISEMENT
Konflik Hamas-Israel hampir genap menginjak hari ke-100. Ini menjadi konflik panjang dan melelahkan bagi keduanya. Berita terbaru menyebutkan bahwa wakil pemimpin Hamas, Saleh Al-Arouri (57) terbunuh di Lebanon. Jelas kematian petinggi Hamas memicu situasi yang semakin panas. Saleh- Al-Arouri tewas oleh serangan drone dari Israel pada 2 Januari 2024 yang lalu. Sebelumnya, Hasan Al-Arouri menjalani pertemuan pemimpin Hamas di Lebanon yang di hadiri oleh petinggi militer, seperti Azzam Al-Aqra Abu Ammar yang merupakan senior militer Hamas dan Samir Findi Abu Amer (03/01/2024, Reuters). Keduanya merupakan sayap bersenjata dari Al-Qassam Brigade dari Hamas. Alhasil situasi di Lebanon menjadi mencekam.
ADVERTISEMENT
Israel seolah menyeret Lebanon untuk ikut berperang. Seperti yang kita tahu bahwa di Lebanon terdapat milisi Hezbulloh yang bersekutu dengan Hamas. Hasan Nasrallah, pemimpin Hezbulloh, kelompok milisi dan partai politik Lebanon, menyatakan bahwa akan berjanji untuk merespons dan memberi hukuman terhadap serangan Israel di wilayahnya (03/01/2024,Washingtonpost.com). Lokasi serangan berada di pinggiran Kota Dahieh, di mana kota tersebut rawan dengan pemukiman warga. Ini menambah kekhawatiran militer kelompok Lebanon dengan berusaha menghindari peperangan.
Serangan Israel ke Lebanon juga di konfirmasi oleh juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan “kami fokus untuk menyerang Hamas” (03/01/2024,Theguardian.com). Ia juga menilai bahwa Israel fokus dengan rencana dan kesiapan yang tinggi untuk rencana skenario yang lain. Ungkapan dari Daniel Hagari membuat situasi dan kondisi kedua negara semakin carut-marut. Pemerintah Lebanon melalui Perdana Menterinya, Najib Mikati, mengecam serangan Israel ke wilayahnya dengan menyebut ”new Israel crime” atau kejahatan baru Israel (03/012024,Theguardian). Mikati juga akan melakukan protes terhadap Dewan Keamanan PBB terkait serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hubungan antara Hezbulloh dan Israel akan memanas dan strategi untuk menyerang balik pasti akan terjadi. Hubungan baik yang terjalin antara Hezbulloh dan Hamas tentu menjadi dasar utama milisi dari Lebanon tersebut akan membalas. Hasan Nasrullah, sebelumya telah berpesan pada Israel untuk tidak melakukan pembunuhan di tanah Lebanon dalam wawancara TV di Agustus 2023. Namun, Israel tanpa ragu membunuh petinggi Hamas di wilayah Lebanon. Ini akan menjadi awal pertarungan antara Hezbulloh dan Israel. Israel dengan sengaja telah menabuh genderang perang. Hal ini tentu tidak akan membuat Hezbulloh diam saja melihat sahabat lamanya di bunuh.
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/
Pasca kematian Al-Arouri, warga Palestina di Ramallah, tepi barat dan berbatasan dengan Kota Al-Birah. Melakukan unjuk rasa dan mengecam pembunuhan Aruori. Para warga di sana meneriaki “Balas,Balas, Qassam” yang berarti untuk membalas kematian Aruori yang menjadi sayap militer Brigade Al-Qassam. Rampaknya peperangan dua sisi akan segera di hadapi oleh Israel. Hal ini jelas akan memperpanjang konflik yang terjadi antara Hamas-Israel. Berapa banyak lagi korban yang harus ditemukan untuk menghentikan perang Hamas-Israel. Derita panjang akan segera terjadi di Jalur Gaza dan perdamaian akan sulit di ciptakan.
ADVERTISEMENT