Dua Sisi Anak Punk

jasminda al wiyah
Mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
3 Januari 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari jasminda al wiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/heavy-metal-kidrock-roll-child-673660963
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/heavy-metal-kidrock-roll-child-673660963
ADVERTISEMENT
Di era sekarang ini banyak sekali komunitas anak punk yang masih berkeliaran di sekitar kita, yang mana dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Padahal dibalik gaya berpenampilan mereka, mungkin banyak sekali hal positif yang bisa kita peroleh. Namun, masih saja pandangan tentang komunitas anak punk dinilai sangat buruk di lingkungan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya masyarakat banyak yang belum mengetahui secara detail tentang anak punk tersebut, fenomena atau alasan yang memutuskan seseorang untuk bergabung pada komunitas ini, atau mungkin apakah anak punk hanya membawa pengaruh negatif bahkan pengaruh buruk saja di lingkungan masyarakat.
Punk berasal dari singkatan “public united nothing kingdom”, istilah punk sendiri sebenarnya adalah sikap yang lahir dari sifat memberontak, tidak puas hati, marah dan benci. Punk pertama kali dipopulerkan oleh negara Inggris sekitar pada tahun 1955, dan seiring berjalannya waktu tersebar hingga negara Amerika, kemudian masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970 an, di mana awalnya komunitas punk di Indonesia sangat kecil, tidak seperti sekarang ini yang semakin banyak dan semakin tersebar di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Memutuskan untuk bergabung jadi komunitas anak punk merupakan persoalan sosial yang memang bukan pilihan yang nyaman atau menyenangkan, mungkin ada beberapa fenomena yang membuat individu memutuskan untuk bergabung dengan komunitas ini. Hidup di lingkungan minoritas di Indonesia merupakan suatu pilihan yang sangat berat, namun mereka berani untuk berbeda dari orang lain lalu menciptakan gaya sendiri yang mana gaya tersebut tidak diterima dengan baik di lingkungan masyarakat Indonesia.
Fenomena anak punk mungkin saja disebabkan oleh beberapa faktor seperti contoh kurangnya kasih sayang dari orang tua, pergaulan individu yang salah, kondisi ekonomi yang kurang baik, masih mencari jati dirinya dalam menuju kedewasaan, bahkan mungkin saja memang kemauan dari seseorang tersebut memutuskan untuk bergabung pada komunitas anak punk karena mempunyai kreatif yang sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Faktor pertama mungkin dari kurangnya kasih sayang orang tua. Hampir rata-rata anak punk pasti mempunyai orang tua yang lengkap, namun kasih sayang dari orang tua yang diberikan kepada mereka sangat minim sehingga mereka lebih memilih untuk melampiaskan di luar rumah yang mungkin membuat mereka mendapatkan perhatian lebih dan diperhatikan.
Selanjutnya berkaitan dengan diri sendiri, seseorang yang mungkin masih bingung mencari jati dirinya sendiri, belum punya tujuan ke depannya seperti apa, identitas yang juga masih tahap pencarian, kurangnya kesiapan diri untuk menghadapi masalah yang datang, membuat individual remaja ini masih bingung ingin seperti apa ke depannya.
Selanjutnya berkaitan dengan diri sendiri, seseorang yang mungkin masih bingung mencari jati dirinya sendiri, belum punya tujuan ke depannya seperti apa, identitas yang juga masih tahap pencarian, kurangnya kesiapan diri untuk menghadapi masalah yang datang membuat individual remaja dalam keadaan bingung ingin seperti apa ke depannya.
ADVERTISEMENT
Meskipun karakteristik anak punk banyak ragamnya, tetapi pada intinya mereka memiliki masalah dalam pencarian jati diri mereka masing-masing serta kurangnya perhatian dari orang-orang terdekat, dan mereka tidak bisa menyalurkan kreativitas mereka sehingga mereka lebih memilih bergabung pada komunitas anak punk.
Banyak masyarakat yang masih memiliki pandangan miring, memandang sebelah mata, bahkan menganggap anak punk hanya bisa membuat onar di lingkungan masyarakat. Pandangan seperti itu biasanya hanya melihat dari cover atau penampilan luar saja, tetapi tidak tahu lebih dalam tentang anak punk. Jika mengetahui lebih dalam mungkin saja tidak semua anak punk hanya bisa membuat onar di lingkungan masyarakat.
Komunitas anak punk pada umumnya merupakan manusia normal yang hanya berbeda penampilan, komunitas ini mempunyai sikap sangat baik yang tidak mau melanggar hukum seperti masyarakat pada umumnya. Mereka hanya ingin hidup bebas tanpa adanya beban yang membuat mereka merasa tidak nyaman ketika menjalani hidup dan dianggap sebagai masyarakat agar diakui keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Terkadang masyarakat menganggap anak punk sebagai sampah masyarakat, padahal kenyataannya yang hanya mereka inginkan adalah kebebasan, dengan gaya yang sudah mereka bangun sebagai ciri khas dari mereka.
Sekarang bagaimana pandangan masyarakat terhadap anak punk dari sisi positif dan negatifnya, semua itu kembali pada pandangan masing-masing masyarakat bagaimana memandang komunitas ini. Memang terkadang komunitas anak punk memberikan sisi negatif karena perbuatan yang dilakukan masih labil dalam mencari jati diri. Mereka juga sangat bertanggung jawab atas segala perbuatan yang mereka lakukan di lingkungan masyarakat walaupun terkadang masih saja membuat masyarakat memandang sebelah mata terhadap komunitas anak punk.
Dari sisi negatif kita beralih ke sisi positif, mungkin masyarakat yang masih memandang sebelah mata tentang komunitas punk pasti bertanya-tanya terkait apakah ada hal positif yang bisa masyarakat ambil dari anak punk. Ternyata setelah beberapa survei yang dilakukan juga tak kalah menariknya membahas terkait sisi positif dari anak punk seperti contoh mereka sangat menjunjung tinggi solidaritas, sangat jarang sekali menemukan jika bepergian atau di jalanan anak punk hanya sendiri, pasti mereka selalu bersama karena memiliki satu tujuan yaitu mencari pengakuan masyarakat dan kebebasan. Pada intinya mereka sangat menjunjung tinggi solidaritas.
ADVERTISEMENT
Ditarik kesimpulan dari beberapa penjelasan yang sudah dijelaskan dapat menyadarkan masyarakat bahwasanya jangan memandang miring, memandang sebelah mata, bahkan hanya punya pandangan buruk terhadap komunitas anak punk, mereka juga hanya manusia normal biasa yang memiliki gaya hidup yang agak sedikit berbeda,mereka mempunyai ciri khas untuk mendapatkan pengakuan masyarakat dan kebebasan. Namun pemerintah juga harus tetap memberikan pendidikan kepada komunitas ini agar tidak menimbulkan hal negatif yang tidak diinginkan, dan ingat stop pandang sebelah mata anak punk.