Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pola Edukasi Keluarga dan Sekolah dalam Upaya Pencegahan Narkoba pada Remaja
11 November 2024 10:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Teja Amhar Padillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Narkoba menjadi salah satu masalah yang cukup besar yang dialami oleh banyak negara, termasuk negara kita Indonesia. Bahaya narkoba tidak lagi menyerang pada kelompok usia dewasa saja, melainkan juga menyerang dan mengancam remaja yang merupakan para generasi muda penerus bangsa. Di masa remaja, rasa keingintahuannya yang sangat besar dan pengaruh lingkungan pertemanan membuat lebih mudah mendapatkan berbagai godaan, termasuk narkoba ini. Oleh karena itu, lingkungan keluarga maupun sekolah mempunyai peran yang penting untuk membangun pola edukasi yang baik dan efektif.
ADVERTISEMENT
Mengapa edukasi pencegahan narkoba pada anak remaja ini menjadi penting, karena masa remaja adalah masa-masa yang sangat rentan dan penuh tantangan. Ketidakmampuannya dalam berpikir secara penuh dan rasa ingin tahu yang tinggi akan sesuatu yang baru, menjadikan remaja lebih mudah untuk terjerumus pada penggunaan narkoba ini. Padahal penyalahgunaan narkoba ini dapat menghancurkan masa depan mereka dan juga menganggu kesehatan fisik dan mentalnya. Dimana hal itu, dapat mempengaruhi kehidupan sosialnya, prestasi, maupun hubungan dengan keluarganya.
Menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, khususnya di kalangan pelajar dan remaja ini masih sangat tinggi, sehingga menjadi masalah yang cukup serius. Pada tahun 2023, secara keseluruhan Badan Narkotika Nasional mencatat lebih dari 24.000 laporan penyalahgunaan narkoba, dengan 9,2% di antaranya adalah seorang pelajar dan mahasiswa. Dari angka yang tinggi ini mengindikasikan peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat maupun pemerintah, mengingat generasi muda sering menjadi target dalam peredaran narkoba karena faktor sosial, keluarga, dan psikologis.
ADVERTISEMENT
Tentunya narkoba memiliki dampak negatif yang dapat merusak remaja, baik secara fisik maupun mentalnya. Dampak fisik yang dirasakan dari narkoba adalah dapat merusak kesehatan yang sulit untuk diperbaiki, seperti gangguan organ pada tubuh yaitu jantung, paru-paru, hati, dan ginjal. Selain itu, narkoba dapat merusak sistem saraf serta gangguan mental yang cukup serius, seperti depresi, kecemasan, dan skizofrenia.
Dampak penggunaan narkoba ini juga, menyebabkan penghambatan kepada kemampuan belajar dan mengganggu daya konsentrasi pada remaja. Karena pada umumnya, remaja yang sudah kecanduan kepada narkoba cenderung kelihatan kehilangan minat dan semangat pada kegaiatan-kegiatan positif. Dampak jangka panjang yang dirasakan remaja yang menggunakan narkoba ini, yaitu rusaknya hubungan sosial, hubungan keluarga yang menjadi rusak, bahkan terjerat dalam masalah hukum.
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor utama yang menyebabkan remaja menggunakan narkoba terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup masalah-masalah psikologis seperti stres, depresi, dan lari dari masalah. Sedangkan, faktor eksternalnya adalah pengaruh dari lingkungan sosial mereka. Dimana faktor eksternal ini meliputi teman sebaya dan gaya hidupnya. Karena pada beberapa kasus, remaja terjebak pada kondisi ini dikarenakan merasa perlu mengikuti perilaku-perilaku teman sebayanya agar dapat diterima dalam kelompoknya.
Sehingga dirasa perlu untuk memberikan edukasi secara menyeluruh dari lingkungan keluarga maupun sekolah, dengan itu sekolah dapat memberikan pembekalan dan pengetahuan yang luas kepada remaja agar menjauhi narkoba. Edukasi di lingkungan keluarga, edukasi dilingkungan sekolah, pendekatan komunitas, pemanfaatan media sosial, dan pelatihan keterampilan hidup menjadi sangat penting untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pencegahan narkoba pada remaja adalah tanggung jawab kita bersama antara keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Data statistik pengguna narkoba di kalangan remaja yang masih sangat tinggi, menunjukkan bahwa peran edukasi sangatlah penting dalam menekan angka pengguna narkoba. Kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat diharapkan mampu melindungi generasi muda dari ancaman narkoba dan menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi mereka.