Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Resep Rahasia! Menyeimbangkan Kesehatan Jasmani dan Rohani ala Ketua PWM Jatim
12 Januari 2023 16:07 WIB
Tulisan dari Teknik Industri Umsida Press (TIUP) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kamis (12/1/23), Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim), Dr. dr. Sukadiono, MM. berbagi resep rahasia secara gratis. Namun, resep rahasia ini dijamin manjur dalam menyeimbangkan kesehatan jasmani dan rohani untuk seluruh muslim apabila dipraktekkan secara rutin.
ADVERTISEMENT
Ketua PWM Jatim yang lebih akrab dipanggil Pak Suko ini menerangkan bahwa, "Menjadi sehat saja tidak cukup. Penting hukumnya sehat dan bugar. Sebab, sehat belum tentu bugar, tetapi bugar sudah pasti sehat". Ia melanjutkan, "Definisi sehat menurut World Health Organization (WHO) yaitu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial. Itu saya rasa masih kurang lengkap". Menurutnya, definisi sehat yaitu sehat secara jasmani dan mental, rohani, spiritual, dan sosial". Ini ia rumuskan juga berdasarkan UU No. 39 Tahun 2009 tentang kesehatan.
Resep rahasia sehat secara lengkap dari Ketua PWM Jatim yang merupakan lulusan dokter umum ini antara lain olahraga dan menjalankan rumus 'tombo ati'. Sebagian orang mengesampingkan olahraga karena dirasa melakukan kegiatan sehari-hari seperti menyapu, mencuci piring dan lain sebagainya sudah termasuk menggerakkan badan layaknya berolahraga. Namun, Pak Suko mengatakan, "aktifitas fisik yang kita lakukan setiap hari berbeda dengan olahraga. Walaupun sama-sama mengeluarkan energi, tetapi olahraga lebih dilakukan secara rutin dan terukur. Harus rileks dan tidak boleh terpaksa". Ia melanjutkan, "Menerapkan saran WHO yaitu olahraga minimal dilakukan 150 menit dalam seminggu. Serta, perlu diseimbangkan juga variasinya, olahraga aerobik dan non-aerobik"
ADVERTISEMENT
Olahraga aerobik antara lain berjalan kaki, bersepeda, berenang, jogging, dan lain sebagainya. Olahraga jenis ini lebih berfokus pada penguatan jantung dan paru-paru. Sedangkan olahraga non-aerobik seperti push-up, sit-up, angkat beban, dan lain sebagainya lebih berfokus pada penguatan otot. Menurut Pak Suko, selain variatif, olahraga juga harus terukur. Hal ini mengacu pada usia, berat badan, dan denyut nadi. Pak Suko mengatakan bahwa, "kita harus tahu olahraga apa yang sesuai dengan usia, jenis tubuh, apakah kita termasuk seseorang yang kurus atau gemuk (obesitas), dan denyut nadi". Lanjutnya, "orang dengan tubuh gemuk (obesitas) tentu tidak bisa disamakan dengan yang bertubuh kurus. Misalnya, jogging tidak begitu disarankan bagi yang punya tubuh obesitas, karena tumpuan utamanya berada di lutut dan tungkai kaki secara langsung dengan intensitas yang cukup tinggi. Ini tentu akan sangat membahayakan. lebih disarankan olahraga seperti bersepeda dan angkat beban atau jalan kaki"
ADVERTISEMENT
Sedangkan rumus untuk menghitung nadi maksimal kita yaitu 220-usia. Hal ini penting diketahui terutama saat melakukan olahraga intensitas sedang-berat untuk mengurangi risiko seperti serangan jantung. Pak Suko menerangkan bahwa laki-laki memiliki risiko terkena serangan jantung lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Sebab, dalam tubuh kaum hawa memiliki hormon estrogen yang jauh lebih banyak. Hormon ini membantu mendegradasi kadar kolesterol yang beredar dalam pembuluh darah. Namun, apabila perempuan mengalami obesitas maka kemampuan produksi hormon estrogen akan menurun. Oleh sebab itu penting bagi laki-laki maupun perempuan dalam menjaga gaya hidup dan pola makan.
Pak Suko berbagi resep selain rutin berolahraga, makan dan minumlah tidak berlebihan, serta istirahat yang cukup. Tidak perlu menjalani diet ketat, apabila melakukan 3 rumus utama itu saja sudah sangat membantu bagi kesehatan jasmani kita. Tidak hanya baik bagi jasmani, tetapi mental kita akan ikut sehat. Sebab, dengan berolahraga tubuh kita secara otomatis memproduksi hormon endorfin atau disebut juga hormon bahagia. Hormon edorfin ini bagaikan 'morfin alami' bagi tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
(Frilla)