Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT

Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie, wafat pada Rabu (11/9/19), di usianya yang ke-83 tahun. Tapi, Habibie meninggalkan banyak warisan bagi bangsa Indonesia bahkan dunia internasional yang akan selalu dikenang.
ADVERTISEMENT
Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936, Habibie dikenal dengan kecerdasan otaknya. Ia banyak melahirkan inovasi baru yang bermanfaat bagi banyak orang. Berikut 3 gebrakannya yang bermanfaat dan mendunia.
Teori crack progression
BJ Habibie juga terkenal di dunia penerbangan karena teori crack progression. Dikutip dari Saintif, teori crack progession merupakan teori yang dipakai untuk memperkirakan titik awal retakan di sayap pesawat terbang.
Konstruksi sayap pesawat yang retak terjadi karena material struktur dalam pesawat "lelah" atau mengalami fatigue. Kelelahan dari bahan ini sulit dideteksi pada tahun 1960-an, sehingga kecelakaan pesawat sering terjadi.
Kelelahan pesawat biasa terjadi pada bagian penghubung sayap dan badan utama pesawat terbang atau penghubung sayap dan mesin. Dua bagian tersebut biasanya memang terus mengalami guncangan selama take off dan landing pesawat.
ADVERTISEMENT
Karena guncangan itulah, timbul retakan atau crack akibat fatigue pada material penghubung. Memang, awalnya retakan sangat kecil ukurannya, namun karena tak terdeteksi, retakan bisa jadi makin besar dan berpeluang membuat sayap pesawat patah saat take off dan membahyakan penumpang.
Saat usia 32 tahun, Habibie dengan kecerdikannya berhasil menemukan letak titik awal retakan atau crack propagation point. Teori ini juga disebut-sebut sangat akurat dan detail perhitungannya.
Sampai saat ini teori Habibie ini dipakai di industri penerbangan seluruh dunia. Bahkan, teori ini juga dianggap berhasil meningkatkan standar keamanan pada pesawat, mengurangi kecelakaan, dan membuat proses perawatan pesawat lebih mudah.
Habibienomics
Saat menggantikan posisi Presiden Soeharto di tahun 1998, saat itu Indonesia sedang mengalami krisis moneter. Lalu, Habibie mampu membenahi ekonomi Indonesia mulai dari minus 13,13 persen pada 1998 menjadi 0,79 persen pada 1999.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang dilakukan oleh Habibie agar ekonomi Indonesia kembali bergeliat adalah dengan konsep Habibienomic, yaitu menggenjot sektor industri supaya memiliki nilai tambah.
Dalam gagasan Habibienomic, setiap produk yang dihasilkan rakyat harus bernilai tambah dan memberikan tambahan kesejahteraan bagi masyarakat, terutama teknologi untuk industri pangan dan energi terbarukan.
Konsep ini berangkat dari visi Habibie untuk membangun perekonomian Indonesia berbasis teknologi.
Pesawat N-250 dan R80
Pesawat N-250 merupakan pesawat penumpang sipil regional komuter turboprop yang di produksi oleh IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia, PT DI, Indonesian Aerospace), Indonesia. Pesawat ini adalah pesawat yang dirancang oleh BJ Habibie.
Produksi pesawat N-250 merupakan upaya merebut pasar di kelas 50-70 penumpang yang diluncurkan pada 1995. Sayangnya, proyek pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997.
ADVERTISEMENT
Selanjutya legacy Habibie di bidang teknologi pesawat adalah pesawat R80. Proyek pesawat ini digarap pada 2012 dan melakukan penerbangan perdananya pada 2017 kemarin.
Sisi canggih dari pesawat R80 adalah pesawat ini dilengkapi teknologi fly by wire. Sistem ini memungkinkan pilot melakukan kendali menggunakan sinyal elektronik.
Almarhum BJ Habibie boleh jadi memang sudah berpulang. Tapi, karya-karyanya akan selalu dikenang sepanjang masa.
[Penulis: Izzudin | Editor: Nurul]