3 Pelajaran Hidup dari Film Green Book

Konten Media Partner
23 Maret 2019 15:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Life's Struggle: Menjembatani Perbedaan

ADVERTISEMENT
Courtesy of Universal Pictures/Participant/DreamWorks.
Dunia film dihebohkan dengan kemunculan film Green Book. Drama yang diambil dari kisah nyata ini berhasil memenangkan 5 nominasi Oscar sekaligus. Di antaranya adalah Film Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Naskah Asli Terbaik, Aktor Terbaik, dan Penyuntingan Film Terbaik.
ADVERTISEMENT
Film yang mengangkat isu rasisme di Amerika pada tahun 60-an itu memang mengundang decak kagum. Mulai dari duet maut kedua aktor utamanya, Viggo Mortensen, Mahershala Ali, komedi tak biasa ala Peter Farrelly, sampai penyampaian isu rasisme itu sendiri yang dikemas secara apik. Kisah persahabatan antara Tony Lip dan Don Shirley tersebut, demikian menghibur untuk ditonton.
Berbagai cerita terjadi sepanjang film. Banyak juga pelajaran kehidupan yang dapat kamu ambil. Yuk disimak beberapa diantaranya!

1. Bersahabatlah dengan siapa saja

Foto: Town & Country Magazine
Pada awalnya Tony Lip adalah seseorang yang membenci kaum ‘berwarna’. Dtunjukan dalam scene awal film ketika ada tukang ledeng negro datang kerumahnya lalu istrinya memberikan suguhan minum kepada mereka, lantas Lip membuang gelas bekas para tukang ke tempat sampah.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya Lip harus menerima pekerjaan dari Don Shirley, seorang pianis berkulit hitam yang akan mengadakan perjalan konser, untuk menjadi supir pribadinya selama 8 minggu dengan iming-iming bayaran yang besar. Dalam perjalanan, mereka tidak serta merta langsung bersahabat. Ada banyak perselisihan yang muncul. Namun karena hal tersebut pula mereka akhirnya saling memahami.
Meskipun berbeda secara ras dan kelas sosial, pada akhirnya Lip dan Shirley menjadi sahabat setelah melewati lika-liku perjalanan bersama selama 8 minggu.

2. Keluarga adalah yang paling penting

Foto: Refinery29
Selama bekerja pada Shirley, Lip harus meninggalkan istri dan anak-anaknya. Pada awalnya ia menolak tawaran Shirley, karena merasa tidak mampu berpisah dengan istrinya selama itu. Namun, setelah permintaan izin yang langsung disampaikan oleh Don Shirley kepada istrinya dan istrinya mengizinkan, ia pun berangkat.
ADVERTISEMENT
Pada setiap fase perjalanannya, Lip selalu berkirim surat tentang keadaannya dan bertanya kabar kepada istrinya, serta selalu mengakhiri suratnya dengan pesan salam cium dan peluk untuk anak-anaknya.

3. Jangan menyelesaikan masalah dengan kekerasan

Foto: brego.net
Lip memukul seorang polisi karena menyebutnya "separuh kulit hitam". Tindakan tersebut mengakibatkan Shirley dan Lip ditahan dalam sel. Shirley berkata pada Lip, "Kau tidak akan pernah menang dengan kekerasan. Kau menang ketika kau menjaga martabatmu. Martabat selalu menang."
Dari scene tersebut kita dapat belajar bahwa mengendalikan emosi adalah kunci dan tidak ada masalah yang terselesaikan dengan cara kekerasan. Justru menimbulkan masalah lainnya. Segala masalah perlu diselesaikan dengan kepala dingin.
Nah, itu dia 3 hikmah yang bisa kita ambil dari Green Book. Semoga bermanfaat, ya!
ADVERTISEMENT
[Penulis : Izzudin|Editor : Nadhira]