4 Jurus Biar Nggak Overthinking (Kebanyakan Mikir)

Konten Media Partner
3 Maret 2019 7:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
4 Jurus Biar Nggak Overthinking (Kebanyakan Mikir)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pernah ngerasa lama berpikir buat mutusin sesuatu gak sih? Galau nentuin keputusan? Suka berlebihan mikirin mutusin sesuatu sampai sampai kerjaan lain terganggukah?
ADVERTISEMENT
Nah, itu namanya overthinking. Sesuatu yang berlebihan itu nggak baik, lho. Apalagi ini menyangkut pikiran, menurut penelitian seseorang yang terlalu dalam memikirkan sesuatu, kecenderungan mengidap stres dan depresi sangat tinggi, lho.
Lantas gimana sih, cara kita terhindar dari dampak buruk overthinking?
Di dalam hidup, kita sering dihadapi dengan berbagai pilihan. Kadang keputusan tersebut sesederhana seperti memilih rumah sewaan. Atau, bisa jadi serumit apakah akan menerima tawaran kerja di luar kota.
Terkadang saat sudah membuat pilihan, malah mikir lagi, “Apakah saya udah benar memutuskan?” Nggak puas-puas deh, rasanya!
Nah, sebenarnya, gimana sih supaya ngehindari kebanyakan mikir?
Dikutip dari Lisa Evans pada Fast Company, Amy Morin, psikoterapis dan penulis 13 Things Strong Mental Women Don't Do, mengatakan terlalu banyak berpikir terhadap sebuah keputusan nggak hanya menghambat produktif. Tetapi, juga menghambat kamu untuk maju.
ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, menurutnya terlalu banyak berpikir (overthinking) dapat menyebabkan beberapa konsekuensi kesehatan yang serius, seperti peningkatan kecemasan dan depresi, kualitas tidur buruk, dan pola makan.

Dan, menurut Morin cewek punya kecenderungan untuk lebih overthinking daripada cowok. Namun, bahaya overthinking dampaknya sama pada kedua jenis kelamin.
Lisa Evans, penulis lepas dari Toronto yang membahas topik-topik yang berkaitan dengan kesehatan mental dan fisik, memaparkan pada Fast Company strategi untuk dapat terhindar dari konsekuensi negatif overthinking:

1 - Buat tenggat waktu dan sesuaikan dengan kadar masalahnya.

Untuk menghindari terlalu lama memikirkan tentang suatu keputusan, berikan waktu pada diri untuk memikirkannya.
Dengan mengatakan pada diri sendiri, "Saya akan membuat keputusan ini pada pukul 2 malam. Hari ini dan apa pun yang saya putuskan akan baik-baik saja."
ADVERTISEMENT
Dengan seperti itu, artinya kamu telah mengizinkan dirimu berpikir sesuai porsinya. Dengan menempatkan tenggat waktu kamu dapat mengontrol pikiranmu untuk nggak ambil porsi melebihi batas.
Pasanglah tenggat waktu sesuai dengan kadar masalahnya. Morin menyarankan untuk bertanya pada diri sendiri berapa banyak waktu yang masuk akal untuk memikirkan sebuah masalah.
Jika masalahnya kecil seperti apa warna cat yang cocok dengan ruang kantormu, mungkin tenggat waktu 10 menit sudah cukup.
Sedangkan keputusan yang lebih besar seperti apakah akan menerima tawaran pekerjaan baru di kota lain mungkin memerlukan beberapa hari pemikiran.

2 - Jadwalkan waktu berpikirmu

Ketika kita sering memikirkan masalah pada waktu yang nggak tepat, tentunya hal ini akan mengganggu aktivitas kamu bukan? Untuk menghindari ini, Morin menyarankan penjadwalan waktu tertentu dimana kamu memberi kebebasan untuk memikirkan masalah yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.
ADVERTISEMENT

3 - Ketahui perbedaan antara masalah dengan pemecahan masalah

Kebanyakan dari kita terlalu banyak dipicu dari rasa takut akan konsekuensi mengambil tindakan A atau B. Untuk itu ketahuilah langkah-langkah apa yang dapat meminimalisir konsekuensi negatif dari sebuah pilihan. Sadarlah kalau semua pilihan menyimpan konsekuensi negatif, meski kadarnya beda-beda.

4 - Istirahat

Ini nih yang paling ampuh, kadang-kadang kita lebih baik dalam memecahkan masalah ketika kita tidak memikirkannya. Morin berujar, "Kadang-kadang kita membuat keputusan yang lebih baik ketika kita membiarkan ide-ide itu mengendap di otak kita." .
Membiarkan bagian otakmu yang nggak aktif bekerja melalui masalah dapat membiarkan jawabannya datang kepadamu saat kamu nggak mengharapkannya. Ketika kamu mendapati dirimu terlalu banyak berpikir tentang suatu masalah, cobalah untuk rileks sejenak, istirahat, bahkan jalan jalan.
ADVERTISEMENT
[Penulis: Irvan | Editor: Tristia]