Konten Media Partner

6 Cara Tetap Berpikir Kritis di Tengah Ricuh Pemilu

19 April 2019 16:14 WIB
clock
Diperbarui 18 Mei 2019 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Di masa-masa Pemilihan Umum 2019 ini, cukup lalu-lalang ya isu-isu yang bikin pucing pala. Mulai dari kecurangan di kartu suara, film dokumentasi Sexy Killers yang nyentil 'catatan hitam di industri batubara' dua paslon, hingga perhitungan quick count yang jadi perdebatan.
ADVERTISEMENT
Naah, gimana caranya biar nalar kritis kita terjaga walau punya kecenderungan ke salah satu paslon? Berikut yang saya tanamkan dalam diri, supaya akal sehat tetap terpelihara.

1. Bicara dengan banyak orang yang punya beda-beda pendapat.

2. Tanamkan mindset bahwa apa-apa yang kamu percayai bisa aja kurang tepat.

3. Latih berpikir motif apa saja yang memungkinkan dari sebuah tindakan atau kejadian.

4. Nyaman dengan perbedaan pendapat, walau dengan orang-orang terdekat kita.

5. Rajin kumpulin fakta-fakta untuk menguji pendapat kita atau pendapat orang lain.

6. Berpikir kalau berpikir kritis bukan untuk memojokkan suatu pihak, tapi untuk mengoreksi dan cari kebenaran.

---
ADVERTISEMENT
Bukan nggak mungkin sebagai pendukung salah satu paslon, orang punya kecenderungan untuk nggak kritis dan cepat percaya sama suatu pandangan. Padahal bisa jadi ada poin-poin pandangan yang keliru di kedua belah pihak. Siapapun kita, apapun pilihan kita, jangan korbankan daya pikir kritis kita karena dibutakan fanatisme, ya!
[Penulis: Tristi | Gambar: giphy.com]
---
Konten ini bermitra dengan Eduplex Indonesia, co-working space.
Untuk info co-working, virtual office, dan sewa space kantor dengan suasana cozy di pusat kota Bandung, hubungi Mia (085721285233) atau email ke [email protected].