8 Ciri Toxic Friendship yang Buktikan Bahwa Pertemananmu Tidak Sehat

Konten Media Partner
7 Januari 2020 6:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pertemanan yang sehat akan membawa manfaat yang baik bagi kehidupan. Dikutip dari Psychology Today, penelitian yang dilakukan selama 10 tahun di Australia membuktikan bahwa kelompok responden dengan pertemanan yang baik, memiliki 22 persen kemungkinan untuk hidup lebih lama.
ADVERTISEMENT
Namun. sayangnya hubungan pertemanan tidak selamanya selalu berjalan dengan mulus. Hal ini berakibat sebaliknya, pertemanan yang buruk akan menimbulkan efek rentan terhadap stres, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kekebalan tubuh menurun, gangguan kecemasan, depresi dan lain sebagainya.
Lantas bagaimana cara untuk mengetahui bahwa pertemanan kamu, menunjukkan dampak yang buruk? Berikut penjelasannya menurut Psychology Today:
Foto: Unsplash

1- Kamu menemukan ciri bahwa dirimu sedang berkompetisi dengan sahabatnya yang lain

Kamu mendengar atau melihat bahwa sahabat temanmu yang lain, memberi sebuah hadiah yang lebih bagus kepadanya. Lalu, kamu berpikir keras untuk menarik perhatiannya kembali dan memikirkan cara apa yang harus kamu lakukan.
Hey! kamu tidak harus melakukan hal tersebut dan mengapa pula kamu harus memikirkan sahabat temanmu yang lain sampai sedalam itu.
ADVERTISEMENT

2- Ada ketidakseimbangan saat berinteraksi—kamu mendengarkan lebih banyak, sedangkan ia tidak peduli denganmu

Ketika dia memanggilmu, kemudian dia akan bercerita mengenai bagaimana hari ini. Hampir tidak ada yang terlewat dan kamu mendengarkannya dengan suka hati. Sementara itu, ketika kamu akan memulai bercerita tentang hari-harimu, ia mengalihkan pembicaraan bahkan menutup telepon dengan berbagai alasan.
Pada kenyataannya dia tidak pernah mau mendengarkan, tidak peduli tentang kekhawatiran atau kebahagiaan yang sedang kamu alami. Hmm, capek enggak sih kayak gitu?

3- Merasa benar sendiri

Kejujuran memang merupakan hal yang penting. Namun, bagaimana jika itu dikatakan dengan sangat tidak baik. Seperti memaki dan cenderung menghakimi.
Misalnya, kamu sedang tidak bersemangat dan sedikit hilang fokus saat mengerjakan sebuah proyek dengan temanmu. Lalu, ia berkata,
ADVERTISEMENT
"Hey, lambat, kamu itu dari tadi ngapain aja? Apakah kamu ingin menghancurkan pekerjaan ini. Dari kemarin aku lihat kamu banyak diam, bukan kerja," katanya sedikit membentak.
Meskipun pertemanan kalian sudah terikat lama seperti amplop dan perangko, tapi jika ia berkata kasar seperti itu, bukan berati itu bisa dibenarkan. Kamu juga pasti akan sakit hati mendengarnya, ia kan? Lihatlah bagaimana dia berbicara, itu bisa membuktikan sifat dia yang asli dibandingkan dengan apa yang kamu perkirakan sebelumnya.

4- Seberapa sering kamu dan dia saling menghubungi

Ukur seberapa sering kamu menghubungi dia. Jika kamu merasa sangat ketergantungan saat menghubungi dia, sementara dia tidak punya usaha besar untuk bersikap sama sepertimu, berhati-hatilah.
Bayangkan jika sebaliknya, kamu dihubungi secara terus-menerus, kemudian merasa malas karena merasa selalu dikuntit atau over protective. Hubungan seperti itu tidak baik dan berhentilah, komunikasin kembali dengan temanmu.
ADVERTISEMENT

5- Meminta kamu untuk berubah

Suatu waktu sahabatmu menghampiri dan mengatakan segala hal yang ttidak ia sukai dari dirimu. Kemudian, ia memaksamu untuk berubah dan menuruti apa yang ia inginkan. Contohnya seperti ini,
"Andai saja kamu seperti ini, hal itu tidak akan terjadi. Jadi lebih baik kamu berubah kalau kamu ingin baik-baik saja," katanya.
Urusan berubah atau tidak, itu tergantung padamu. Orang lain tidak berhak memaksa. Mereka hanya bertanggung jawab untuk memberi tahumu jika ada yang salah, selebihnya terserah padamu.

6- Terlalu berhati-hati

Dulu memang hubungan kalian sangat baik, seperti tidak ada canggung sama sekali. Berbagi suka dan duka bersama, tertawa dan bersedih bersama. Namun, tak lama ia berubah, menjadi sensitif dan kamu sering menemukan masalah bersamanya.
ADVERTISEMENT
Kamu pun harus berhati-hati saat berbicara dengannya. Hingga seterusnya, kamu terlalu berhati-hati sampai saat berbicara saja, kamu berpikir kerasa agar tidak menyinggung dan membawa masalah.

7- Kamu mengendarai roller coaster emosional saat bersamanya

Hubungan yang harusnya selalu baik-baik saja, ternyata malah tidak dapat diprediksi. Sikap temanmu tidak bisa diperkirakan setiap harinya. Terkadang saat bersama dia akan memberikanmu berbagai momen tak terlupakan dari mulai hang out bareng, makan bersama di tempat paling mahal atau paling murah sekalipun atau hanya sekadar diam di kamar saling bercerita bersama.
Lalu, di saat yang lain ia akan membuatmu begitu kesal karena perubahan sikap yang tak terkendali. Bad mood tiba-tiba, kasar tiba-tiba atau bahkan meninggalkanmu hingga komunikasi di antar kalian pun naik turun.
ADVERTISEMENT
Kesal membuncah saat hal itu terjadi. Tapi beberapa saat kemudian dia berubah lagi dan memintamu untuk mengantarnya membeli sesuatu. Padahal sebelumnya dia mendiamkanmu tanpa alasan. Duh!!

8- Stres menyerang tubuhmu saat memikirkan hubunganmu dengannya

Jika sudah ada pada tahap ini, kondisi pertemananmu begitu buruk. Kamu akan frustrasi ketika memikirkannya. Membuatmu sakit kepala dan susah tidur. Lebih baik, kamu beristirahat sejenak, uraikan berbagai masalah yang ada dalam pertemananmu. Jangan sampai pertemanan malah membuatmu sakit baik fisik maupun psikis.
Nah, jika kamu menemukan ciri-ciri di atas dalam pertemananmu mungkin kamu harus sedikit menjauh. Beristirahat dan menguraikan permasalahan yang terjadi. Jika memang pertemananmu sudah benar-benar menjadi toxic buatmu, lebih baik ditunggalkan.
Ingat, pertemanan harusnya menambah kebahagiaan dan kesempatan hidup lebih lama. Bukan malah merampasnya***
ADVERTISEMENT