Begini Kata Psikolog Soal Kata 'Anjay'

Konten Media Partner
14 September 2020 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Begini Kata Psikolog Soal Kata 'Anjay'
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Penulis: Moch Fikri Nur Amirulloh
Apakah kata anjay ini sah-sah saja? Karena banyak influencer ternama memberikan pandangan bahwa kata anjay ini sah-sah saja diucapkan. Asalkan tahu penempatannya seperti apa.
ADVERTISEMENT
Nah, kata anjay ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia. Bahkan, sempat menjadi trending topik di media sosial, baik Instagram maupun Twitter.
Fenomena kata anjay ini bermula dari seorang publik figur yang mengunggah video tentang bahayanya mengucapkan kata anjay di akun Youtube miliknya. Dalam video tersebut dia membahas mengenai kata anjay dan memintan masyarakat untuk tidak lagi menggunakannya dalam pecakapan sehari-hari, khususnya untuk kalangaan anak-anak dan remaja.
Tidak lama dari itu, muncul rilis larangan melontarkan kata anjay dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Sebab, Komnas PA menilai kata 'anjay' merupakan kekerasan verbal dan dapat dilaporkan sebagai tindak pidana.
Jika unsur dan definisi kekerasan terpenuhi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak maka tindakan itu adalah kekerasan verbal.
ADVERTISEMENT
Psikolog Nurafni, S.Psi.,M.Psi mengatakan berdasakan informasi yang didapatkannya, kata anjay yang sedang ramai diperbincangkan merupakan umpatan dari kata ‘anjing’. “Kata anjay muncul berawal dari umpatan, pelesetan dari nama binatang ‘anjing’,” katanya.
Nurafni juga menuturkan ketika seseorang melontarkan kata anjay kepada lawan bicaranya, konteksnya sangat tergantung dengan lingkungannya. "Ketika lawan bicaranya sudang sering dengar kata anjay akan menganggap itu hal yang lumrah atau biasa saja," terang Nurafni.
Namun sebaliknya ketika lawan bicaranya yang tidak terbiasa dengan kata anjay akan terganggu juga. Mengingat arti dari anjay itu kasar bila dilontarkan. “Sangat tergantung dengan lingkungan, bagi yang tidak biasa, akan terganggu juga, mengingat kata kata awalnya seperti itu,” jelas Nurafni.
Tidak sedikit anak-anak, remaja, dan orang dewasa menganggap bahwa kata anjay ini adalah hal yang lumrah untuk diucapkan. Walaupun kata anjay ini sudah lama digunakan oleh masysarakat ketika berinteraksi sehari-hari, ada pula dampaknya seperti yang diucapkan oleh Nurafni.
ADVERTISEMENT
“Dampaknya lebih pada penilaian lingkungan terhadap seseorang yang menggunakan bahasa tersebut walau sudah biasa, konotasi pada yang buruk, kasar, walau diucapkan dengan nada alay. Selain ittu dampak terhadap orang yang nggak biasa, biasanya akan menjauh,” ucapnya.
Selain itu, peran orang tua sangat penting agar bisa memberikan pemahaman kepada anak mengenai penggunaan kata yang baik dan benar. Hal ini akan bermanfaat jika ia akan berinteraksi dengan teman sebayanya maupun yang lebih tua.
“Pakailah bahasa yang menyenangkan, membahagiakan, memotivasi, sehingga kita akan menerima hal yang sama dari lingkungan,” saran Nurafni.***