Belajar dari Isyana Sarasvati, Berani Tunjukkan Identitas Diri

Konten Media Partner
11 Maret 2020 4:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Instagram/Isyanasarasvati
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Instagram/Isyanasarasvati
ADVERTISEMENT
Tangis Isyana Sarasvati pecah dalam dalam Konser Kemenangan Indonesian Idol X Senin lalu (09/03). Penampilannya mengundang banyak perhatian khalayak, karena malam itu ia membawakan lagu yang berbeda dari genre pop yang biasa ia tampilkan di layar kaca televisi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Melalui lagu ber-genre progressive rock berjudul "Lexicon", Isyana mencoba menunjukkan identitas diri yang sebenarnya. "Lexicon" mengandung makna terdalam tentang dirinya yang ingin ia tunjukkan kepada publik tentang identitas diri.
Tidak hanya penonton yang takjub, keempat juri Indonesian Idol X pun merasakannya. Selepas penampilan Isyana, Anang Hermansyah berkomentar perihal penampilannya yang sangat berbeda pada malam itu.
"Kayaknya kamu puas banget mainkan lagu yang tadi, kan itu berlawanan dengan lagu kamu yang kemarin hits. Kamu lebih suka yang mana? Aku mau tanya saja. Aku ingin tahu, kayaknya kamu ingin melepas sesuatu di album ini. Apa yang ingin kamu lepaskan di album ini?" kata Anang.
Maia Estianti pun berkomentar serupa, ia merasa Isyana ingin menunjukkan sesuatu yang lain dari dirinya. Dari situ pun tangis haru Isyana pecah, ia tak bisa berkata apapun barang sejenak dan berterima kasih atas sanjungan yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
Isyana mengaku, tidak cukup berani menampilkan siapa dirinya dulu, sehingga mencoba mengeksplorasi genre pop yang memang disukai pasar musik Indonesia. Namun, dengan seiring berjalannya waktu ia akhirnya lega telah mencoba dan berani menunjukkan diri yang sebenarnya lewat album ketiga yang juga dinamai "Lexicon".
"Alhamdulillah-nya album ini sangat diterima juga oleh label pada saat aku ingin mengeluarkan. Jadi aku senang banget dan apa ya rasanya, plong bangetlah, akhirnya bisa menyuarakan isi hati," ungkap Isyana.
***
Malam itu,jagat maya juga ramai membicarakan momen tersbut. Nama Isyana menjadi trending topic di Indonesia. Berbagai komentar dan sanjungan dituliskan netizen di media sosial. Kebanyakan dari mereka merasakan hal senada tentang identitas diri yang selalu tertutupi karena berbagai hal.
ADVERTISEMENT
Penulis jadi ingat, kutipan Jen Sincero dalam bukunya "You're A Baddas" pernah mengatakan:
Ketika memang kamu sudah lelah, berdiri di atas bayang-bayang orang lain. Mengubah diri hanya karena mereka menginginkanmu menjadi apa yang mereka inginkan atau karena kamu merasa takut orang lain akan merasa tidak nyaman karena kamu menunjukkan dirimu yang sebenarnya. Kamu mungkin telah melakukan kesalahan pada dirimu sendiri.
Sincero mengatakan, pada akhirnya ini bukan tentang orang lain lagi. Tapi tentang kamu yang percaya bahwa dirimu pantas dicintai dan dilihat atas siapa dirimu yang sebenarnya. Ini tentang menghormati diri sendiri, alih-alih memenuhi kebutuhan rendah-dirimu untuk disukai orang lain.
Foto: Amanda Jones on Unsplash
Apa yang sebenarnya terjadi adalah kamu dihadapkan pada keharusan membongkar keyakinan dirimu yang terbatas pada diri sendiri. Jika selama ini, kamu menggunakan berbagai alasan demi orang lain, kini saatnya kamu menyingkirkan hal itu dan mulai membela diri agar perasaan terpendam dalam dirimu bisa tersampaikan. Membuat diri lebih menikmati setiap anugerah hidup yang diberikan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Jen Sincero memberikan langkah-langkah agar kita berani menunjukkan identitas diri, sebagai berikut:

1- Akui kesalahan dalam dirimu

Mulailah perhatikan hal-hal tentang orang lain yang terjebak dalam dirimu dan sangat menggangumu. Alih-alih mengeluhkan hal tersebut, jadikanlah hal itu cermin. Lihatlah kembali, apakah apa yang kau lakukan tersebut sudah sesuai dengan apa yang kamu inginkan sejak awal? Apakah kamu menyukainya atau malah membencinya? Apakah sudah sesuai dengan kualitas dirimu?
Belajarlah pada faktor-faktor pengganggu tersebut dan mulai kenali dirimu kembali, ingatlah kamu bukan orang lain.

2- Pertanyakan kembali tentang kesalahan itu

Begitu ada bagian dari dalam dirimu yang terproyeksikan karena orang lain, kamu bisa mulai melepaskannya. Mulailah dengan mulai mempertanyakan pertanyaan sederhana,"Harus menjadi siapa agar perasaan itu tidak mengganggumu?". Carilah apa yang kamu inginkan dan mulai lakukan secara perlahan.
ADVERTISEMENT
Lalu, munculkan pertanyaan "Apa yang aku dapatkan dengan menjadi seperti ini?". Kamu bisa mulai mengukur hal-hal positif apa saja yang bisa kamu dapatkan dari sini.
Terakhir, yakinkan dirimu dengan pertanyaan "Bagaimana perasaanmu jika kamu tidak melakukan ini?". Hal ini adalah cara terbaik untuk melepaskan segala hal buruk yang dirasakan. Bayangkan dirimu dalam dua keadaan berbeda ketika kamu tetap diam dan melakukan perubahan dengan melepaskan berbagai hal yang mengganggu dan membuatmu menangis sendirian. Meskipun itu beresiko karena terbayang dengan penilaian orang lain.

3- Jauhi orang yang menyakitkan

Terkadang orang yang perlu kita singkirkan adalah orang-orang yang dicintai atau setidaknya orang yang kita inginkan untuk selalu ada. Namun, rasa bersalah bisa benar-benar menghalangi saat kita ingin melakukan hal yang benar dan terbaik untuk diri kita.
ADVERTISEMENT
Jadi, teguhkan dirimu. Pandang hal itu sebagai tindakan yang terhadap diri sendiri dan bukan bersikap kejam terhadap mereka. Jika memang mereka tidak bisa dihindari, ingatlah, kamu sudah memutuskan untuk keluar. Jangan sampai terpengaruh untuk mempermasalahkan keputusan yang telah kamu buat.
Buat segalanya menjadi tentang dirimu. Jangan berikan celah untuk dimanfaatkan atau berdebat bersama mereka.

4- Cintailah dirimu sendiri

Cintailah diri sendiri di manapun kamu berada, karena mencintai diri adalah awal mula dari kebahagiaan. Kecuali, kalau kamu memang memiliki ide yang lebih baik dari ini.
***