Deep Work, Metode Produktivitas Pelengkap Hard Work

Konten Media Partner
28 September 2019 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deep Work, Metode Produktivitas Pelengkap Hard Work
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Konon, beratus tahun yang lalu, seorang psikolog Swiss membuat bangunan berbatu di salah satu bagian negeri. Ia membangunnya dalam rangka memberi spasi baginya untuk berpikir, merenung, kemudian menulis.
ADVERTISEMENT
Ia berpikir, 'pelarian' dari hingar bingar dunia membuatnya penuh, puas, dan tenang. Psikolog itu bernama Carl Jung. Yeap, tak asing dengan namanya bukan?
Ada satu contoh 'pelarian' lagi. Seorang penyair perempuan sampai-sampai menyewa ruangan hotel untuk menulis intens! Dialah Maya Angelou.
Dilansir dari blog.evernote.com; contoh di atas, merupakan ritual para sosok dalam menciptakan ruang kedap gangguan bagi mereka. Mereka ingin melakukan deep work, tidak hanya hard work.
Nah, pertanyaannya, seperti apa sih deep work? Penasaran nggak sih? Karena selama ini hard work yang lebih sering disebut-sebut, kan.
Menurut saintis bernama Cal Newport, deep work adalah aktivitas profesional, yang dikerjakan dengan konsentrasi, tanpa distraksi dan bertujuan untuk mem-push kemampuan kita hingga di ambang batas.
ADVERTISEMENT
Cal Newport sampai bikin buku pula berjudul Deep Work: Rules for Focused Success in Distracted World. Wow!
Nah, emang ada apa sih dengan distraksi? Menurut artikel yang kami sadur, sih, ngecek twitter bentar atau buka email, bisa bikin konsentrasi kita buyar selama 20 menit. Otak manusia memang tak tercipta untuk meng-handle distraksi.
Bagi Newport, deep work juga diartikan sebagai perkakas untuk membentuk dan memproduksi sesuatu bagaikan pengrajin. Semakin deep, semakin indahlah karya kita. Semakin maksimal.
Menarik bukan? Nah, tapi gimana nih supaya bisa melatih kemampuan deep work kita?
Pertama, blok durasi waktu tertentu untuk melakukan pekerjaanmu. Misal, selama satu jam, kita serius tanpa distraksi mengerjakan sesuatu. Baru boleh istirahat.
Kedua, jadwalkan waktu-waktu tertentu dimana kamu bisa melakukan deep work-mu secara maksimal. Misal, tiap Jumat jam 8 pagi sampai jam 10 tiap minggunya. Atau pada hari Selasa dan Kamis tiap jam 1 siang sampai jam 5 sore.
ADVERTISEMENT
Ketiga, coba minggat dari seluruh hingar bingar media sosial selama pekerjaanmu belum selesai. Paksakan. Bisa juga coba diet media sosial selama beberapa waktu.
Keempat, hindari pekerjaan-pekerjaan dangkal seperti rapat yang berulang-ulang, atau lapor-lapor lewat email terlalu sering. Konon, pekerjaan-pekerjaan dangkal yang over akan membuat pekerja yang sebenarnya berilmu; menjadi sekadar kuli saja.
Kelima, coba latihan konsentrasi dengan misal duduk selama beberapa lama, tanpa ngapa-ngapain, seperti ngecek HP. Kalau berhasil misal duduk setengah jam dan sejam, ini bisa menjadi modalmu untuk me-leverage ke level deep work tersebut.
Selamat mencoba!