Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Situs IndoXXI membuat geger netizen beberapa hari lalu, pasalnya pasca pengumuman pemerintah keluar tentang pemblokiran situs bajakan, IndoXXI menyatakan akan menutup layanan mulai 1 Januari 2020. Mereka mengatakan, penutupan ini dilakukan untuk mendukung industri kreatif tanah air.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan telah memblokir sebanyak lebih dari 1.000 situs streaming video ilegal atau bajakan yang beredar di indonesia. Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan, hal ini dilakukan karena situs-situs tersebut merugikan berbagai pihak dan berdampak buruk bagi perindustrian film Indonesia.
Kedepannya, diharapkan agar pemilik situs tersebut sadar dan menghentikan kegiatannya dalam menyebarkan video atau film secara ilegal. Untuk saat ini, tindakan yang dilakukan hanya sebatas pemblokiran, tapi jika mereka tetap melakukannya pemerintah akan mengambil tindakan hukum sebagai efek jera.
Meskipun situs film semacam indoXXI merupakan situs ilegal, banyak netizen yang menyayangkan situs tersebut ditutup. Mereka merasa kecewa karena tidak bisa menonton film secara bebas. Mereka juga beranggapan pemerintah tidak bisa memberikan situs pengganti yang lebih terjangkau oleh masyarakat.
Temali juga berbincang dengan beberapa pencinta film yang ikut aktif berkomentar tentang penutupan IndoXXI. Risky Aprilia, dari Bandung mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan tindakan yang baik. Apalagi jika alasannya untuk menghargai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari suatu karya.
ADVERTISEMENT
"Jadi menurut pendapat saya itu memang sudah menjadi tupoksi dari Kominfo," tutur Risky. Ditanya soal rasa kecewa, ia tidak mengelak bahwa ada sebersit rasa kecewa karena penutupan situs tersebut.
"Ya paling kecewa karena enggak bisa lagi nonton full version (uncut). saya sering kesal sama lembaga sensor yang suka menggunting adegan film yang tayang di bioskop. Apalagi scene yang digunting membuat jalan cerita jadi tidak maksimal".
Namun, kalau bahas kerugian, ia mengatakan lebih rugi kreator film dibandingkan dengan masyarakat yang kehilangan tontonan gratis. Risky menambahkan, sesekali tidak ada salahnya melihat sisi positif dari kebijakan pemerintah selama tidak berdampak buruk bagi banyak pihak.
Senada dengan, Aldi Destian yang berdomisili di Kabupaten Garut, ia juga mengatakan tindakan pemerintah sudah sangat tepat. Hal ini karena situs tersebut merugikan berbagai pihak dalam industri kreatif perfilman terutama rumah produksi.
ADVERTISEMENT
"Bioskop juga rugi, solanya orang bakal lebih memilih mengunjungi situs IndoXXI dibandingkan dengan datang langsung ke bisokop. Kalau saya sih lebih suka nonton di bioskop, lebih syik. Daripada nonton di rumah layarnya kecil terus kadang bufferingi-nya bikin geregetan," jelas Aldi.
Sementara itu, Nur Cholis dari Jakarta mengatakan merasa dirugikan dengan penutupan situs tersebut.
"Gue jujur merasa dirugikan, soalnya banyak film dan series bagus di sana. Banyak film bagus yang belum gue tonto juga di sana,"kata Cholis sambil tertawa.
Namun, jika dilihat dari segi legalitas, ia setuju karena film-film yang diputar di sana merupakan film bajakan. Apakah Temalians setuju akan kebijakan tersebut?