Fenomena Gunung Taal Pernah Terjadi Di Indonesia

Konten Media Partner
13 Januari 2020 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: AFP/Bullit MARQUEZ
zoom-in-whitePerbesar
Foto: AFP/Bullit MARQUEZ
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gunung berapi paling aktif di Filipina itu erupsi telah memuntahkan awan panas Minggu (12/1). Peristiwa erupsi ini juga memicu kilatan petir yang dianggap mengerikan.
ADVERTISEMENT
Menurut Puslitbang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadinya petir pada saat erupsi gunung berapi tidak jauh berbeda dengan mekanisme petir biasanya. Hanya saja, awan cumulonimbus yang menjadi “sarang” petir tergantikan oleh awan kepulan uap air, abu, debu, dan partikel vulkanik lain yang menyembur ke angkasa secara masif.
Foto: Puslitbang BMKG
Sumber sambaran petir biasanya ditimbulkan oleh awan cumulonimbus (cm). Awan terbentuk dari hasil penguapan yaitu pemanasan air permukaan oleh sinar matahari kemudian berbentuk awan yang menampung banyak partikel uap air, serta akan mengalami upstream akibat adanya arus konveksi ke atas.
Uap air akan berubah menjadi butiran es karena tingginya tekanan dan rendanhnya temperatur. Saat jatuh, terjadi tumbukan antara butiran es yang jatuh dengan molekul yang ada pada awan lain yang menyebabkan terlepasnya elektron sehingga terjadi pemisahan muatan. Elektron ikut jatuh bersama butiran es dan membentuk polarisasi negatif bagian bawah, sedangkan bagian atas yang ditinggalkan membentuk polarisasi positif. Adanya perbedaan muatan ini menghasilkan medan listrik dengan tegangan hingga 100 juta volt.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari AFP, sekitar 10 ribu warga mengungsi dan 240 penerbangan dibatalkan untuk sementara waktu. Erupsi tersebut juga menyebabkan gempa di sekitar Gunung Taal.
Sejak abad ke-16 Gunung Taal sudah 30 kali meletus. Delapan letusan terakhir terjadi di periode 1960 sampai 1970. Setidaknya sekitar 5.000 orang tewas akibat terkena dampak letusan Gunung Taal Vulcano.
Apakah bisa terjadi di Indonesia?
Pakar Geofisika ITB, T. A Sanny mengatakan fenomena yang terjadi di Gunung Taal adalah hal yang biasa terjadi. Erupsi Gunung Taal ini termasuk ke dalam tipe freaktif.
ADVERTISEMENT
Menurut Sanny, gunung api Indonesia adalah gunung api terlengkap di dunia. Hampir semua tipe letusan ada di Indonesia. Ada sekitar 129 gunung api aktif yang semuanya memiliki ciri khasnya masing-masing. Jadi tidak heran gunung di Indonesia menjadi referensi di dunia.
Gunung berapi di Indonesia memiliki tiga tipe, yakni tipe asam yang umunya berada di kawasan Sumatera, intermediete untuk Pulau Jawa, dan tipe basah di kawasan Indonesia bagian Timur.
Sanny bercerita bahwa pernah terjadi letusan yang disertai kilatan petir pada gunung berapi di Indonesia, yakni Gunung Krakatau. Gunung Karakatau pernah menghasilkan pertir akibat proses erupsi yang dihasilkan. walupun, petir yang dihasilkan tidak sebesar yang terjadi di Gunung Taal. Hal ini membuktikan bahwa di Indonesia juga bisa mengalami fenomenan yang telah terjadi Filipina. Tak hanya itu, peristiwa meletusnya Gunung Rinjani juga mengalami hal yang sama dengan petir vulkanik yang terjadi di Gunung Taal.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah fenomena yang biasa menurut saya. Hanya warga Indonesia saja yang gampang dihebohkan," Tutup Sanny.***
[Penulis: Risky Aprilia]