Konten Media Partner

Gibran Huzaifah: Dari Masalah Terbitlah Anugerah

29 Oktober 2019 23:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: medium.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: medium.com
ADVERTISEMENT
Gibran Huzaifah, satu lagi inovator asal Bandung yang berhasil membuat sebuah terobosan baru bagi dunia perikanan. Berkat ide kreatifnya, kini para peternak ikan tidak perlu lagi khawatir dalam mengontrol pakan ikan. Semuanya, bisa dikontrol melalui aplikasi eFishery di mana pun dan kapanpun. Aplikasi ini juga sudah dilirik lho, sama dunia internasional dengan memenankan ajang penghargaan Get In The Ring dan Seadstars World.
ADVERTISEMENT
Kesuksesannya ini, tidak datang dari cara yang instan. Gibran telah melalui banyak hal sebelum bisa benar-benar sukses mempromosikan eFishery. Mari kita kenali sosok inspiratif dari Gibran Hufaizah, siapa tahu bisa membuatmu kembali bersemangat dan move on dari keterpurukan.
Dikutip dari blog pribadinya di medium.com, Gibran bercerita tentang kehidupan masa kecilnya yang begitu dekat dengan kemiskinan.
“Saya lahir hanya beberapa meter dari rumah kumuh bantaran kali dan pasar becek. Sedekat itu saya dengan kemiskinan,” tulisnya di akun @gibranhuzaifah.
Gibran mengatakan bahwa teman sekolah dasarnya tinggal di rumah kumuh, sebagai anak dari seorang pemulung. Hal itu membuatnya sadar, bahwa ia ebih beruntung dari sang kawan, meski sering merasa kekurangan. Orang tuanya pun mendukung penuh dalam dunia pendidikan sehingga ia bisa mencapai strata sosial lebih tinggi dibandingkan teman-temannya.
ADVERTISEMENT
Masuk ke dunia perkuliahan, ia menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung jurusan Biologi. Perjuangan pun dimulai, ia bertekad tidak akan meminta uang lagi setelah menginjak tingkat 2. Oleh karena itu, dia mencari berbagai pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya. Dari mulai mengerjakan soal tutorial online dari luar negeri, mengikuti berbagai ajang perlombaan, sampai dengan memasok sayuran ke pasar.
Lalu, pada tingkat ke-3, ia mulai disibukkan dengan urusan praktek dan ditugaskan langsung untuk berhubungan dengan masyarakat. Tentunya, dengan peternak, petani ataupun pengusaha ikan. dari sini, ia mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran.
Setelah selesai, ia membuka usaha lele dan menyewa kolam sebesar 5x10 M dengan harga Rp400.000. Ia terinspirasi dari perkataan dosennya, bahwa 5 atau 10 tahun ke depan lele akan sangat dibuthkan oleh para pengusaha restoran untuk menjadi menu hidangan. Dalam usahanya ini, gibran berhasil menghasilkan 130 kg lele di panen pertamanya.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata Gibran sulit memasarkan lelenya, karena sebagian besar restoran telah mempunyai pemasok masing-masing. Hingga akhirnya, ia pun menjual lele ke tengkulak dengan harga murah. Ia mengaku, kesulitan memasarkan dan kebanyakan dari para peternak menjual kembali ke tengkulak dengan harga rendah.
Tanpa pandang menyerah, Gibran pun mencoba menjajal dunia kuliner dan memasak lele dengan berbagai resep menu. Pria ini juga memasarkannya dari kampus ke kampus.
Foto: efishery.com
Tak lelah belajar, Gibran mencoba menggali lagi dunia akuakultur dan tentunya tentang lele. Ia sering berdiskusi dengan para pengusaha ikan dan mencari tahu permasalahan utama dari bisnis tersebut. Ternyata masalah utamanya, terletak pada pemberian pakan ikan yang bisa menghabiskan 70% dari biaya total.
Gibran pun berpikir liar mencoba mencari solusi akan permasalahn ini, sehingga terciptalah eFishery. Berbekal dana seadanya, ia berhasil menghasilkan teknologi sistem kontrol yang dilengkapi dengan food container dan perangkat mekanik untuk mengeluarkan pakan ikan.
ADVERTISEMENT
Dengan alat ini para peternak ikan tidak perlu lagi khawatir tentang pakan ikan. eFishery akan otomatis mengontrol dari mulai penjadwalan dan kuantitas pakan yang diberikan. Peternak pun bisa mengontrolnya di manapun dan kapanpun.
Keren bangetkan? Selain berguna bagi orang lain, kini juga Gibran mampu menjadi CEO startup yang sukses dan berprestasi di bidang akuakultur. Makanya, move on yuk! Sekarang giliran kamu untuk mengguncang dunia ***