Hati-hati! Perlakuan Ini Kelak Berdampak Buruk Pada Karakter Anak Anda

Ilustrasi: pixabay.com

Sejatinya, pendidikan karakter terbaik seorang anak manusia dimulai dari keluarganya. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama seorang anak sebelum masuk ke sekolah. Pendidikan pertama dalam keluarga ini pula yang secara besar menentukan karakter anak kedepannya.

Anak yang masih berusia kecil sendiri adalah seorang peniru yang ulung. Ia belajar cepat dengan melihat lingkungan sekitarnya. Terlebih dalam masa golden age-nya, otak anak berada pada masa perkembangan terbaik, namun sayang masih banyak orangtua yang kurang memperhatikan.

Banyak hal yang bisa berdampak buruk bagi masa depan anak, salah satunya adalah kelirunya perlakukan dari orangtua kepada anak saat masa kecilnya, baik secara disengaja maupun tidak.

Berikut kesalahan orangtua yang berdampak buruk bagi anak kedepannya:

1. Bertengkar di depan anak

Psikolog E. Mark Cummings, Phd dari Universitas Notre Dame menyatakan bahwa pertengkaran orangtua bisa berdampak pada anak di segala usia. Terlebih saat usia anak masih kecil, hal tersebut akan berdampak pada karakter anak sehingga menjadikannya tumbuh dengan perasaan bersalah dan emosi yang sensitive.

Selain itu, hal tersbeut juga akan mengganggu perkembangan otak, depresi dan gangguan kecemasan, kepercayaan diri yang rendah serta rentan dan mudah sakit.

2. Terlalu mendikte anak

Hal yang lumrah apabila orangtua menaruh harapan yang besar pada anaknya. Namun, menjadi suatu kesalahan fatal saat hal itu justru dijadikan alasan untuk mendikte setiap kegiatan dan keputusan sang anak.

The Minds Journal melansir, setidaknya ada tiga akibat yang akan muncul di hari-hari kedepan sang anak akibat dari perilaku orangtua yang serba mendikte, yaitu; mengurangi kemandirian sang anak, memengaruhi harga dirinya dan mengurangi kepuasan hidup sang anak.

3. Pilih kasih

Perilaku pilih kasih yang orangtua lakukan terhadap anak-anaknya ternyata bisa menimbulkan efek jangka panjang. Menurut studi yang dilakukan oleh Sheri Madigan, asisten profesor sekaligus ketua penelitian di Determinants of Child Developments, Institut Penelitian Rumah Sakit Anak Alberta, Universitas Calgary, Kanada, menyimpulkan bahwa ketika ada perbedaan tapi tidak terlalu signifikan dalam cara saudara kandung diperlakukan oleh orang tua, maka hanya sedikit atau bahkan tidak ada konsekuensi yang dialami anak yang merasa didiskriminasi. Namun jika perbedaan perlakuannya signifikan, maka hal ini bisa berkaitan dengan kondisi kesehatan dan hubungan anak dengan saudara kandungnya.

Selain ketiga perlakukan diatas, ada beberapa perlakuan salah lainnya yang mungkin dilakukan orangtua dan akan berdampak buruk bagi karakter anak kedepannya. Seperti membentak secara berlebihan, mengabaikan pentingnya memberikan kasih sayang yang cukup dan terlalu mudah mengabulkan setiap permintaan sang anak.