Ini Jenjang Karir Seorang Ahli atau Expertise

Konten Media Partner
10 Juli 2019 22:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ini Jenjang Karir Seorang Ahli atau Expertise
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Meniti karir di jenjang birokrasi atau perusahaan tentunya memerlukan waktu yang cukup lama. Apalagi mengingat banyaknya regulasi serta persaingan yang cukup ketat.
ADVERTISEMENT
Contohnya, jenjang karir dalam birokrasi atau jabatan struktural, dari tingkat yang terendah (eselon IV/b) hingga yang tertinggi (eselon I/a) membutuhkan waktu 9 tahun untuk mencapainya. Itu pun jika konsisten mendapatkan promosi jabatan tiap tahun. Atau jenjang karir di kantor atau jabatan manajerial, dari pegawai hingga menjadi CEO yang bisa jadi memakan waktu serta biaya yang lebih banyak lagi, serta dituntut menguasai banyak kompetensi.
Banyak dari kita yang menganggap jenjang karir di kantor adalah segalanya. Sehingga tidak jarang muncul budaya “ABS” atau “Asal Bapak Senang” supaya atasan mau menaikkan pangkat kita. Padahal ada jenjang karir di luar itu yang bisa kita coba dan sama-sama berpeluang besar menjadikan kita sebagai sosok yang sukses.
ADVERTISEMENT
Jenjang karir expertise atau ahli dalam bidang tertentu masih belum banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia. Padahal Indonesia sangat membutuhkan mereka. Misalnya, ahli di bidang elektronik, mekanik, sipil, listrik, bedah, informatika, akuntansi, dan beberapa tenaga ahli lainnya.
Bagaimana cara meniti jenjang karir sebagai expertise atau tenaga ahli ini?
Ada sebuah hukum, 10.000 Hours Rule, yakni apabila suatu kegiatan dilakukan rutin, terus-menerus berlatih, maka hasilnya akan terus meningkat. Jangan lupa, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih profesi atau bidang ingin kamu tekuni, lalu asahlah skill tersebut.
Dalam meniti karir menjadi seorang expertise juga dikenal Metode Deliberate Practice, yaitu untuk menjadi ahli, kamu tak bisa hanya sekadar melakukan pengulangan. Kamu juga perlu memperhatikan cara pengulangannya. Bukan hanya memerhatikan kuantitas latihan, melainkan juga kualitasnya.
ADVERTISEMENT
Anders Ericsson dalam hasil penelitiannya, The Role of Deliberate Practice in the Acquisition of Expert Performance dan juga buku-bukunya mengenalkan elemen yang perlu ditempuh dalam melakukan deliberate practice:
• Motivasi
• Latihan yang terencana
Feedback
• Pengulangan
Menjadi seorang expertise tidak melulu soal gelar pendidikan. Karena hari ini dunia lebih melihat apa yang menjadi skill-mu daripada apa yang tersemat pada sebelum dan sesudah namamu. Tapi lebih bagus apabila keduanya beriringan. Jenjang pendidikan dilalui setinggi-tingginya dan skill serta kompetensi terasah dan bisa diandalkan.
Kamu sudah menjadi seorang expertise apabila sudah mampu menciptakan pedoman dan aturan untuk orang lain dan mengetahui bagaimana menangani masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya berdasarkan pengetahuan yang kamu miliki. Namun yang terpenting adalah terus belajar dan menyesuaikan diri dengan segala situasi, karena saat ini dunia berubah dengan sangat cepat.
ADVERTISEMENT
[Penulis : Izzudin|Editor : Nadhira]