Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kisah Hidup Jay Shetty, Proses Pencarian Jati Diri yang Menginspirasi
22 Oktober 2019 9:21 WIB

ADVERTISEMENT
Jay Shetty. Pemilik channel Youtube dengan lebih dari 20 juta subscriber, dikenal sebagai sosok bijak di dunia maya. Jay dilahirkan dan dibesarkan di London, ia adalah seorang anak laki-laki pemalu dan tertutup namun selalu berusaha untuk berbuat sesuatu yang positif.
ADVERTISEMENT
Di usia kanak-kanaknya, ia pernah mengalami bullying karena kelebihan berat badan dan kutu buku, tetapi ia tidak pernah membiarkan pengalaman ini memengaruhinya. Beranjak remaja, Jay menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bereksperimen dengan apa yang dunia tawarkan alias mencari jati diri.
Bosan dengan hanya menjadi baik, ia pun mencari kesenangan di masa remajanya hingga membuatnya diskors dari sekolah pada beberapa kesempatan ketika dia mencoba menemukan identitasnya.
Jay kehilangan dua sahabatnya ketika berusia 16, satu dalam kecelakaan mobil dan yang lainnya karena tawuran antar geng. Peristiwa-peristiwa tragis ini benar-benar membuatnya bercermin pada betapa hidup yang penuh berkah itu dan dia merasa perlu untuk menemukan tujuan dan makna yang lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Hidupnya berubah saat bertemu dengan seorang bhiksu ketika ia berusia 18 tahun, Jay mulai mendefinisikan kembali kesuksesan untuk dirinya sendiri. Setelah lulus dengan gelar BSc (Hons) kelas 1 dalam Ilmu Perilaku dari Cass Business School, ia terinspirasi untuk membuat perbedaan di dunia. Pada usia 22 ia pergi untuk hidup sebagai seorang biarawan di India dan Eropa. Dia menukar pakaiannya dengan jubah, mencukur rambutnya dan tinggal di luar selama 3 tahun.oto: Moti
Bangun jam 4 pagi, mandi air dingin dan sarapan menjadi rutinitas sehari-hari.
Jay bermeditasi selama 4-8 jam sehari dan bereksperimen dengan berbagai puasa tanpa air dan makanan untuk melatih pikiran. Ia sering berlatih meditasi di lingkungan yang ekstrem (panas dan dingin), ia belajar praktik kuno pernapasan dan pengendalian pikiran. Dia mempelajari filsafat dan ilmu abadi dari timur secara mendalam, berfokus pada melihat koneksi dan pesan untuk dunia modern.
ADVERTISEMENT
Setengah harinya dihabiskan untuk pertumbuhan diri pribadi dan hal lain untuk membantu orang-orang. Mulai dari meditasi pribadi dan kolektif, studi dan refleksi hingga pengajaran dan filantropi. Selama 3 tahun, Jay membantu membangun desa secara berkelanjutan, mendistribusikan lebih dari 1 juta makanan per hari dan melatih generasi milenium di seluruh dunia tentang kesadaran, kesejahteraan, dan kesuksesan.
Beranjak dari kehidupan bhikshu.
Jay pindah kembali bersama orang tuanya di London tanpa uang sepeser pun. Setelah “bunuh diri” dalam kariernya, ia hanya butuh 9 bulan untuk memperbarui dirinya di dunia. Teman-teman Jay dari sekolah bisnis mulai mengundangnya untuk berbicara di perusahaan mereka saat mereka mengalami tekanan dan stres yang tinggi.
Wawasan tentang produktivitas dan bagaimana serta apa yang telah dipelajarinya sebagai seorang bhikshu ternyata dapat diterapkan ke tempat kerja. Melihat dunia bergerak kearah digital, Jay pun secara bersamaan kemudian menjadi coach Media Sosial Accenture untuk eksekutif branding online dan strategi digital.
ADVERTISEMENT
Video-video Jay ditonton oleh Arianna Huffington.
Lalu dia diundang untuk menjadi host di acara HuffPost Lifestyle in New York. Jay pindah ke New York pada September 2016. Kepindahannya dari HuffPost ia manfaatkan untuk membuat agensi video viralnyadan menumbuhkan brand sendiri.
Saat ini, Jay telah melakukan kerja sama dengan merek-merek besar di dunia. Dia juga diundang untuk menjadi pembicara utama di perusahaan-perusahaan terkemuka termasuk Google, L'Oreal, Facebook, Coca Cola, HSBC, EY, Microsoft dan Accenture. Pada 2016 ia memenangkan ITV Asian Media Award untuk Best Blog dan meraih peringkat ke-3 dalam Guardian Rising Star Award pada 2015.
[Penulis: Izzudin | Editor: Lupi Y ]