Konten Media Partner

Lebih Sehat Mana, Orang Konservatif atau Orang Liberal?

1 Maret 2019 18:09 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamu ngerasa masuk kaum konservatif apa liberal? Ngerasa lebih sehatkah? (Foto: Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Kamu ngerasa masuk kaum konservatif apa liberal? Ngerasa lebih sehatkah? (Foto: Unsplash.com)
ADVERTISEMENT

Kaum konservatif lebih sehat ketimbang kaum liberal? Masa, sih?

ADVERTISEMENT
Nah, Temali dapet wawasan baru, nih dari sebuah studi yang dilakukan oleh Eugene Y.Chan. Chan menawarkan hipotesis baru: Bahwa kaum konservatif menempatkan nilai lebih besar pada moralitas pribadi sehingga mereka dapat merawat diri dengan lebih baik.
Tanggung jawab (moralitas) pribadi didefinisikan dalam jurnal Personality and Individual Differences, sebagai "..sejauh mana individu melihat diri mereka sendiri, bukan bukan faktor luar, yang bertanggung jawab atas perilaku, yang dapat berada dalam berbagai area." Termasuk kesehatan.
Para peneliti memang nggak menyatakan bahwa moralitas pribadi adalah satu-satunya penjelasan untuk membedakan tingkat kesehatan antara kaum liberal dan konservatif. Tetapi, terdapat korelasi antara peranan ideologi dengan moralitas pribadi pada aspek kesehatan.
Dicatut dari Big Think, Eugene Y. Chan, peneliti dan dosen senior di Monash University, mengatakan, "Pekerjaan saya bergantung pada studi korelasional, jadi kita tidak dapat secara meyakinkan mengatakan bahwa kaum konservatif lebih sehat karena tanggung jawab pribadi, hanya saja temuan menunjukkan hubungan di antara mereka."
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab kaum konservatif lebih sehat secara fisik ketimbang kaum liberal. Dalam suatu studi, para peneliti meminta 194 orang untuk melaporkan sendiri ideologi politik mereka. Mereka dinilai dari segi kesehatan fisik dan penekanan pada tanggung jawab pribadi.
Alat ukurnya adalah pertanyaan -pertanyaan yang berhubungan pada penekanan tanggung jawab pribadi seperti seberapa kuat mereka setuju dengan pernyataan:

"Saya segera membayar tagihan" dan "Saya meletakkan sabuk pengaman ketika saya memasuki mobil " Hasilnya, kaum konservatif cenderung lebih menekankan tanggung jawab pribadi untuk menyetuji pernyataan itu, yang berkorelasi positif dengan kesehatan fisik yang lebih baik.

Studi kedua menguji apakah kaum konservatif lebih cenderung mengambil kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas fisik (berkenaan dengan olahraga). Para peneliti meminta peserta mengisi beberapa survei dan kemudian meminta setiap individu untuk mengambil selembar kertas yang telah berisi petunjuk.
ADVERTISEMENT
Inti dari petunjuk tersebut dapat menggambarkan mana yang berinisiatif mengambil langkah mana yang enggak.
Hasilnya pada uji kedua ini Konservatif lebih cenderung mengambil langkah, menunjukkan mereka lebih cenderung terlibat dalam aktivitas fisik daripada liberal. Tentu saja, faktor-faktor lain mungkin menjelaskan mengapa ini terjadi.
Dalam studi ketiga, para peneliti memancing perokok dengan kata-kata yang secara konseptual terkait dengan ideologi politik konservatif atau liberal. Hasilnya adalah perokok yang dipaparkan dengan konsep-konsep konservatif, lebih berniat berhenti.
Para peneliti mengingatkan bahwa studi ini hanya mengamati korelasi antara keyakinan politik, moralitas pribadi dan kesehatan.

Penelitian ini nggak secara gamblang menetapkan faktor penyebab dari kesehatan seseorang. Namun, hal ini dapat memberikan penjelasan potensial mengenai perbedaan pemikiran yang berkorelasi dengan aspek kesehatan.

Jadi berdasarkan hasil penelitian, Kaum konservatif cenderung memiliki kesehatan fisik yang lebih baik. Penekanan pada 'moralitas pribadi' mungkin menjelaskan mengapa kaum konservatif cenderung memiliki kesehatan fisik yang lebih baik daripada kaum liberal.
ADVERTISEMENT
Hmm. Kamu sendiri, ngerasa konservatif atau liberal nih? Rajin jaga kesehatan nggak?
[Penulis: Irvan | Editor: Tristia]