Liem Swie King, Legenda Badminton Pemilik Bakat Competition

Liem Swie King. (Foto: PB Jarum)

Saat melihat hasil talents mapping, kemudian kamu menemukan bakat Competition berada dalam daftar lima bakat dominanmu, maka kamu akan sadar mengapa bagimu dunia ini hanyalah tentang dua hal; menang atau kalah.

Bagimu, menjadi yang terbaik merupakan obsesi terbesar. Tidak ada "Nomor Dua" dalam kamusmu, karena pemenang hanyalah nomor satu. Tak ada pula yang namanya dikalahkan dan kamu betul-betul memiliki sifat tidak mudah dikalahkan. Kebahagiaan buatmu, adalah ketika prestasi yang kamu capai bisa diukur dan diperhitungkan.

Di antara mereka yang memiliki bakat Competition, banyak yang kini menjadi legenda. Salah satunya adalah Liem Swie King. Bangsa Indonesia mengenangnya sebagai Legenda Bulu Tangkis Tanah Air. Puluhan kali pria yang dijuluki memiliki pukulan King Smash ini mengharumkan nama Indonesia lewat raihan juaranya di kancah internasional.

Salah satu milestone-nya yang paling dikenang adalah saat bertemu dan menantang legenda bulu tangkis lainnya dari Indonesia di Final All England 1976. Saat itu Liem baru berumur 20 tahun dan harus berhadapan dengan seniornya. Namun, ia tidak menunjukan perasaan takut sedikitpun. Baginya di partai final hanya ada dua pilihan, menjadi pemenang atau pecundang. Ia pun berhasil memenangi pertandingan dan kelak disebut sebagai pewaris kejayaan Rudi Hartono.

[Penulis : Izzudin|Editor : Nadhira]