Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jika Desember sudah tiba, berarti tinggal menghitung hari menuju tahun baru. Ada banyak hal mungkin yang sampai di benak kita, entah itu berupa rasa syukur karena telah sampai pada akhir tahun atau malah memikirkan berbagai hal pelik yang sudah terjadi beberapa bulan ke belakang.
ADVERTISEMENT
Namun, yang jelas, mari kita manfaatkan hari-hari terakhir 2019 dengan sangat baik. Hingga tidak ada penyesalan yang dirasakan saat menginjak tahun 2020. It's okay to be late daripada enggak sama sekali. Betul tidak?
Nah, mengingat tahun baru mungkin ada di antara kalian yang sudah memikirkan tentang resolusi. Tahun baru memang identik dengan sebuah resolusi dan harapan besar. Di mana orang-orang akan mulai memikirkan hal-hal yang akan menjadi tujuan di tahun 2020 dengan merincinya dalam sebuah resolusi.
Untuk membuat sebuah resolusi tentunya harus ada renungan mendalam di dalam diri kita. Soalnya, enggak jarang banyak orang yang ngerasa gagal menjalankan resolusinya. Jadi kita harus bener-bener memikirkan resolusi apa yang akan dibuat untuk tahun selanjutnya dan pastikan kamu bisa menjalani resolusi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari New York Times , banyak resolusi yang gagal karena mereka tidak membuat resolusi yang benar. Resolusi itu menjadi salah karena beberapa alasan:
Pertama, karena kamu membuat resolusi berdasarkan omongan orang lain yang membuatmu ingin berubah. Kedua, terlalu ambigu dan tidak spesifik dan terakhir karena kamu tidak punya rencana yang realistis untuk pencapaian resolusimu.
Menurut jurnal Management Review tahun 1981, sebuah resolusi harus SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Berikut penjelasannya:
1. Spesifik
Resolusi yang baik harus dibuat sespesifik mungkin. Hal ini sangat penting daripada membuat sesuatu yang ambigu semacam "Aku ingin menurunkan berat badan". Lebih baik membuatnya menjadi seperti ini, "10 kg untuk setiap 3 bulan ke depan". Hal ini akan lebih efektif dan mudah dijangkau.
ADVERTISEMENT
2. Bisa diukur
Ini mungkin akan lebih mudah jika resolusimu berhubungan dengan berat badan atau hal yang mudah diukur lainnya. Namun mengubah kebiasaan pun sebenarnya dapat diukur, misalnya kamu bisa menulis catatan di buku atau handphone mengenai kebiasaan yang ingin kamu kurangi.
Tuliskan mengenai perubahan apa saja yang kamu lakukan setiap harinya. Lalu, kamu bisa membuat evaluasi dan pengukuran pencapaian. Baik itu dilakukan per minggu atau per bulan disesuaikan dengan resolusi yang telah kamu buat.
3. Dapat dijangkau
Dengan adanya kata achievable, bukan berarti kamu tidak bisa bermimpi besar. Namun, sederhanakanlah rencana besarmu itu menjadi langkah sederhana yang bisa kamu jangkau sedikit demi sedikit. Perlahan tapi pasti, dengan memulainya pada langkah terkecil yang kamu bisa.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena kadang rencana yang besar atau mimpi yang besar bisa membuatmu stres. Dengan mengambil langkah besar bisa saja kita menjadi syok dan frustrasi saat menjalankannya. Jadi buatlah resolusimu serealistis mungkin.
4. Relevan
Kamu harus pastikan bahwa resolusi yang dibuat memiliki tujuan yang baik dan tepat untuk dirimu sendiri. "Jika kamu melakukannya karena kamu memiliki kebencian terhadap sesuatu dalam dirimu atau kamu merasa menyesal dan hasratmu sangat kuat untuk mengubahnya, hal itu tidak akan berlangsung lama" ucap Dr. Michael Benneth seorang psikiater dan penulis.
Namun, jika kamu memikirkan dengan keras apa yang akan menjadi baik untukmu di tahun depan. Lalu, kamu mulai menyusun struktur dan melibatkan orang-orang untuk mendukung resolusimu, sehingga kamu memiliki kesempatan untuk dapat berubah menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
5. Batas waktu
Seperti "achievable", timeline yang kamu buat juga harus bisa dijangkau. Kamu benar-benar harus fokus memikirkan seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sebuah perubahan tertentu.
Ingat, fokus dari mulai perubahan terkecil untuk maju ke perubahan selanjutnya. Jadi yang kamu perlu pikirkan adalah periode waktu untuk setiap perubahan yang akan kamu buat. Lantas, fokus terhadap setiap tahapnya untuk membuat sebuah kemajuan yang berarti untuk resolusimu***