Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Merayakan Hari Lahir Abdul Kalam Melalui World Student's Day
15 Oktober 2019 12:49 WIB

ADVERTISEMENT
Tepat hari ini, diperingati sebagai World Student’s Day. World Student’s Day ditetapkan oleh United Nation bertepatan dengan hari kelahiran Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam, seorang ilmuwan sekaligus mantan presiden India ke-11.
ADVERTISEMENT
Peringatan ini diberikan sebagai penghargaan terhadap Kalam akan kecintaannya pada dunia mengajar, ia juga sangat berjasa dalam penyebaran pendidikan di seluruh India. Atas jasanya tersebut United Nation merayakan hari ulang tahunnya yaitu 15 Oktober sebagai “World Student’s Day’ pada 2010.
Mungkin belum banyak yang tahu dengan sosok APJ Abdul Kalam yang terkenal dengan julukan missile man atau manusia rudal. Julukan tersebut diberikan atas prestasinya dalam program pengembangan rudal balistik dan penciptaan ruang roket di India.
Ia juga merupakan pencetus program nuklir India yang sukses pada tes nuklir pada tahun 1998. Karirnya sebagai ilmuwan sangat cemerlang, selain prestasi yang sudah disebutkan, Kalam juga berhasil menjadi profesor di bidang teknik penerbangan dan Kanselir pertama dari Indian Institute of Space dan Teknologi Thiruvananthapuram (IIST).
ADVERTISEMENT
Pria yang lahir tanggal 15 Oktober 1931 ini, dikenal sebagai pekerja keras sejak kecil. Lahir dari keluarga yang tidak berkecukupan mengharuskan ia bekerja keras untuk menambah penghasilan keluarganya. Namun, di samping itu, ia juga merupakan siswa teladan yang gila belajar. Dia dikenal sebagai siswa cerdas yang rela menghabisakan waktu untuk belajar terutama pelajaran matematika.
Lalu, ia melanjutkan pendidikannya dalam bidang fisika dan penerbangan, hingga ia berhasil mendapatkan jabatan menjadi seorang Insinyur di Defence Research and Development Organisation (DRDO). Karena gagal dalam sebuah misi, ia melanjutkan pekerjaannya di Indian Space Research organisation (ISRO), tak kalah dari seblumnya, ia juga berhasil mencetak berbagai prestasi termasuk dalam pembuatan satelit pertama di India.
Prestasinya pun diperitungkan, hingga ia diangkat menajadi Penasehat Ilmiah untuk Menteri Pertahanan dan Penelitian dari tahun 1992 sampai 1999. Hingga kemudian, pada tahun 2002 ia terpilih sebagai presiden India ke-11 menggantikan K.R Narayanan.
ADVERTISEMENT
Kontoversi Agama
Meskipun, sibuk dengan karirnya sebagai ilmuwan. Kalam ternyata dikenal sebagai seorang pibadi yang taat beragama. Dipercaya sebagai seorang muslim, ia membaca kitab suci Al-quran dengan baik, tapi di samping itu dia juga membaca Bhagavad Gita (Kitab Suci Agama Hindu) dengan sama fasihnya. Namun, dalam beberapa titik ia masih mengakui mengikuti dan mengajarkan beberapa kebiasaan seorang Hindu.
Dikutip dari India Today, Jainulabudeen, ketua organisasi pro muslim Islam Tamil Nadu Thowheed Jamath, mengatakan bahwa Abdul Kalam bukanlah seorang muslim. Bahkan hal itu sudah diakuinya sebelum adanya peletakan patung monumen Abdul Kalam didekat kitab Al-quran, Injil dan Bhagavad Gita. Dia menjelaskan Abdul Kalam hanya memiliki nama muslim, tapi tidak menerapkan ajaran-ajaran muslim.
ADVERTISEMENT
“Sebelum ia menjadi seorang presiden, tidak ada yang tahu dia. Dia hanya satu dari sekian banyak ilmuwan. BJP dan Sangh memperhatikannya dan tidak merasa keberatan untuk menyembah berhala dan menerima berkah dari Sankarachariyar. Ini kenapa mereka memilihnya sebagai presiden” katanya.
Komentar tersebut dianggap sebagai protes atas kontroversi penyimpanan Bhagavad Gita dipinggir patung monumen Abdul Kalam. Oleh karena itu, keponakan laki-laki Kala berusaha untuk meredakan kontroversi dengan menyimpan kitab Injil dan Al-qur’an di sebelahnya.
Namun, dengan diletakannya ketiga kitab suci tersebut, tidak serta merta dapat merdakan kontroversi tersebut. Beberapa pihak mengaku keberatan dan memberikan komentar atas aksi tersebut.
Jasanya di Bidang Pendidikan
Terlepas dari segala kontroversi tentang agama, kecintaan Abdul Kalam terhadap mengajar sangat besar. Ia ingin diingat sebagai seseorang yang berpengaruh dalam dunia pendidikan. Maka dari itu, dia menjadi seorang profesor pengajar dan guru besar di Universitas Anna (Chennai). Gairahnya dalam menyabarkan pendidikan di seluruh titik India mengharumkan namanya menjadi seorang pahlawan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, mendiang Kalam dikenal sebagai seorang ilmuwan, mantan presiden, pengajar seklaigus penulis dari 17 buku miliknya. Berbagai pernghargaan juga telah ia dapatkan termasuk penghargaan United Nation yang menetapkan tanggal kelahirannya sebagai World Student’s Day atas dedikasinya dalam mengajar.
Abdul Kalam meninggal dalam usia 83 tahun, karena terkena serangan jantung saat mengajar di kampus Indian Institute of Management di Shillong, Negara Bagian Meghalaya. Kemudian ia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal karena gagal jantung.
[Penulis: Lupi Y]