Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Move On Ala Holly Madison, Pacar Pendiri Majalah Playboy
21 Oktober 2019 14:13 WIB
ADVERTISEMENT
Tidak selamanya apa yang terlihat mengagumkan di mata kita, istimewa di mata orang lain. Bahkan mungkin, apa yang kita lihat luar biasa, sebenarnya menjadi suatu hal yang buruk bagi mereka yang menjalaninya. Hal ini yang dialami oleh Hollly Madison. Banyak orang di luar sana, mendambakan kehidupan mewah yang diciptakan oleh pendiri Majalah Playboy, Hugh Hefner di Playboy Mansion West.
ADVERTISEMENT
Playboy Mansion West sendiri terletak di Los Angeles, Amerika Serikat, tempat Hefner mewujudkan seluruh fantasi gilanya. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas dua ribu meter dengan fasilitas-fasilitas mewah yang siap memanjakan orang yang menempatinya. Diceritakan bahwa tempat ini memiliki, kolam renang, lapagan tenis indoor, kebun binatang kecil, hingga kamar-kamar untuk menikmati wine. Tempat ini kemudian dikenal menjadi tempat pesta mewah bertabur para bintang, yang diidam-idamkan oleh banyak orang.
Namun ternyata, tempat itu tidak seindah yang didengar, bahkan menjadi tempat terburuk bagi Holly Madison. Malalui bukunya bertajuk “Down The Rabbit Hole: Curious Adventures an Cautionary Tales A Former Playboy Bunny”, ia membongkar kehidupan pribadinya saat menjadi gadis kelinci atau Playboy Bunny di Playboy Mansion West.
ADVERTISEMENT
Awal Mula
Madison saat itu, sangat menyukai dunia modelling. Ia mengenali majalah Playboy dan dibuat kagum dengan pose-pose glamor para model dalam sampulnya. “Aku senang melihat-lihat majalah saat itu, dan gambar-gambarnya sangat klasik dan juga glamor,” katanya.
Hingga pada tahun 2000 saat ia berusia 21 tahun, Madison sedang menikmati pekerjaannya sebagai pelayan di Hooters, salah satu restoran mewah di Santa Monica. Ia bertemu dengan rekan Hefner dan mengajaknya untuk menghadiri pesta di Playboy Mansion. Dia pikir, ini akan menjadi acara sekali seumur hidupnya, tapi ternyata ia menerima undangan pesta kolam renang rutin setiap minggu.
Kehidupan di Los Angeles membuatnya putus asa, hingga ia memutuskan menjadi salah satu dari pacar Hefner dan tinggal di playboy Mansion, setelah setahun pulang pergi menjadi tamu tetap Hefner. Keputusannya ini tidak serta merta menguntungkan, karena dia harus merelakan hubungannya terputus dengan teman-teman di dunia luar.
ADVERTISEMENT
Berbagai cibiran juga ia terima saat itu, seperti “Ew, gross, you hooked up with an old dude?”. Ia pikir setelah bebas memilih hal itu, ia akan bisa menceritakan betapa “menyenangkannya ini” atau “betapa bagusnya ide ini”, tapi ternyata ia tidak pernah merasa nyaman sedikitpun.
Di malam pertama bersama Hefner dan para pacarnya, ia baru mengetahui bahwa yang pertama diminta adalah hubungan seks. Pada hari Rabu dan Jumat mereka akan pergi ke Hollywood untuk menerima VIP treatment dari club ternama milik Hefner. Sesi untuk berkumpul dan melakukan hubungan intim dengan Hefner juga terjadi pada dua hari itu. Tepatnya setelah pulang dari Hollywood.
Saat tiba gilirannya, Madison dibawa oleh pacar pertama Hefner, Tina Jordan. Ia melihat pacar-pacar Hefner yang lain memakai piyama pink berbahan flanel untuk menunggu giliran. Madison bercerita pada bukunya, bahwa satu diantara mereka yang bernama Vicky, mendesak Hefner untuk melakukan hubungan dengan anak baru (Madison). Hingga tibalah gilirannya, ia begitu gugup dan sangat tidak nyaman. Tapi untunglah, semua tak sesuai dugaan dan berlangsung dengan sangat singkat.
ADVERTISEMENT
“Semuanya terjadi secara singkat, aku bahkan seperti tidak merasakan apa-apa. Tak ada keintiman yang berati” tulisnya.
Terserang Depresi
Selama di mansion hidupnya teratur, bahkan ketika tidak ada hari khusus dengan Hefner. Madison dan para pacar Hefner yang lain memiliki jam malam. Dari situ ia masih mempertahankan pekerjaannya di Hooter, karena ia pikir, itu salah satu cara untuk memertahankan hubungannya dengand unia luar. Dari situ juga ia bisa mendapatkan uang, karena Hefner tidak pernah memberikannya penghasilan selain dari pakaian dan urusan kecantikan.
Ia juga mengakui sempat mengalami depresi berkepanjangan selama di Playboy Mansion. Ia bahkan mendapatkan banyak intimidasi dari pacar-pacar Hefner, terutama Vicky yang sudah ia anggap menjadi teman. Hefner mengangapnya sebagai seseorang yang bodoh dan sering mengkritisi penampilannya.
ADVERTISEMENT
“Kamu terlihat tua, keras dan sangat murah” katanya.
Dari situ, Madison merasa sangat tertekan sebagai konsekuensinya ia menjadi jarang berbicara hingga berpikir untuk bunuh diri. Ia berpikir, menenggelamkan diri adalah cara yang logis untuk mengakhiri kesengsaraanya. Namun, ia sadar, itu tak akan pernah menjadi solusi yang terbaik. Madison juga pernah mengajukan permintaan bantuan pada Hefner untuk dapat berobat pada seorang terapis, tapi Hefner tidak pernah mengizinkannya. Sehingga ia hanya membeli obat antidepresan.
Bangkit dan Menikmati Hidup
“The Girl Next Door” menjadi salah satu acara yang membuatnya berkembang saat itu, dia mulai bangkit meskipun memang pada season pertama dia tidak mendapatkan bayaran. Saat itu, pacar Hefner juga berkurang hanya dirinya, Bridget Marquardt, dan Kendra Wilkinson.
ADVERTISEMENT
Dari “The Girl Next Door”, ia merasa banyak mendapatkan banyak pengalaman dan berkembang sangat cepat. Setelah season pertama, ia juga memperoleh penghasilan dari acara tersebut. Lalu beberapa saat setelah itu, Madison diberi kesempatan untuk magang menjadi seorang penulis storyline di Majalah Playboy dan juga menjadi editor foto yang sangat didambakannya.
Setelah season kelima Marquardt dan Wilkinson memilih pergi dan meninggalkan ruang privat antara Madison dan Hefner. Di sini menjadi salah satu tempat Madison untuk menunjukkan pesonanya sebagai saatu-satunya pacar dari Hefner. Namun, ternyata dia juga merasa tidak tahan dan segera meninggalkan Hefner.
“Ada banyak alasanku meninggalkan laki-laki itu, salah satu yang pada akhirnya ku sadari adalah dia kasar secara verbal dan membuatku tidak tahan. Ada banyak juga keadaan yang membuatku tak nyaman. Tapi itu masih bisa dibenarkan dalam pikiranku karena ada beberapa keuntungan. Namun setelah Bridget dan Kendra pergi, Hefner begitu menjengkelkan dan semakin tidak sopan. Di sana aku memutuskan untuk pergi sebelum dia semakin lebih buruk,” katanya.
ADVERTISEMENT
Holly Madison: "I Saved My Self"
Setelah itu, ia mulai kembali pada dunianya. Meskipun nervouse tapi ia berhasil melewatinya dengan program tv “Dancing With The Star” dan “The Peepshow”. Lalu dia menikah dengan seorang musisi EDM, Pasquale Rotella pada tahun 2011dan memiliki putri bernama Rainbow pada tahun 2013. Bukunya pun ditutup oleh kisah keluarga kecil bahagia mereka. Ia bilang, banyak orang yang menilai kesuksesan perempuan dari sudah menikah atau belum dan dia bukan tipe orang yang tidak setuju akan menikah.
“Keluarga adalah bagian terpenting dalm hidupku dan setiap orang punya waktunya sendiri untuk menemukan seseorang yang cocok. Bukan berarti orang bisa seenaknya bilang ‘oh kamu belum menikah?’ Kenapa orang-orang masih berpikir seperti itu?,” katanya.
ADVERTISEMENT
Holly Madison juga menyebut dirinya sebagai seorang feminis yang terlahir kembali, dia tidak peduli seberapapun pikiran orang lain menilainya. Meskipun ia pernah tinggal bersama Huhg Hefner, tapi ia berpikir selalu ada waktu perempuan untuk kembali menjadi seorang feminis.
[Penulis: Lupi Y]