news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pahami Paternity Leave dan Manfaatnya Bagi Pekerja dan Perusahaan

Konten Media Partner
27 Januari 2020 8:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ayah dengan anaknya yang baru lahir/ Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah dengan anaknya yang baru lahir/ Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu, bahwa seorang ayah bisa mengambil cuti untuk mengurus anak dan rumah tangga setelah istri melahirkan? Cuti ini dinamakan paternity leave. Dikutip dari cambridge dictionary, para orang tua dipersilakan untuk mengambil waktu libur/cuti dari pekerjaannya untuk merawat bayi mereka.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, secara khusus paternity leave diartikan sebagai periode waktu di mana ayah dengan anak yang baru lahir bisa mengambil cuti dari pekerjaannya. Para pekerja bisa mengambil libur karena sang anak baru saja lahir dan membutuhkan banyak perhatian dari orang tuanya.
Di indonesia sendiri ungkin, istilah paternity leave masih terdengar asing. Namun, ternyata di negara lain paternity leave sudah diberlakukan sejak lama oleh beberapa negara. Cuti ini diberikan oleh pemberi kerja dengan kebijakan masing-masing perusahaan.
Pada umumnya, mereka yang mengambil cuti jenis ini masih tetap mendaoatkan bayaran meski meninggalkan pekerjaannya sampai satu bulan. Tapi, sayangnya, sedikit orang yang mau mengambil cuti ini dengan alasan takur menganggu karier dan terancam tidak dipromosikan.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari nippon.com, UNICEF merilis angka-angka yang menunjukkan jumlah pengambilan cuti beberapa negara. Jepang dan Korea adalah negara yang memiliki hari cuti terbayak. Data tersebut juga menyebutkan, meskipun Jepang memiliki hari cuti terbanyak, tapi tercatat hanya 5% saja yang berani mengambil hak cuti selama yang telah disediakan.
Keputusan Shinjiro Koizumi, menteri lingkungan Jepang, untuk mengambil paternity leave selama 2 minggu juga membuatnya mendapat kritikan karena dianggap telah dari tanggung jawab. Sebagian dari mereka mempertanyakan dedikasi untuk pekerjaannya.
Koizumi pun menjelaskan dengan tegas bahwa dirinya ingin mendukung para laki-laki untuk berani mengambil hak cutinya.
"Banyak orang yang menghadapi masalah ini, mereka ingin mengambil cuti kerja, tapi tidak bisa melakukannya," ucap Koizumi kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
Mereka takut kehilangan pekerjaan dan diputus kerja saat sedang mengambil cuti. Kasus-kasus seperti ini sering terjadi di Jepang dan membuat para pekerja ragu untuk mengambil cuti tersebut.
***
Ilustrasi kebahagiaan keluarga saat mengambil paternity leave/ Foto: Unsplash
Padahal manfaat paternity leave sangat besar secara personal maupun perusahaan. Menurut sleekr.co, berikut manfaat-manfaat yang akan dihasilkan ketika pekerja mengambil paternity live yaitu menurunkan resiko depresi baik bagi ibu ataupun ayah, mempererat ikatan keluarga, menaikkan produktivitas kerja setelah masa cuti selesai dan tentu saja mendukung pertumbuhan anak.
Sementara itu, untuk perusahaan paternity leave adalah semangat para pekerja akan lebih tinggi dan lebih produktif, memangkas biaya kesehatan karena pekerja akan lebih sejahtera ketika diberikan cuti di waktu tertentu serta mengurangi kemungkinan pekerja bertindak curang***
ADVERTISEMENT