Konten Media Partner

Pentingnya untuk Berhenti Sejenak dan Merefleksikan Hidup Kita

26 Agustus 2019 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pentingnya untuk Berhenti Sejenak dan Merefleksikan Hidup Kita
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kehidupan selalu menuntut kita bergerak cepat hingga seakan tak ada waktu untuk istirahat. Membuat sebagian orang mengalami frustasi bahkan stress. Pekerjaan yang menumpuk, tugas yang seakan tidak mengenal kata usai, hubungan orang lain yang harus dijaga, sampai deadline yang terus mengejar.
ADVERTISEMENT
Jika kita tidak berhati-hati dan memperhatikan diri sendiri, maka kita akan masuk dalam jebakan kehidupan, menjadi sangat sibuk tapi ternyata hanya mencapai sedikit dari apa yang kita targetkan.
Mungkin itu yang sering kita rasakan, menjalani hari yang sangat sibuk tapi ternyata tidak terlalu produktif. Oleh karena itu, penting untuk kita berhenti sejenak, merefleksikan kehidupan sebelum melanjutkan perjalanan.
Berikut 5 alasan mengapa kita perlu berhenti sejenak dan berefleksi:

Untuk istirahat

Sebenarnya kehidupan seperti sebuah maraton, bukan lari cepat. Penting bagi kita untuk menjaga tempo supaya tidak mudah kelelahan.
Sebuah kisah tentang dua orang penebang pohon bisa menjadi analoginya. Suatu hari, ada dua orang penebang pohon yang sama-sama pergi ke hutan membawa kapaknya untuk menebang dan mengumpulkan kayu. Orang pertama, ia bekerja sepanjang hari tanpa istirahat dan yakin kayu yang dia kumpulkan pasti lebih banyak dari si orang kedua.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, dia salah. Penebang kayu kedua kembali dengan lebih banyak potongan kayu.Ternyata ketika dia berhenti memotong kayu, dia meluangkan waktu untuk mengasah peralatannya.
Jadi luangkan waktu untuk melambat, bersantai dan rileks. Maka kamu akan merasa lebih segar dan bersemangat untuk menghadapi dunia!

Untuk mengevaluasi apa yang telah kamu capai

Saat kamu berada dalam perjalanan panjangmu dalam meraih impian, berhenti sejenak dan melakukan refleksi akan memberimu waktu untuk mengeavaluasi apa saja yang telah kamu raih.
Apakah semuanya sudah sesuai target dan tujuanmu? Apa lagi sumber daya yang kamu butuhkan kedepannya? Perlukah untuk mempercepat langkah? Atau justru melambat?

Untuk merayakan keberhasilanmu

Terkadang kesibukan dan rutinitas dapat membuat kita menjadi begitu kewalahan sehingga untuk mengambil langkah berikutnya rasanya sangat sulit. Seperti pelari yang berjuang untuk menempatkan satu kaki di depan pelari yang lain ketika dia berada di titik kelelahan yang ekstrim.
ADVERTISEMENT
Disaat seperti itu, berhenti dan berefleksi akan memberi kita kesempatan untuk melihat kembali dan merayakan keberhasilan, betapapun besar atau kecilnya dari yang telah kita capai di sepanjang jalan.

Untuk belajar dari kesalahan

Kesalahan tertentu yang kita buat selama perjalanan menuju impian, mungkin tidak terlihat sampai kita melihat ke belakang. Saat kita berhenti sejenak dan melakukan refleksi, kita dapat melihat kegagalan kita bukan sebagai alasan untuk kekecewaan tetapi sebagai kesempatan belajar yang berharga.
Selain itu, semakin banyak kita belajar dari kesalahan kita sebelumnya, semakin kecil kemungkinan kita akan mengulanginya.

Untuk memeriksa arah masa depan

Ini adalah alasan paling penting kenapa kamu harus berhenti sejenak dan berefleksi. Di tengah kehidupan yang sangat sibuk dan membingungkan, mudah bagi kita untuk kehilangan jejak kemana kita menuju dan bahkan melupakan alasan mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan sekarang.
ADVERTISEMENT
Misalnya, saat kamu melakukan pekerjaan baru secara rutin dan mulai merasa terbebani, ada baiknya kamu berhenti sejenak untuk mengingatkan diri sendiri mengapa kamu melakukan ini sejak awal.
Selain itu, mengambil napas sejenak akan memberi kamu kesempatan untuk memastikan bahwa kamu masih di jalur yang benar dan tidak menyimpang dari jalur.
Oleh karena itu, sebanyak yang kita butuhkan untuk menjadi bersemangat dan antusias dalam mengejar impian kita, tidak ada salahnya untuk mengambil nafas secara teratur.
Sudahkah kamu meluangkan waktu untuk berhenti sejenak dan merenung akhir-akhir ini?
[Penulis: Izzudin | Editor: Nurul]