Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Selamat Hari Batik Nasional: Yuk Kenali Motif Batik Populer dan Maknanya
2 Oktober 2019 14:20 WIB
Diperbarui 25 Mei 2020 20:27 WIB
ADVERTISEMENT
Ada yang menarik di laman utama google hari ini (2/10), jika kita membukanya. Terlihat doodle dengan background tiga macam motif batik berwarna biru bercampur warna emas. Sangat cantik dan elegan, tulisan google-nya pun dibuat dengan font yang sesuai dengan tema. Wah ada apa ya?
ADVERTISEMENT
Ternyata, hari ini merupakan Hari Batik Nasional. Buat kamu yang belum tahu, Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Perayaan ini mulai diberlakukan pada tahun 2009, tepat pada saat United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) memasukan batik ke dalam Daftar Perwakilan Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbenda.
Tepat pada hari ini, biasanya, menteri dalam negeri menghimbau masyarakat untuk menggunakan batik secara serentak. Terutama bagi mereka yang bekerja dalam pemerintahan yang bekerja di pusat maupun daerah.
Nah, mumpung lagi momennya, penulis ingin mengenalkan berbagai macam batik kepada kalian. Sudah siap untuk menyimak, lets check below:
1. Batik Parang
Parang mempunyai arti pereng yang berarti lereng. Seperti halnya lereng-lereng, parang memiliki desain miring. Ada banyak sekali jenis batik parang, dari mulai parang rusak, parang rusak barong, parang slobong, parang kancing ceplok kupu, parang kecil dan lain sebagainya. Batik Parang merupakan batik tertua asal Jawa yang sudah ada sejak Keraton Mataram Kartasura (Solo). Batik Parang dimaknai semangat dan pantang menyerah. Oh iya, dulu tidak semua Batik Parang bisa dipakai oleh semua kalangan lho!. Contohnya, Batik Parang Barong yang diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma yang ingin mengekspresikan jiwanya sebagai seorang Jawa. Motif Batik Parang Barong merupakan indunk dari semua Batik Parang. Motif ini dulu hanya boleh digunakan oleh raja saja.
ADVERTISEMENT
2. Batik Kawung
Motif Batik Kawung sudah ada sejak abad ke-13, yang diciptakan oleh sultan Mataram dan hanya digunakan untuk pejabat kerajaan. Dengan memaknai batik sebagai harapan untuk mereka agar bisa menyeimbangkan hawa nafsu dan hati nuraninya. Ada banyak pendapat mengenai motif Batik Kawung, sebagian mengatakan kalau batik ini merupakan batik yang dibentuk dengan pola seperti buah kelapa atau bisa juga buah kolang kaling yang disusun secara geometris. Batik kawung juga memiliki makna sebaiknya kebaikan tidak perlu diketahui oleh orang lain. Selain itu, bunga teratai juga bisa merepresentasikan motif Batik Kawung yang berarti kesucian dan umur panjang.
3. Batik Sekar Jagad oto
Secara harfiah Sekar Jagad diartikan sebagai bunga dunia. Batik ini memiliki banyak motif bunga yang disusun sedemikian rupa. Bunga-bunga tersebut diambil dari motif bunga dari jenis batik yang lain. Hal yang terkandung dalam batik ini adalah kegembiraan dan keelokan budi seseorang yang ditampilkan melalui motif batik yang dipakainya.
ADVERTISEMENT
4. Batik Sidomukti
Batik Sidomukti merupakan batik dengan motif kuno yang berasal dari Solo, Jawa Tengah. Kata “sido” berarti jadi/menjadi atau terus menerus, sedangkan mukti berarti “sejahtera”. Jadi jika dimaknai batik motif ini mengandung harapan terus menerus sejahtera dan bahagia. Batik Sidomukti sering digunakan dalam acara siraman, kerikan atau rangkaian acara pernikahan.
5. Batik Megamendung
Batik Megamendung pada awalnya bermotif biru dengan seling warna merah yang menggambarkan maskulinitas dan suasana yang dinamis. Kaum laki-laki mempunyai campur tangan dalam pembuatan motif batik ini. Warna biru dan merah juga menggambarkan psikologis masyarakat pesisir yang lugas, terbuka dan egaliter. Lalu, untuk warna biru yang digunakan melambangkan warna langit yang luas. Selain itu juga menggambarkan pembawa hujan yang akan membawa kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah Batik Megamendung berkaitan dengan datangnya bangsa China ke Cirebon. Semakin lama, motif Megamendung semakin dinamis dan dimodifikasi sesuai kreativitas.
ADVERTISEMENT
6. Batik Krokosono
Nama Krokosono diambil dari tokoh pewayangan Raden Krokosonoyang memiliki sifat baik hati. Motif Krokosono juga mempunyai filosofi dharma, kemakmuran dan teguh hati. Oleh karena itu, pengguna batik motif ini diharapkan menjadi sosok yang siap berkorban berdasarkan kepentingan orang lain atas dasar cinta, selain itu, motif ini juga memiliki pengharapan dunia yang ideal. Tidak mementingkan apakah itu untung atau rugi.
7. Batik Emprit
Kata emprit dalam motif batik ini berasal dari nama burung. Burung Emprit atau Burung Pipit berasal dari Jawa. Burung berukuran kecil ini, tidak pernah lepas dari kelompoknya. Meskipun memiliki badan yang kecil, tapi mereka selalu bersatu dan hidup berkelompok. Seperti motifnya yang merupakan susunan dari Burung Emprit, motif ini memiliki makna agar manusia bisa belajar dari alam dan sekitarnya. Sebagai manusia yang saling membutuhkan kita harus bisa menjaga satu sama lain.
ADVERTISEMENT
[Penulis: Lupi Y]