Selamat Tinggal, Privasi!

Di era digital saat ini, rasanya mustahil untuk tidak memiliki smartphone. Bahkan menurut sebuah penelitian di Indonesia, rata-rata masyarakat Indonesia mengoperasikan gawainya 5,5 jam-7 jam perhari; hampir sepertiga dari waktu kita selama sehari.

Orang-orang tengah kecanduan smartphone, tanpa menyadari bahwa privasinya sedang terancam. Semakin banyak seseorang menggunakan smartphone-nya, maka makin banyak pula informasi pribadinya yang terekam.

"Anda bisa mengetahui segalanya tentang seseorang melalui ponselnya," tutur Amber Schroader, pemilik Paraben of Pleasant Grove, Utah, yang membuat perangkat lunak forensik bagi para penyelidik dan masyarakat umum.

"Anda dapat melihat video-video YouTube mereka, situs-situs yang mereka jelajahi, gambar-gambar mereka. Orang-orang kecanduan akan telepon genggam mereka, jadi ini merupakan informasi terkini dan paling berharga yang tersedia mengenai seseorang."

Sejak dulu, perusahaan-perusahaan nirkabel dan pihak lainnya memang sudah bisa melacak lokasi smartphone dari jauh. Akan tetapi, informasi yang mereka dapat tidak detil.

Beda halnya dengan para penyelidik forensik. Mereka telah lama mengetahui bahwa mereka dapat melihat data biografis seseorang, selama memiliki akses langsung ke peralatan genggam orang tersebut. Bahkan sebelum adanya penemuan teknologi pelacakan lokasi -khususnya pada iPhone, para penyelidik forensik digital telah mengumpulkan data dari smartphone keluaran Apple tersebut.

"Orang-orang tidak menyadari adanya ‘tambang emas’ data kehidupan mereka di dalam handphone mereka," tambah Amber. "Harus ada proses pembelajaran agar orang-orang akan mulai memahaminya."

Para penyelidik forensik telah lama bisa mengambil daftar koneksi, rekaman panggilan dan pesan singkat dari ponsel. Akan tetapi smartphone seperti iPhone telah secara signifikan meningkatkan jumlah datanya. Bagian tersebut berkaitan dengan bertumbuhnya penggunaan konsumen terhadap peralatan seperti itu dan semakin banyak aplikasi yang tersedia untuk peralatan tersebut.

Sumber : www.mercurynews.com.

[Penulis : Izzudin | Editor : Nadhira]