Cobaan Datang Bukan Penghalang, Makna Saling Menjadi Penopang

Yayasan Teman Saling Berbagi
Yayasan Teman Saling Berbagi adalah lembaga non-profit yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan dengan semangat menyebarkan pesan kebaikan berupa Saling Bukan Silang untuk individu maupun instansi agar mampu mencapai versi terbaik dirinya.
Konten dari Pengguna
11 Mei 2022 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yayasan Teman Saling Berbagi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ditulis oleh : Diah Ayu Prawitasari (Community Executive Yayasan Teman Saling Berbagi
Sumber : Foto Milik Yayasan Teman Saling Berbagi
Manusia yang dihadapi cobaan hidup, seperti masalah pertikaian orang tua, ditinggal menikah, atau dijatuhkan oleh kawan sendiri akan merasa dirinya berada di lumbung keterpurukan yang begitu dalam. Biasanya, kondisi itu semakin diperparah jika belum dapat mengatur emosi dengan baik. Emosi dan pikiran negatif disaat cobaan datang tanpa manajemen yang baik bagaikan kopi hitam yang terus diisi dalam gelas hingga meluap tumpah. Diri ini seperti tidak terkontrol, tubuh mudah lelah, dan orang-orang sekitar menjadi pelampiasan. Belum lagi melihat pencapaian orang lain yang jauh diatas kita, kita seakan merasa gagal dalam hidup.
Sumber : Foto Milik Yayasan Teman Saling Berbagi
Perkataan orang yang niatnya hanya menasehati, tapi justru menjatuhkan semakin memperkeruh suasana hati. Akibatnya, jati diri kita masih tersesat dan masih belum berada di jalur yang tepat. Hingga terbesit di pikiran, “semua ini gara-gara cobaan hidup hingga aku jadi manusia tidak berguna” . Pemikiran buruk tersebut membutuhkan nilai atau prinsip tertentu yang dapat merubah perspektif hidup agar menjadi lebih baik salah satunya saat Yayasan Teman Saling Berbagi mengenalkan sebuah Prinsip Saling Bukan Silang. Prinsip tersebut memberi penekanan dalam memberikan makna yang berdampak yang tidak hanya untuk meraih keberhasilan.
ADVERTISEMENT
Sumber : Foto Milik Yayasan Teman Saling Berbagi
Banyak makna yang berdampak pada diri dengan menerapkan prinsip tersebut, seperti dapat meyakini diri bahwa kita itu unik dan akan menjadi manusia hebat di masa depan, dapat memahami kondisi emosi pribadi sehingga lebih mudah ditata yang nanti berpengaruh ke kecerdasan emosi; dapat menguatkan diri dari berbagai macam rintangan; dapat mengkomunikasikan sesuatu dengan baik dan tepat kepada orang lain maupun diri sendiri; dapat meningkatkan rasa syukur atas apa yang telah kita terima dan cara mengekspresikan rasa syukur tersebut; dapat memaklumi dan memaafkan segala kekurangan dan kesalahan yang dibuat oleh diri sendiri maupun orang lain; menjadikan diri ini sebagai sandaran untuk lebih kuat sehingga menjadi lebih sayang kepada diri sendiri; dapat menumbuhkan pemikiran dan sikap reflektif sehingga pikiran lebih terbuka dan jernih.
ADVERTISEMENT
Sumber : Foto Milik Yayasan Teman Saling Berbagi
Selain itu, kita jauh lebih bijak saat menyikapi cobaan yang datang dan pemikiran kita jauh lebih objektif saat memandang lingkungan sekitar. Kita coba merubah mindset bahwa cobaan bagian dari hidup yang tidak akan pernah berakhir sepanjang hidup kita sehingga ini bukan perihal bagaimana cara mengakhiri cobaan, tapi bagaimana menata hati dan pikiran dengan saling memberikan kebaikan ke diri sendiri dan orang lain hingga kita menjadi pribadi yang jauh lebih kuat, lebih bersyukur, lebih penyayang, dan lebih segalanya, kemudian kita bisa memahami diri kita yang sesungguhnya.