Konten dari Pengguna

3 Tantangan dalam Bisnis dan Cara Mengatasinya Menurut Owner Adorable Projects

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
18 Juni 2024 9:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ira Hanira, owner Adorable Projects. Foto: dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ira Hanira, owner Adorable Projects. Foto: dok istimewa
ADVERTISEMENT
Ketika menjalankan bisnis, setiap pelaku usaha pasti akan dihadapkan dengan berbagai tantangan. Hal ini juga yang dialami oleh Adorable Projects, sebuah usaha kreatif yang sukses di bidang produksi aksesori dan sepatu handmade.
ADVERTISEMENT
Ira Hanira, owner Adorable Projects mengatakan bahwa tantangan terbesarnya datang dari pola pikir atau mindset tentang dunia bisnis. Ia menyadari bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan dan kesiapan mental berbisnis. Sehingga, ia pun mengajak seseorang untuk menjadi partner-nya.
Ira mengaku takjub dengan wanita-wanita yang bisa menjalankan bisnis tanpa bantuan siapapun. “Saya super salut dengan womenpreneur di luar sana yang semuanya dilakukan sendiri. Mereka real superwoman,” katanya kepada kumparan.
Selain mindset, Ira membocorkan tantangan lainnya yang biasa dijumpai di dunia binis beserta strategi untuk mengatasinya. Penasaran seperti apa? Yuk, simak hasil wawancara eksklusif dengannya lewat artikel berikut ini.

Tantangan dalam Dunia Bisnis

Pemilik Adorable Projects, Ira Hanira berbagi cerita mengenai tantangan yang dihadapinya ketika menjalankan bisnis sepatu. Tak lupa, ia juga memberikan tips dan strategi jitu untuk mengatasi hambatan tersebut.
ADVERTISEMENT

1. Membangun kepercayaan konsumen

Tantangan utama yang biasa dihadapi pebisnis adalah mempertahankan kualitas produk dan layanannya. Ira mengakui bahwa sering kali mereka kecolongan karena terlalu mudah percaya pada supplier dan mitra pengrajin.
“Kami harusnya bisa lebih baik menjaga kualitas produk dan layanan. Kita sebenarnya nggak boleh terlalu mudah percaya. Bermitra harus lebih hati-hati karena kepuasan customer adalah yang utama,” tegasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Ira menekankan pentingnya melakukan kontrol kualitas (quality control) yang ketat dan terus menerus mengevaluasi kinerja supplier serta mitra. Ia juga melakukan audit secara berkala dan menetapkan standar kualitas yang tinggi demi menjaga reputasi bisnis dan kepuasan pelanggan.

2. Menjaga keseimbangan kehidupan pribadi dan profesional

Menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional menjadi tantangan tersendiri bagi Ira. Seringkali, ia mencampuradukkan keduanya dan berujung pada konflik berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
“Awalnya seringkali terbawa mengingat partner saya adalah suami sendiri. Makin ke sini kita belajar dan berproses. Jadi, sekarang berusaha meyakinkan hati bahwa kehadiran kita hanya untuk melengkapi tanpa harus memaksakan,” ujarnya.
Untuk mengatasi hal ini, mereka menerapkan batasan yang jelas antara kehidupan pribadi dan profesional. Mereka belajar untuk saling mendukung hobi masing-masing dan tidak membiarkan ego menguasainya ketika menghadapi masalah. Kembali ke prinsip-prinsip agama juga menjadi tiang penyangga yang membantu mereka menghadapi turbulensi dalam berbisnis.

3. Menentukan srategi pemasaran dan penjualan

Tantangan besar lainnya dalam berbisnis adalah menentukan strategi pemasarannya. Pebisnis harus membangun kepercayaan pelanggan, terutama ketika memutuskan membuka toko online.
“Musuhnya jualan online adalah keraguan customer pada produk kita. Jadi, kita bisa mengakalinya dengan datang ke event offline agar customer bisa mencoba langsung produk kita dan mendapatkan experience terhadap produk tersebut,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Ira, menjaga hubungan baik dengan pelanggan adalah strategi yang paling jitu. Pebisnis bisa memanfaatkan marketing untuk membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.