4 Tips Bijak Menggunakan Media Sosial untuk Menjaga Kesehatan Mental

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
14 April 2025 18:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi media sosial yang membuat stres. Foto: Dinda Faradiba/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial yang membuat stres. Foto: Dinda Faradiba/kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian yang hampir tak terpisahkan dari manusia. Kehadirannya memudahkan manusia untuk saling terhubung meskipun terpisah oleh jarak dan waktu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, media sosial juga tak lepas dari dampak negatif, terutama untuk kesehatan mental. Dikutip dari laman Help Guide, menghabiskan banyak waktu dengan scrolling media sosial dapat meningkatkan perasaan sedih, tidak puas, frustrasi, hingga kesepian.
Jika seseorang terpapar terlalu banyak informasi tentang kehidupan orang lain, secara sadar tak sadar ia mulai membandingkan dengan kehidupannya. Terlebih, di media sosial juga rentan terjadi cyberbullying yang dampaknya setara dengan bully secara fisik.
Agar kamu tidak terjerat dampak negatif media sosial, gunakanlah platform ini secara bijak. Yuk, simak tips menggunakan media sosial secara bijak demi menjaga kesehatan mental dalam artikel ini.

Tips Bijak Menggunakan Media Sosial

Ilustrasi media sosial yang membahayakan kesehatan mental. Foto: Rodhi Zulfa/kumparan
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga mental tetap sehat meskipun sering bermain media sosial menurut member teman kumparan:
ADVERTISEMENT

1. Pilih konten yang positif

Dari beragam konten di media sosial, sebaiknya carilah konten positif dan bermanfaat untuk dirimu. Kini, sudah banyak influencer di media sosial yang membagikan informasi penting dan menambah wawasan.
Menurut member teman kumparan, Prasetyo, kamu tinggal pilih yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Menurutnya, kamu tidak harus mengonsumsi semua konten dan akhirnya berujung fear of missing out (FOMO).
“Yang paling bahaya itu fear of missing out (FOMO). Kita jadi takut ketinggalan tren atau informasi terbaru, padahal nggak semuanya itu penting,” ucap Prasetyo.

2. Batasi waktu main media sosial

Prasetyo juga menyarankan untuk membatasi waktu bermain media sosial. Sebaiknya lakukan aktivitas ini pada waktu luang, bukan malah meluangkan waktu untuk scrolling media sosial.
“Aku pribadi, sih, biasanya bikin jadwal khusus buat main medsos. Misalnya, cuma buka medsos pas istirahat kerja atau sebelum tidur,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

3. Unfollow akun yang membuat insecure

Ilustrasi insecure karena penampilan. Foto: Shutterstock
Member teman kumparan Andina menyarankan untuk jangan ragu unfollow akun yang membuatmu insecure. Misalnya, jika kamu tidak percaya diri dengan kondisi kulitmu, hindari terlalu sering melihat konten influencer atau seleb yang berkulit mulus.
Akun influencer atau seleb tersebut memang tidak buruk. Tapi, demi mencegah diri terpuruk karena insecurity, sebaiknya berhenti konsumsi kontennya untuk sementara.
“Lihat postingan orang lain yang kayaknya hidupnya sempurna, langsung bandingin diri sendiri, jadi sebaiknya unfollow akun-akun yang bikin insecure,” saran Andina.

4. Dunia nyata lebih penting dari dunia maya

Andina juga mengingatkan bahwa dunia nyata jauh lebih penting dibandingkan dunia maya. Jadi, jangan terlalu fokus pada apa yang terjadi di media sosial.
Sebaiknya habiskan waktumu dengan melakukan kegiatan produktif di dunia nyata. “Aku lebih sering nongkrong sama temen-temen di dunia nyata. Kalau lagi sama temen, aku matiin notifikasi medsos,” ucap Andina.
ADVERTISEMENT
Yuk join teman kumparan, temukan ribuan teman baru dan cerita-cerita seru sesuai minatmu! Klik kum.pr/temankumparan